Malam ini mungkin indah, membayang di bawah rembulan.
Tadi aku membunuh kebebasan, bahkan tiada pilihan.
Aku tidak ada pilihan diantara aku dan mu, ketika kita ada satu dalam sadar.
Langit memang indah, hujan pulang pelangi datang.
Langit memang cantik, saat dia mengedipkan matanya dengan bintang-bintang bertaburan.
Tadi siang aku berbicara pada awan. "kenapa kau pisahkan laut dan langit." Tanyaku.
Awan lewat di sampingku, dia membisik, "aku tidak menceraikan, tapi aku menyatukan, laut dan langit bercinta di awan, ketika matahari bersinar, dan mereka melahirkan hujan sebagai abang, dan pelangi sebagai adek.
Aku pun terdiam, dan aku kembali tidur siang untuk kembali pada sadarku.