Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lagi... F16 TNI AU kecelakaan

black_cat

Senpai Semprot
UG-FR+
Daftar
11 Feb 2013
Post
915
Like diterima
14
Untuk kesekian kalinya TNI AU mengalami nasib kurang baik, kali ini pesawat tempur F16 mengalami kecelakaan pada saat latihan di Lanud Iswahyudi. Namun kondisi pesawat hanya sekedar "lecet" dan masih dapat dipergunakan, hal ini konon diakibatkan oleh kesalahan pada hidrolik roda depan. (masalah hidrolik kembali muncul setelah insiden halim...)

ac7d795d-53f1-42c9-9d01-af2941e8ba83_169.jpg


Kutipan beritanya...
Jet tempur F-16 milik TNI AU mengalami kecelakaan di Lanud Iswahyudi, Madiun. Kecelakaan terjadi karena masalah teknis dan hanya mengalami lecet-lecet sehingga masih bisa digunakan.

"Hanya emergency aja. Jadi saat mau mendarat sudah normal. Sudah berhenti tapi roda masuk lagi. Itu teknis aja," ungkap Kadispenau Marsma Dwi Badarmanto saat dihubungi, Rabu (24/6/2015).

Kejadian tersebut berawal saat pilot sedang menggelar latihan rutin. Pilot berangkat saat subuh dan hendak mendarat sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah menyentuh landasan, tiba-tiba roda masuk kembali ke dalam badan pesawat.

"Itu teknis ya, diperkirakan masalah hidrolic. Karena sudah lama pesawatnya. Tapi nggak ada kerusakan berat, cuma lecet-lecet wajar ya. Masih bisa dipakai lagi," kata Dwi.

Sebelumnya pesawat F-16 juga mengalami kecelakaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, hingga terbakar pada Kamis (16/4) lalu. Sang pilot pun terluka dalam insiden tersebut. Namun menurut Dwi, pesawat F-16 yang kecelakaan di Lanud Iswahyudi bukan merupakan bagian dari pesawat retrofit atau hibah dari Amerika Serikat seperti F-16 yang terbakar di Halim.

"Kalau yang ini kita dulu beli baru tapi sudah lama, beda dengan yang (kecelakaan) di Halim. Kalau yang hibah sekarang ada di Pekanbaru semua," jelas marsekal bintang satu itu.

KSAU Marsekal Agus Supriatna pun disebut sudah mengetahui insiden kecil di Lanud Iswahyudi ini. Namun karena permasalahannya tidak terlalu signifikan, KSAU tidak memberikan arahan khusus.

"KSAU nggak kasih arahan khusus, karena dianggap masalah teknis. Biasa itu, pilot juga nggak terluka, segar bugar," tutup Dwi.
sumber:detik
 
Tanda keuzuran pesawat F-16 diganti yang baru. Kalau F-16 lebih cocok diganti Rafael atau typhoon atau MiG-29 SMT yang sama sama medium fighter.

Ini berita sekitar 2hr yg lalu di detik n JKGR udah keluar.
Anyway good inpoh
 
si putri yg accident. untung cmn kena roda depan, msh bisa operasional stlh d gnti set roda depan. btw ini ocu light fighter bujan medium. medium fighter itu klo tdk salah mulai block 30/32 atw 40/42.....
 
Eh iya OCU msh light
Yg medium mulai block 25 keatas
Ya gak ada salahnya naik kelas penggantinya medium fighter
Masa diganti light lg
Mau apa light fighter?
FA-50 punya korsel yang paling modern
 
Pertanda harus diganti nih, ya minimal Grippen lah penggantinya
 
Eh iya OCU msh light
Yg medium mulai block 25 keatas
Ya gak ada salahnya naik kelas penggantinya medium fighter
Masa diganti light lg
Mau apa light fighter?
FA-50 punya korsel yang paling modern

gripen NG.....
 
idealnya fighter TNI AU terdiri apa aja nih suhu???
light fighter? medium or heavy?
 
bs mnggunakan kombinasi hi-lo, d mn hi bs di isi medium-heavy dan lo bisa di isi light-medium. saat ini klo mlihat kombinasi yg ad d AU mengarah k konsep hi-lo td walo blm terlihat integrasi dlm hal IFF dan network datalink. klo gw pribadi, k depanny better klo mengarah k integrasi system baik itu antar fighter maupun dngn ground radar/control.
 
Tergantung doktrin tempur udara-nya gimana? Kalo mengacu doktrin USA, berarti harus bisa ngejar komposisi 1:3 (heavy:light fighter).

Heavy fighter buat pemukul kalo pas ada intruder atau agressor masuk, sementara LWF/MMRCA buat patroli dan strike mission-nya

Untuk share datalink, yg lebih penting justru kerjasama antar Matra. Baru deh fungsi AU sebagai payung udara nasional bisa efektif.
 
sblm bisa kerjasama antar matra, justru dlm satu matra itu shrusny sdh terintegrasi trlbih dahulu dngn menyamakan system platform. in case antara flanker 27/30 dng falcon ocu/hibah sdh terintegrasi setdkny d 3 point yaitu voice communication, IFF dan datalink network. the problem is antara flanker dan falcon itu beda system. ini yg sebaikny d antisipasi kedepanny dlm mengskuisisi fighter baru karena network centric/network integrated itu basic dlm modern airforce.
technically kedepanny dlm sebuah modern air combat itu akan berperan 3 hal yaitu AWACS/AEW system, fighter, ground system yg saling terhubung. jngn sampai pemilihan platform yg gado2 systemny akan mmpersulit kpnektivitas itu sendiri
 
Memang gado2 kombinasikannya lebih susah
Tapi keliataanya udah terpecahkan dari Israel untuk masalah AWACS
Contoh nya India, menggunakan sistem dari Israel

Yang bingung kenapa kita ga bs kaya mesir ya sidewinder di fishbed mereka?
 
india itu dng catatan lo, su 30 mki itu menggunakan avionik elbit sdngkan mig29 mereka sdh d upgrade dng non rusian equipment & system. technically baik mig 29 maupun Su 30 mki sdh berbeda dngn rusian system. artiny bila ingin meniru india maka sukhoi TNI AU harus d upgrade dng non rusian equipment dlm hal ini bisa IAI, bisa BAe dan brrti extra cost (sekitar 30 juta US$ utk mig 29)
sidewinder prnh d pakai di su27/30 analog TNI AU
 
Atau opsi lainnya F-16 dipensiunkan ganti dengan dari Rusia
Atau
F-16 digunakan untuk bertahan sehingga AWACS diposisikan masuk ke armada serang bersama Su27/30 (AWACS dr Rusia)

Kenapa lbih prever sukhoi? Krn sukhoi lawan sepadan. F-16 susah menandingi penempur skg.
 
Ya makanya Presiden instruksikan untuk pembenahan pengadaan alutsista

Kalau menurut ane F-16 OCU dipensiunkan, lg pula pesawat itu sudah tidak menjawab tantangan di Asia Pasific

Sudah saatnya punya lebih canggih
Kalau menurut ane Flanker family
Karena Rusia lebih gampang memberikan rudal2 canggih
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd