kalo menurut ane, oli diesel untuk diaplikasikan ke motor itu hanya boleh ke motor matic, karena motor matic yang beredar di Indonesai hampir semua kopling kering, kalo oli mesin di pake ke motor dengan tipe kopling basah seperti motor bebet atau motor kopling full manual lainya, ane rasa kopling akan cepat haus atau rusak, karena oli diesel hanya memberikan pelumasan maksimal untuk mesin saja melalui komposisi di dalam nya yang tidak mempunyai komposisi menjaga kopling dengan maksimal, kalau pun penggunaan di pakai di motor dengan kopling kering, tetap harus banyak yang diperhatikan, karena dalam waktu dekat atau lama pasti mesin motor akan mengalami kehausan lebih cepat di banding standart nya, mengapa bisa demikian, banya faktor yang mempengaruhi, seperti viskositas oli yang kental, kandungan di dalam oli yang cepat membuat panas dan lain sebagainya, sebagai contoh jika oli diesel dengan viskositas yang kental dimasukan ke dalam motor berkopling kering secara terus menerus dan dengan pemakaian yang sering ngebut dan tarikan tarikan, kemungkin besar stang piston atau kruk as dan suku cadang yang saling terhubung akan cepat mengalami kehausan dan kerusakan, hal itu bisa terjadi karena sifat oli diesel viskositasnya atau kekentalanya tidak berpengaruh kepada suhu mesin, sejak mesin dihidupkan dari dingin hingga mesin mencapai suhu puncaknya, oli diesel tidak mengurangi tingkat viskositas atau tidak mengurangi kekentalannya, hal itu lah yang menyebabkan kemungkin besar stang piston atau kruk as dan suku cadang yang saling terhubung akan cepat mengalami kehausan dan kerusakan, karena suku cadang yang terdapat di dalam motor berkopling kering dan bermesin bensin, di design sesuai dengan oli mesin bensin, yang dimana oli mesin bensin sejak suhu dingin hingga suhu puncak mesin viskositasnya mengalami penurunan atau pengenceran di dalam mesin, sehingga oli mesin bensin dapat mudah melumasi setiap bagian terkecil jalur lewatnya oli di dalam mesin yang membuat mesin akan awet dan tahan lama, berbeda dengan oli diesel, karena viskositasnya tidak berkurang alias kental terus hingga titik panas suhu mesin, hal itu membuat kinerja mesin menjadi lebih berat, oli sulit melewati jalur terkecil di dalam mesin, sehingga mesin membutuhkan kerja yang lebih extra agar dapat oli bisa melewati jalur jalur kecil tersebut, memang suara mesin bensin yang dihasilkan oleh oli diesel itu lebih halus dan tidak cepat panas, tapi hal itu lah yang sebenarnya menjadi titik kekeliruan, suara halus yang dihasilkan mesin bukan lah suara gesekan yang halus, namun suara kerja extra mesin tertutupi oleh oli diesel, dan panas yang tidak berlebih pada mesin alias mesin adem adem aja itu adalah hasil kerja dari sistem oli diesel, yang dimana oli diesel menyerap seluruh panas yang dihasilkan oleh mesin untuk selanjutnya mesin diesel bisa berfungsi makin optimal di kondisi yang paling panas, di dalam mesin, hal itu tentunya berbeda dengan cara kerja mesin bensin, yang dimana mesin bensin butuh panas yang cukup untuk menghasilkan pembakaran yang efektif di dalam mesin agar mesin bensin dapat bekerja pada titik panas yang sudah ditentukan oleh pabrikan motor tersebut, jika mesin bensin tidak punya cukup panas, otomatis mesin tidak akan bekerja secara efektif dan tenaga mesin motor tersebut pasti loyo karena suhu mesin tidak optimal alias kurang panas, di beberapa motor dan mobil modern yang menggunakan teknologi tinggi, pada kendaraan tersebut dipasangkan teknologi berupa sensor dengan suhu panas yang cepat agar pengguna kendaraannya tidak perlu menunggu kendaraanya panas optimal terlebih dahulu, engineering pabrikan motor dan mobil yang berteknologi tinggi saja sampai menciptakan suatu alat untuk menciptakan panas cepat pada mesin kendaraan bensin, lah kok disisi lain ada orang yang ingin menghilangkan panas itu tapi ada punya landasan yang kuat
hehehe mohon izin ya suhu suhu semua, hanya sekedar diskusi dan berbagi pengalaman, izin koreksinya kalau salah atau kurang tepat