Selir.
Bangsat! Mudahnya kau perdaya lelaki,
Tuang sianida diantara asmara kami
Lagi, kau buai jiwaku yang sepi
Tepat diantara harapan yang berduri.
Cukup mucikari,
Sesak jiwa ditampar realita
Akan semu bercumbu dengannya
Tak eloknya menabukan cinta
Bersetubuh formalitas belaka.
Sandarkanku pada malam yang sendu
Malam dimana, kau datang duduk terpangku
Lenggok bokongmu diatas penis, nafasku parau
Tenggelam dalam ranum payudara, aku meracau
oh Tuhan,
Aku ingin terus berdusta.
Bangsat! Mudahnya kau perdaya lelaki,
Tuang sianida diantara asmara kami
Lagi, kau buai jiwaku yang sepi
Tepat diantara harapan yang berduri.
Cukup mucikari,
Sesak jiwa ditampar realita
Akan semu bercumbu dengannya
Tak eloknya menabukan cinta
Bersetubuh formalitas belaka.
Sandarkanku pada malam yang sendu
Malam dimana, kau datang duduk terpangku
Lenggok bokongmu diatas penis, nafasku parau
Tenggelam dalam ranum payudara, aku meracau
oh Tuhan,
Aku ingin terus berdusta.