Kanjeng Jr
Guru Semprot
Suhu2 supri yang terhormat, diantaranya:
Suhu Irwan Bakwan, himalaya, no mercy, pasturbasi, batto, bosen waras, belki bolang dan sebagainya yang tdk mgkn nubi sebut satu-persatu.
Sungguh dari lubuk hati yang paling dalam, nubi (merasa perlu) Minta Maaf yang sebesar-besarnya atas tindak-tanduk nubi selama d semprot ini. Terutama dalam menulis komen yang ternyata ada yang tidak sedap. Nubi yang men-judge, menyalahkan dan sebagainya adaalah bentuk keegoisan nubi yang menunjukkan keterbatasan akal pikiran nubi yang mana nubi dalam proses belajar.
Nubi ketik begitu karena nubi membaca2 lagi tulisan nubi dan beberapa nubi merasa malu sendiri melihatnya, kadang juga bertanya dalam hati "kok bisa aku dulu ngetik begitu ya"?
Terimakasih juga saya sampaikan atas berkenannya para suhu berbagi wacana, pengalaman dan usaha nya dalam memberi penerangan ke nubi, baik secara khusus maupun untuk umum.
Dan ternyata banyak yang sudah di jalur "mengenali diri sendiri" dalam usaha mencari tuhan, yang lalu kemudian saya sebut mengenali jatidiri, dan kemudian bisa mem-bedakan RASA:
Nafsu VS nurani.
2 kata diatas bisa jadi CUMA merupakan konsep TER-SEDERHANA, kalau dijabarkan, akan menjadi panjang dan laaaaaaaama, contoh: nurani-jiwa-sukma-rasa sejati- nur- Dzat pemberi hidup dsb. (Biarlah menjadi arena khusus yang HANYA buat yg SERIUS buuuuanget dalam mencari tuhan, karena tdk menghibur dan rawan salah kaprah).
Nurani inilah yg ternyata... Receptor yang hidup, yang bs menjadi penuntun hidup bagi yang mencari tuntunan hidup sejati. Bingung?
Kita kenali siapa Nurani dr cerita berikut:
Nency nemu dompet berisi surat penting dan uang 500rb, maka ada minimal 2 pilihan bagi Nency:
A. Mengambil uangnya dan membuang dompet, apalagi saat butuh uang, tanpa memperhatikan perasaan yang kehilangan.
B. Mengembalikan kepada yg punya, krn merasa KASIH-an dg yg kehilangan (mgkn dg bercermin pada diri sendiri jika kehilangan).
Menurut pembaca, pilihan mana yg baik buat Nency?
Apa yang mendorong berbuat A?
Apa yang mendorong berbuat B?
Raga adalah bentuk luar dari diri kita, ..... diri?
Raga akan di ikutkan Kemauan Nafsu? Atau
Firasat/kata Hati (Nurani)?
Lalu bagaimana cara mengenali ini bersumber dr nafsu atau Nurani?
Ada hukum sebab akibat kan ya?
Siapa menanam angin, menuai masuk angin .. eh.. salah.. lupa.
Sekian. Nubi kembali lagi minggu depan untuk sejenak serius meneruskan renungan ini.
Suhu Irwan Bakwan, himalaya, no mercy, pasturbasi, batto, bosen waras, belki bolang dan sebagainya yang tdk mgkn nubi sebut satu-persatu.
Sungguh dari lubuk hati yang paling dalam, nubi (merasa perlu) Minta Maaf yang sebesar-besarnya atas tindak-tanduk nubi selama d semprot ini. Terutama dalam menulis komen yang ternyata ada yang tidak sedap. Nubi yang men-judge, menyalahkan dan sebagainya adaalah bentuk keegoisan nubi yang menunjukkan keterbatasan akal pikiran nubi yang mana nubi dalam proses belajar.
Nubi ketik begitu karena nubi membaca2 lagi tulisan nubi dan beberapa nubi merasa malu sendiri melihatnya, kadang juga bertanya dalam hati "kok bisa aku dulu ngetik begitu ya"?
Terimakasih juga saya sampaikan atas berkenannya para suhu berbagi wacana, pengalaman dan usaha nya dalam memberi penerangan ke nubi, baik secara khusus maupun untuk umum.
Dan ternyata banyak yang sudah di jalur "mengenali diri sendiri" dalam usaha mencari tuhan, yang lalu kemudian saya sebut mengenali jatidiri, dan kemudian bisa mem-bedakan RASA:
Nafsu VS nurani.
2 kata diatas bisa jadi CUMA merupakan konsep TER-SEDERHANA, kalau dijabarkan, akan menjadi panjang dan laaaaaaaama, contoh: nurani-jiwa-sukma-rasa sejati- nur- Dzat pemberi hidup dsb. (Biarlah menjadi arena khusus yang HANYA buat yg SERIUS buuuuanget dalam mencari tuhan, karena tdk menghibur dan rawan salah kaprah).
Nurani inilah yg ternyata... Receptor yang hidup, yang bs menjadi penuntun hidup bagi yang mencari tuntunan hidup sejati. Bingung?
Kita kenali siapa Nurani dr cerita berikut:
Nency nemu dompet berisi surat penting dan uang 500rb, maka ada minimal 2 pilihan bagi Nency:
A. Mengambil uangnya dan membuang dompet, apalagi saat butuh uang, tanpa memperhatikan perasaan yang kehilangan.
B. Mengembalikan kepada yg punya, krn merasa KASIH-an dg yg kehilangan (mgkn dg bercermin pada diri sendiri jika kehilangan).
Menurut pembaca, pilihan mana yg baik buat Nency?
Apa yang mendorong berbuat A?
Apa yang mendorong berbuat B?
Raga adalah bentuk luar dari diri kita, ..... diri?
Raga akan di ikutkan Kemauan Nafsu? Atau
Firasat/kata Hati (Nurani)?
Lalu bagaimana cara mengenali ini bersumber dr nafsu atau Nurani?
Ada hukum sebab akibat kan ya?
Siapa menanam angin, menuai masuk angin .. eh.. salah.. lupa.
Sekian. Nubi kembali lagi minggu depan untuk sejenak serius meneruskan renungan ini.
Terakhir diubah: