Update terbaru....
VIVAnews – Pelacakan data radar pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014, menguatkan dugaan terjadinya aksi pembajakan terhadap pesawat itu.
Hal itu disampaikan pejabat senior militer Malaysia seperti dikutip The Straits Times, Sabtu 15 Maret 2014. Sang pejabat mengatakan pesawat sengaja dialihkan ke arah Samudera Hindia.
Sang pembajak paham dengan kondisi penerbangan dan posisi radar. "Dia seharusnya terlatih, kompeten, dan seperti pilot," kata pejabat militer Malaysia yang tak mengungkapkan identitasnya itu.
Data radar militer yang menjadi dasar analisis ini masih dirahasiakan dengan alasan investigasi tengah berlangsung. Sebelumnya diberitakan, radar sempat mendeteksi pesawat masih terbang selama empat sampai lima jam setelah dinyatakan hilang.
Pejabat militer Malaysia itu menduga, selama waktu 4-5 jam itu, pesawat berada di atas Samudera Hindia. "Dia (pembajak) tahu bagaimana menghindari radar sipil. Tampaknya sang pembajak telah mempelajari bagaimana untuk menghindarinya," kata dia.
Sebelumnya, Angkatan Udara Malaysia mengatakan tengah menyelidiki sebuah objek tak dikenal yang ditemukan radar militer. Objek itu mengarah ke Laut Andaman beberapa jam setelah pesawat MAS hilang pukul 1.30 dini hari, Sabtu pekan lalu.
Dugaan aksi pembajakan juga dikuatkan pernyataan berbagai pejabat AS yang terlibat dalam penyelidikan hilangnya pesawat MAS MH370.
Upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines telah menghabiskan waktu sepekan, dan melibatkan 12 negara yang mengerahkan pesawat dan kapal perang terbaik. Wilayah pencarian yang awalnya di Laut China Selatan kini diperluas sampai pantai barat Malaysia dan Samudera Hindia.