Nama Indonesia di Mata Israel dan Palestina
Kamis, 24 Juni 2010 - 10:38 wib
JAKARTA - Selama ditahan oleh pasukan Israel usai penyerangan kapal Mavi Marmara, relawan Mer-C dr Arif Rahman, mengaku jika nama Indonesia memang berpengaruh di daerah Timur Tengah khususnya untuk Israel dan Palestina di Gaza.
Ada kejadian menarik selama para relawan diikat di atas dek kapal sebelumnya akhirnya dipindahkan ke Ashdod, Israel. Mengetahui pada rombongan relawan terdapat relawan Indonesia, para pasukan Israel tanpa takut.
Bahkan saat melihat seorang relawan yang berperawakan tinggi besar, beberapa pasukan Israel mengira jika relawan itu sebagai anggota militer Indonesia.
Menurut dr Arif tampak gestur prajurit tersebut merasa takut dengan relawan dari Indonesia. Mereka melihat jika pasukan tersebut memang usianya masih muda. Hal ini terlihat dari gertakan para pasukan kepada para relawan, meksipun mereka menggunakan penutup wajah. Demikian diutarakan oleh dr Arif kepada okezone di Jakarta, Rabu (23/6/2010).
Sentimen Israel terhadap Indonesia juga tampak saat para relawan sudah dibawa ke Ashdod dan ditahan di penjara di sana. Saat itu dr Arif yang berada di dalam satu sel dengan dua orang relawan Indonesia merasa seperti diacuhkan.
Bahkan rekan dr Arif sengaja berdiri di depan teralis penjara hanya untuk memperlihatkan ada orang di dalam sel yang mereka tinggali.
Tetapi Indonesia sendiri dianggap sebagai harapan besar bagi warga Palestina di wilayah Gaza.
Mereka menilai, saat ini ada dua negara yang diharapkan dapat membantu mereka untuk bebas dari segala penderitaan. Iran dan Indonesia merupakan dua negara yang mereka harapkan untuk membantu mereka merdeka.
Kemampuan Iran menguasai teknologi nuklir menjadi alasan utama mengapa warga Palestina berharap mengapa Negeri Paramullah dapat membantu mereka. Sementara status Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dianggap dapat mendukung kedudukan Negara Palestina merdeka di dunia internasional.
sumber : okezone.com
Kamis, 24 Juni 2010 - 10:38 wib
JAKARTA - Selama ditahan oleh pasukan Israel usai penyerangan kapal Mavi Marmara, relawan Mer-C dr Arif Rahman, mengaku jika nama Indonesia memang berpengaruh di daerah Timur Tengah khususnya untuk Israel dan Palestina di Gaza.
Ada kejadian menarik selama para relawan diikat di atas dek kapal sebelumnya akhirnya dipindahkan ke Ashdod, Israel. Mengetahui pada rombongan relawan terdapat relawan Indonesia, para pasukan Israel tanpa takut.
Bahkan saat melihat seorang relawan yang berperawakan tinggi besar, beberapa pasukan Israel mengira jika relawan itu sebagai anggota militer Indonesia.
Menurut dr Arif tampak gestur prajurit tersebut merasa takut dengan relawan dari Indonesia. Mereka melihat jika pasukan tersebut memang usianya masih muda. Hal ini terlihat dari gertakan para pasukan kepada para relawan, meksipun mereka menggunakan penutup wajah. Demikian diutarakan oleh dr Arif kepada okezone di Jakarta, Rabu (23/6/2010).
Sentimen Israel terhadap Indonesia juga tampak saat para relawan sudah dibawa ke Ashdod dan ditahan di penjara di sana. Saat itu dr Arif yang berada di dalam satu sel dengan dua orang relawan Indonesia merasa seperti diacuhkan.
Bahkan rekan dr Arif sengaja berdiri di depan teralis penjara hanya untuk memperlihatkan ada orang di dalam sel yang mereka tinggali.
Tetapi Indonesia sendiri dianggap sebagai harapan besar bagi warga Palestina di wilayah Gaza.
Mereka menilai, saat ini ada dua negara yang diharapkan dapat membantu mereka untuk bebas dari segala penderitaan. Iran dan Indonesia merupakan dua negara yang mereka harapkan untuk membantu mereka merdeka.
Kemampuan Iran menguasai teknologi nuklir menjadi alasan utama mengapa warga Palestina berharap mengapa Negeri Paramullah dapat membantu mereka. Sementara status Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dianggap dapat mendukung kedudukan Negara Palestina merdeka di dunia internasional.
sumber : okezone.com