Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kumpulan Coretan yang Berserakan [Garnett]

garnett

Calon Pertapa Semprot
Daftar
19 Dec 2012
Post
3.996
Like diterima
6.742
Lokasi
Seringnya di dalam
PINTU

Ada dua pintu
Satu tertutup
Satunya setengah terbuka

Satu pintu menutup
Ketika engkau memilih dia
Dan meninggalkan aku

Satu pintu setengah terbuka
Ketika bayanganmu
Tak bisa lepas dari ingatanku

Namun kemudian
Sengaja ku buatkan satu pintu lagi
Sebagai pilihan ku

Pintu yang tak bisa terbuka
Karena ku minta sang pandai kayu
Untuk tak membuatkan celah diantara pembatasnya

Kau bisa menggantikan aku
Dengan segala yang ada di dia
Seperti pintu yang setengah terbuka

Dan ku coba mematikan lampu
Seperti gelap yang menghampiri
Terkurung di balik pintu tertutup

Mungkin ironi
Namun begitulah pilihan ini



###
 
Laut, Langit dan senja


Pada satu masa, Laut dan Langit saling merindukan. Mereka jatuh cinta, walapun mereka berbeda. Laut dengan keteduhannya, dan Langit dengan gemerlapnya. Meski terkadang Laut sering merasa rendah diri karena dia ada di bawah dan tak jarang diabaikan, sedangkan Langit selalu nampak ceria dengan kejernihan dan menjadi kesukaan siapa saja.

Ya, Laut adalah kesederhanaan, dan Langit adalah kesempurnaan. Namun Laut tetap selalu merindukan Langit yang selalu menjadi pusat perhatian.

Setiap senja datang, Laut selalu membisikkan kata sayang kepada Langit. Kata keindahan, "aku mencintaimu" yang diungkapkan dengan ketulusan, ke telinga Langit. Dan Langit yang mendengar pun tersipu malu, sehingga wajahnya bersemu kemerahan.

Langit tak pernah tahu, Laut rela menemani Langit dalam perjalanan waktu. Ketika matahari bersinar, Laut mengeluarkan warna birunya agar sama dengan Langit. Saat malam pun tiba, Laut pun memilih tetap dalam kegelapan, menemani Langit yang berhias keindahan kerlap kerlip cahaya gemintang. Laut mencintai Langit seutuhnya, meski Langit tak pernah menyadarinya.

Hingga satu waktu, datang awan yang menghalangi pandangan Laut kepada Langit. Dengan caranya sendiri, awan membungkus Langit sehingga Laut tak lagi mampu menyapa Langit. Sedangkan hanya Langitlah yang setiap hari dipandangi oleh Laut.

Laut marah, dengan segala usahanya, dia berusaha menghilangkan awan dengan ombaknya. Namun tentu saja tak berhasil

Laut kemudian tersenyum, mungkin memang dirinya yang terlalu lemah untuk mengusir awan . Atau memang mungkin Langit, yang memang menyukai awan, yang lebih dekat dengan dirinya.

Namun Laut tetaplah Laut.....kerinduan akan datangnya senja, dan membisikkan kata cinta kepada Langit tetaplah tertanam didalam hatinya, meski mungkin tak akan ada lagi senja untuk dilewatkan bersama Langit


*Menatap Langit biru pagi ini. Menyadari, meskipun bibir mengatakan cinta, namun sikap mengatakan diriku hanyalah setitik debu yang terabaikan

###

note : terinspirasi dari sebuah dongeng kuno, dengan penyesuaian dan penulisan ulang
 
Terakhir diubah:
romantisme kegalauan..:suhu:

:mantap: lanjut suhu,,:adek:
 
romantisme kegalauan..:suhu:

:mantap: lanjut suhu,,:adek:

mohon dimaafkan, karena nubie bukan sastrowan om :ampun:

hanya dari pada bengong, suka lihat rembulan, dan berharap...diapun melihat sang cahaya malam
dan tatapan kamipun bertemu disana
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Telikung Sakura

Hujan mencurahkan isinya
Yang jatuh dalam tangkai sakura
Menelusuri ranting dan dahan
Membasahi dedaunan

Banyak yang terpesona dengannya
kemudian mencoba memetiknya
mengambil dan menjadikan
sebagai perhiasan dalam diri

Angin menelikung kelopak sakura
mengembuskan dan menerbangkannya
dan ketika kusadari
dia telah terhias di dada sang surya

Embun hanya bisa menghibur
ketika hati tersuruk dalam lara
mungkin detik akan berganti detik
dan merangkainya sebagai serpihan hati

