Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Poèmes et poésie d'amour - KUMPULAN SAJAK-SAJAK NUBI



Retak jiwa

Kukenang kenangan kita
kukenang sampai mata tergenang airmata

kusesap setiap detik
jejak melekat
kedap kedalam jiwa yang senyap

kugumuli suara langkahmu
tiap langkah menjauh,
aku mengaduh....

sayangku..sayangku
renyah tawa kini terasa begitu hampa

ada rasa yang belum sempat kau raba...
disini...diantara retak jiwa

 


Lonely

Apa yang kan terjadi jika ku pergi?
Pergi begitu saja tanpa alasan mengapa?
Akankah seseorang bertanya-tanya mengapa?
Akankah seseorang kan kehilangan ku?

Apa yang akan terjadi jika aku tak dapat menanganinya?
Hancur begitu saja tanpa pertanda apapun
Akankah seseorang menarikku ke atas?
Akankah seseorang menolongku keluar?

Apa yang akan terjadi jika aku berubah?
Saat terbangun suatu hari dan tak lagi sama
Akankah seseorang bertanya-tanya mengapa?
Akankah seseorang mengetahui bagaimana diri aku sebelumnya?
Akankah mereka lebih menyukaiku saat mengetahui aku bukanlah diriku yang sebelumnya
Apa yang kan terjadi jika aku berdusta?

Karena hidup tidaklah mudah bagiku
Tidaklah mudah sendirian
Ini adalah jalan ku, ini adalah kesepian

 


'Sesuatu yang kelak mengenang kita berdua'

Penuh tanya kutandai malam yang patah
Nyanyian gelisah,
Sisa-sisa gairah...

Ku cari dalam timbunan buku
Sesuatu yang kelak mengenang kita berdua
bersama malam kularung cerita
Isyarat yang menoreh luka

Impian yang tak jejak di bumi
Diantara lorong-lorong dingin menghitung luka
Aku sukma, namun hampa....
Perca jiwa tanpa cahaya

Tak kunjung menutup kelopak mata
Dibebat segelung waktu menebas jiwa
Ah malam serupa ungu bunga perdu
Tersampir layu didalam buku,
Yang tak sempat terbaca olehmu.

Ah....akhirnya kutemukan juga 'sesuatu yang kelak mengenang kita berdua'
 


Aku dan hari ulang tahunku..

Aku merenungi masa
Tak terasa banyak hal buatku lupa
Sekuntum cinta, selarik mimpi, tak bersisa...
Ah, betapa hidup serapuh wajah laki-laki renta.

Lalu bergulir ratusan malam tanpa kuminta
Tahun tahun bertaut melipat ganda
Enggan mengajakku berdiskusi atau sekedar bicara

Tengah malam,
Aku dan hari ulang tahunku..

Kata yang bisu
Patah membelah duka

Kelopak basah
Sendu sisakan haru,
Pada sudut-sudut ketika perlahan detak itu berlalu

Bandung, 16 Juli 2014


 


Singgasana

Singasana putri yang gersang,
tak satu pun kumbang torehkan sengatnya
tak seserpih debu pun dari tubuhmu yang ia hirup

meski seluruh alam tlah mendongeng tentang maut
apa yang buatmu begitu ingin bertahan?
bagaimana kau akan hadapi jaman?

sekarang..beranjaklah..
lupakan semi gugur ataupun deru lautan
pastikan tak segurat jejak tertinggal

lalu..mengembunlah
jadilah bulir bulir air yang mengadu ke udara
lalu...pecahkan tangismu disana!

ah,sayang, sayang....
kutitipkan mimpiku pada senyummu,
sebelum ajalku menerkam
 


Murung

Aku tertingal,
sebelum putik fajar jelajahi hari

kuseret kaki sekali lagi
kau tetap ingin pergi

lembah menguning
gemirisik daun daun kering
perih lirik ceceran darah

mengguncang lamunan duka.....
berharap tetesan cinta
jatuh diatas atap ilalang

searah larung jukung
tinggalkan perbatasan yang murung

dari kejauhan kuciumi gambar mu..........

 


November

Di jingga senja, aku menata November
agar serpihan jejarum lesatan hujan
merajuti rekahan tanah gerah

dan aroma khas tanah basah
menjadi bebauan saban hari

malam jumat bergerimis
sepi menggenangi perjalanan waktu

gelap menyekap tirai tak tersingkap
kita lewati tanpa rasa..? karena gelora hampa

degup dada diiringkan detak masa
gerimis reda, gairah cinta melebat...

 


Tanya silam

Tanya masih menggerayangi malamku...
antara nafas liar dan bau basah,
Masa silam menantang..

keterasingan hinggap begitu rupa
ketika jiwaku terjerembab pada nujum tak tertebak,
Menoreh harap pada bening jiwamu...
diwaktu lalu..

kala mata membiru,
tetes hujan bagimu rindu..
dan segumpal cahaya dari sudut jiwa menjadi begitu sendu

dimana kekasih hitamku?
dimana gadis senduku?

antara gamang dan dingin,
kutawar bahagia dalam segelas vodka,

ah..mungkin malam ini dia tak kan datang......

 
:kk:
kumpulan karya nan indah
:hore:
makin terbawa suasana di saat membaca, seperti saat ini, langit mendung, angin menghembus sejuk membelai kulit. di iringi rintik kecil membasahi dinding kaca. Seolah ingin turut serta, menikmati buah karya yang mempesona..
:kangen:

:ampun:
Terimakasih
 


Petang yang tua...

Petang yang tua...
selembar jiwa renta, pulang mengiba

pun tertinggal sebagian diri dalam belukar,
cabik dan nanar yg masih terasa benar.

Petang tua,
tak banyak bertanya

menerima begitu saja sumpah serapah
tanpa banyak menduga duga

Petang Tua,
penuh welas asih
Menutup mata jiwa yang resah,

Sejenak...

Sebelum malam merampasnya
kembali bertarung... berebut cahaya!

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd