wahhh kerriiissss ...
*melongo
Aah,, suhu
Kan ane jadi malu,,
Sssstt,, jangan bilang² ya suhu, daripada ga ada yg share
wahhh kerriiissss ...
*melongo
Izin gelar tiker buat nyimak sambil
Om Sepuh syiye entuh kerisnya kalo dicabut dari warongko nya teyus diliatin kekita pamor luk dan tangguh spesifikasi pasti ajib
#keris yg pernah bersentuhan dengan darah (pernah buat bertarung) apakah auranya jadi "Ganas" juga yaa suhu ?
Maaf suhu, kerisnya pemalu, kalo dicabut dari warangka nya, dia telanjang,,, malu dia
Kalo keris yg sudah terkena darah, auranya jadi ganas atw panas, menurut saya, tergantung sih,, (ini menurut saya yg nubie lho)
Kog sama suhu ame keris ane.. Femalu juga. Klo dikeluarin malu gak bisa tegak berdiri.. Hihihihi
Uluk salam buat Pakdhe Syiyerabel
Benar benar penjelasan nan kumplitt
#bolehkah seorang wanita "merawat" keris jenis ini pakdhe ? Apakah menjadikan efek "angkuh" susah ditundukan bagi seorang women
Salam hormat juga buat suhu Banyu Geni
Menurut suhu sendiri,bagaimana pendapat suhu tentang seorang wanita yg merawat keris jenis itu?
Atau, kira² keris jenis apa yg cucok buat kaum hawa?
Monggo suhu
Hehehe.. Mohon maaf suhu banyu geni. Kalo soal khadam yg mengisi keris ane tak funya kafasitas.
Kalau ane suka fada Famor keris, ane fenyuka keindahan senjata itu.
Tafi tak menutuf untuk bicara keris dari sisi sufranaturalnya. Karena ternyata bicara keris kadang lebih menarik dari sisi sufranaturalnya.
Suhu yg ini kalo ga komen atw share, ntar ane kasih
dan
Hehehe,,,
Bisa jadi yang dimaksud oleh Ma Huan dengan Pulat'ou adalah "Beladau". Kata "beladau" lebih menyerupai "Pu- La-T'ou" daripada "belati". Kalau benar yang dimaksud Ma Huan adalah beladau pada maka gambaran Ma Huan tentang senjata yang banyak digunakan di Majapahit ini bukan keris tetapi senjata tradisional sejenis Badik yang sekarang banyak digunakan di Sumatera yang bentuknya melengkung mirip Jambiya, meskipun senjata ini memiliki kecondongan tetapi tidak memiliki ***** dan gandik sehingga tidak dapat digolongkan sebgai keris. Anggapan bahwa yang dimaksud dengan Pu-La-T'ou adalah Beladau pun masih memerlukan penelitian apakah memang pada masa majapahit masyarakat banyak memakai beladau/sejenis badik sebagai senjata.... . Orang-orang ini [Majapahit] selalu mengenakan pu-la-t'ou (belati? atau beladau?)yang diselipkan pada ikat pinggang. [...], yang terbuat dari baja, dengan pola yang rumit dan bergaris-garis halus pada daunnya; hulunya terbuat dari emas, cula, atau gading yang diukir berbentuk manusia atau wajah raksasa dengan garapan yang sangat halus dan rajin.
Ma Huan, "Ying-yai Sheng-lan Fai"
Keris disebutkan dalam naskah Sunda dari tahun 1440 Saka (1518 M), Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, yang menyebutkan bahwa keris adalah senjata Prabu, (raja, golongan ksatriya). Naskah ini membagi senjata dalam masyarakat Kerajaan Sunda ke dalam tiga golongan; senjata untuk prabu (raja, menak, atau golongan ksatriya) adalah pedang, pecut, pamuk, golok, peso teundeut, dan keris; senjata untuk kaum petani adalah kujang, baliung, patik, kored, dan pisau sadap; sementara senjata kaum pendeta adalah kala katri, peso raut, peso dongdang, pangot, dan pakisi....Senjata sang prabu ialah: pedang, abet (pecut), pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk membunuh...
Sanghyang siksakanda ng karesian, Pupuh XVII
... setiap laki-laki di Jawa, tidak peduli kaya atau miskin, harus memiliki sebilah keris di rumahnya ... dan tidak ada satu pun laki-laki berusia antara 12 dan 80 tahun bepergian tanpa sebilah keris di sabuknya. Keris diletakkan di punggung, seperti belati di Portugal...
Tome Pires, "Suma Oriental"
Waah,, besi tua nih
Apalagi kalo bisa ditempelin di jidat,buat komunikasi.
Keris model begini,kalo nubie ga salah,, mendapat pengaruh dari zaman Mataram kuno, CMIIW
Sura diro jayaningrat lebur dening pangastuti