##
Sby, 28 April
*Terinspirasi Karya Sang Maestro, SDD
 
gak tau kenapa, waktu baca tiga karya suhu diatas kok saya ngerasa ini semua tentang sepasang anak adam yg cintanya terusik oleh orang ketiga. saya harap trit ini bisa terus lanjut dan melewati page tiga. :beer:

cendol meluncur, cek kulkas hu
 
gak tau kenapa, waktu baca tiga karya suhu diatas kok saya ngerasa ini semua tentang sepasang anak adam yg cintanya terusik oleh orang ketiga. saya harap trit ini bisa terus lanjut dan melewati page tiga. :beer:

cendol meluncur, cek kulkas hu

silakan di nikmati om
dan monggo di resapi
saya hanya mengambil sedikit bagian perjalanan waktu, yang pernah saya tempuh
dan saya tuangkan dalam goresan yang terserak dimana-mana

dan saya ga ngejar target kok, selama masih bisa nulis, akan saya apdet terus :)

matur nuwun apresiasinya, walau cendolnya masih zonk :D
 
Bentangan Rindu


Bagaimana menjelaskan rindu
Kepada seseorang nun jauh disana

Bagaimana mengungkapkan sayang
Pada belahan hati yang terpisahkan jarak

untukmu...
terkadang mata ini iri kepada hati
yang menyayangimu namun tak mampu melihatmu

untukmu...
terkadang tangan ini merajuk kepada jiwa
yang mencintaimu namun tak dapat memelukmu

Hanya malam yang menjadi penyatu
karena aku tahu, ketika aku melihat rembulan
dan kau pun melihatnya pula
Disanalah tatapanku dan tatapanmu bertemu

###
 
Hening...
Malam ini ku tulis
Sebuah kisah
Tanpa alur
Tanpa rima
Hanya satu rangkaian
Kata demi kata
Yang tersimpan dalam benak
Menyimpan satu memory
Jejak masa lalu
Yang berbeda pelaku

#temaramgelap
 
Bagaimana kau mendapatkan kebahagiaan
Jika kau memilih rasa semu
Bagaimana kau dapatkan cinta yang terhormat
Jika kau melacurkan caramu

Meskipu satu hari nanti, jika kau mau menyadari
Tepian rasamu akan merapat ke dermaga rasaku

#Batam31Juli2017
 
Laut, Langit dan senja


Pada satu masa, Laut dan Langit saling merindukan. Mereka jatuh cinta, walapun mereka berbeda. Laut dengan keteduhannya, dan Langit dengan gemerlapnya. Meski terkadang Laut sering merasa rendah diri karena dia ada di bawah dan tak jarang diabaikan, sedangkan Langit selalu nampak ceria dengan kejernihan dan menjadi kesukaan siapa saja.

Ya, Laut adalah kesederhanaan, dan Langit adalah kesempurnaan. Namun Laut tetap selalu merindukan Langit yang selalu menjadi pusat perhatian.

Setiap senja datang, Laut selalu membisikkan kata sayang kepada Langit. Kata keindahan, "aku mencintaimu" yang diungkapkan dengan ketulusan, ke telinga Langit. Dan Langit yang mendengar pun tersipu malu, sehingga wajahnya bersemu kemerahan.

Langit tak pernah tahu, Laut rela menemani Langit dalam perjalanan waktu. Ketika matahari bersinar, Laut mengeluarkan warna birunya agar sama dengan Langit. Saat malam pun tiba, Laut pun memilih tetap dalam kegelapan, menemani Langit yang berhias keindahan kerlap kerlip cahaya gemintang. Laut mencintai Langit seutuhnya, meski Langit tak pernah menyadarinya.

Hingga satu waktu, datang awan yang menghalangi pandangan Laut kepada Langit. Dengan caranya sendiri, awan membungkus Langit sehingga Laut tak lagi mampu menyapa Langit. Sedangkan hanya Langitlah yang setiap hari dipandangi oleh Laut.

Laut marah, dengan segala usahanya, dia berusaha menghilangkan awan dengan ombaknya. Namun tentu saja tak berhasil

Laut kemudian tersenyum, mungkin memang dirinya yang terlalu lemah untuk mengusir awan . Atau memang mungkin Langit, yang memang menyukai awan, yang lebih dekat dengan dirinya.

Namun Laut tetaplah Laut.....kerinduan akan datangnya senja, dan membisikkan kata cinta kepada Langit tetaplah tertanam didalam hatinya, meski mungkin tak akan ada lagi senja untuk dilewatkan bersama Langit


*Menatap Langit biru pagi ini. Menyadari, meskipun bibir mengatakan cinta, namun sikap mengatakan diriku hanyalah setitik debu yang terabaikan

###

note : terinspirasi dari sebuah dongeng kuno, dengan penyesuaian dan penulisan ulang


Saya suka, Saya suka, Saya suka. :hati:

Langit, Laut dan Senja.
Keindahan yang selalu indah dilukiskan kata-kata :alamak:
 
Garis ini mengubungkan ujung dan tepi
Ujung yang ingin ku raih
Namun Tepi yang kuasa ku genggam
Menegaskan makna kesepian

Titik ini ingin jadikan berpijar
Ketika lingkaran meluas
Mendesak sudut untuk melebar
Menyisakan diagonal tak berbatas

Begitulah makna kehidupan
Apa yang kau dapat
Kemudian kau simpan
Selanjutnya kau bagi

Pilihan kita untuk menjadi
Sang sudut yang menyimpan
Sang bulat yang tambun
Atau Segitiga yang bijak
 
rindang termangu mendayu-dayu
semburat sinar surya nan indah
alam berseri menyambut pagi
beri semangat menyambut hari

namun...
ketika badai datang mengoyak
jalinan pelangi di langit
disitu kata hati menguatkan

rindu....
akan rumah tempat terindah
akan hati tempat bersemi
akan cinta membawa ke surga


#Batam040917
 
Matahari telah meninggi,
sejak kapan aku menjadi tukang abai?
terlalu asik dengan dunia sendiri.
Maafkan, jika itu menyakiti.

Hai, kamu.
Selamat pagi.
Semoga Seninmu seindah mentari pagi tadi.
Tak peduli berapa juta rindu yang kau simpan dalam hati.

Hai, kamu.
kamu tau?
rindu yang kau simpan itu,
akan tumpah ruah, pada saatnya nanti.
akan tersalurkan dalam peluk hangat yang kau nanti.
Siapapun itu, kuharap itu hulu terbaikmu. :hati:

~Pulau Kasur,
4 September 2017
 
Matahari telah meninggi,
sejak kapan aku menjadi tukang abai?
terlalu asik dengan dunia sendiri.
Maafkan, jika itu menyakiti.

Hai, kamu.
Selamat pagi.
Semoga Seninmu seindah mentari pagi tadi.
Tak peduli berapa juta rindu yang kau simpan dalam hati.

Hai, kamu.
kamu tau?
rindu yang kau simpan itu,
akan tumpah ruah, pada saatnya nanti.
akan tersalurkan dalam peluk hangat yang kau nanti.
Siapapun itu, kuharap itu hulu terbaikmu. :hati:

~Pulau Kasur,
4 September 2017

dek mellon lagi kangen yaaa??
 
Ketika lelahmu terus mendera
berhentilah.....
dan ketika lelahmu telah berkurang
kembali melangkah....

bukan apa yang kita pijak
tapi apa yang membuat kaki terus menapak
satu saat ketika letihmu fana
kau akan tersenyum bahagia

#kembali :norose::shakehand:kopi:


 
Terakhir diubah:
Laut, Langit dan senja


Pada satu masa, Laut dan Langit saling merindukan. Mereka jatuh cinta, walapun mereka berbeda. Laut dengan keteduhannya, dan Langit dengan gemerlapnya. Meski terkadang Laut sering merasa rendah diri karena dia ada di bawah dan tak jarang diabaikan, sedangkan Langit selalu nampak ceria dengan kejernihan dan menjadi kesukaan siapa saja.

Ya, Laut adalah kesederhanaan, dan Langit adalah kesempurnaan. Namun Laut tetap selalu merindukan Langit yang selalu menjadi pusat perhatian.

Setiap senja datang, Laut selalu membisikkan kata sayang kepada Langit. Kata keindahan, "aku mencintaimu" yang diungkapkan dengan ketulusan, ke telinga Langit. Dan Langit yang mendengar pun tersipu malu, sehingga wajahnya bersemu kemerahan.

Langit tak pernah tahu, Laut rela menemani Langit dalam perjalanan waktu. Ketika matahari bersinar, Laut mengeluarkan warna birunya agar sama dengan Langit. Saat malam pun tiba, Laut pun memilih tetap dalam kegelapan, menemani Langit yang berhias keindahan kerlap kerlip cahaya gemintang. Laut mencintai Langit seutuhnya, meski Langit tak pernah menyadarinya.

Hingga satu waktu, datang awan yang menghalangi pandangan Laut kepada Langit. Dengan caranya sendiri, awan membungkus Langit sehingga Laut tak lagi mampu menyapa Langit. Sedangkan hanya Langitlah yang setiap hari dipandangi oleh Laut.

Laut marah, dengan segala usahanya, dia berusaha menghilangkan awan dengan ombaknya. Namun tentu saja tak berhasil

Laut kemudian tersenyum, mungkin memang dirinya yang terlalu lemah untuk mengusir awan . Atau memang mungkin Langit, yang memang menyukai awan, yang lebih dekat dengan dirinya.

Namun Laut tetaplah Laut.....kerinduan akan datangnya senja, dan membisikkan kata cinta kepada Langit tetaplah tertanam didalam hatinya, meski mungkin tak akan ada lagi senja untuk dilewatkan bersama Langit


*Menatap Langit biru pagi ini. Menyadari, meskipun bibir mengatakan cinta, namun sikap mengatakan diriku hanyalah setitik debu yang terabaikan

###

note : terinspirasi dari sebuah dongeng kuno, dengan penyesuaian dan penulisan ulang
Yang ini tajam mengiris...!
ada luka disana
 
Rindu menyapa
Ketika kopi ini tak terasa pahit
Menyeret kenangan tentang cerita kita

Hati berbisik
Saat kayuhan sepeda tak berasa letih
Menggores luka yang pernah ada

Rindu membuncah
Ketika hujan justru berasa terik
Mengiikat sepi untukmu

Hati membisu
Saat ketukan nada tak lagi bersuara
Mengucapkan selamat tinggal bagimu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd