RinChan
Pertapa Semprot
Asyik... Genre dari normal sampai mesyum diterima di sini. Rin nantikan.Iya bang.. Mau bikin thread blm cukup umur.. Ijin corat coret disini aja yaa
Asyik... Genre dari normal sampai mesyum diterima di sini. Rin nantikan.Iya bang.. Mau bikin thread blm cukup umur.. Ijin corat coret disini aja yaa
Aih... Sedap2 ngilu ini... Beda level.. Makasih ya bang. Kalau bisa ditambah lagi.Kupu-kupuku
Dadaku panas
Kuhardik
Sekali dua kali kupukul
Tuhan, masih menjaga tanganku
Tidak sampai kulukai fisiknya
Tapi batinnya remuk
Kata-kataku, meski cukup jelas
Dan jahat
Dia belum paham
Dia ringkih
Dunianya sedikit berbeda
Tuhan, masih kuasa selalu meredamku
Pada waktu yang tepat
Maaf kupu-kupu kecilku
Hidup hanya sekali
Siapa lagi yang mencintaimu
Dengan hatinya yang berdarah-darah
Kalau bukan ayahmu ini
Ayah yang seperti bukan ayah
Ayah yang kau tatap
Menjadi samar dengan lelehan airmatamu
Maaf nak
Ayah selalu lupa
Biar pelukku dalam lelapmu
Mengobati bilur-bilur hempasan lisan ayah
-di seperempat malam sebuah pinggiran kota-
Wah asyik nih. Tolong bimbing kami, suhu @Lady Whistledown ..Nahh @Lady Whistledown emang pakarnya
Naaah ininiiih.. gosip bangetNahh @Lady Whistledown emang pakarnya
Hahaha... aduh, aku cari inspirasi dulu ya kak *cuss cari sate kambingSis @Lady Whistledown ayo buat puisi mesyum yuks... Rin todong aja nih. hihihi
Iya bang.. Level rakjel saya hahaha.. Pasti bang, kalau galau otomatis kata2nya ngalirAih... Sedap2 ngilu ini... Beda level.. Makasih ya bang. Kalau bisa ditambah lagi.
Bang landi pegangannya sari apel, sis lady pegangannya sate kambing...Naaah ininiiih.. gosip banget
Hahaha... aduh, aku cari inspirasi dulu ya kak *cuss cari sate kambing
Bang chairil jurusnya galau... Rin apa yah?Iya bang.. Level rakjel saya hahaha.. Pasti bang, kalau galau otomatis kata2nya ngalir
Dari mana... Masih nubi culun ini, bang...duhhh gak ada obatnya ini mah
*sungkem suhu besar
Wah manis... Makasih dah nyumbang d trit Rin ya bang. Kalau ada yang mesyum sumbang juga di sini ya.Ia,
Mengalir dalam darahku,
Terhirup dalam setiap nafasku,
Bersinar bersama matahariku dikala terang,
Dan bersama sang bulan ia menaniku berjalan dikala malam.
โ
Ia lah lengan terlembut untuk digenggam,
Bahu ternyaman untuk disandari,
Senyum terindah,
Peluk terdamai,
Rengkuhan teraman.
Ia akan,
Memenangkan pertandingan,
Dan membuatku bangga.
Mencari jawaban,
Dan ia akan menemukannya.
Menentang keputusan,
Kuhormati pemikirannya.
Melawan kenyataan,
Kan kupeluk ia dengan penuh kesabaran.
Melampiaskan kemarahan,
Aku rela.
Hatiku bersamanya
Mโeski mungkin aku tak disana.
Ku jaga ia,
Ku bantu berdiri saat ia terpuruk,
Ku beri genggam pemandu di tengah kegelapan,
Ku beri milikku saat ia kekurangan,
Ku beri ia doa,
Agar ia tetap menjadi ia bagiku.
Ahhh Sedaph banget sis @Lady Whistledown. Kerasa efek sate kambingnya. Makasih ya.Sebersit cahaya
Bergetar
Menerobos carik hitam
yang menyelubungi
mataku
Ah...
Ia mengentak keras
penuh meradang maju
Jemarinya kuat menekan
pembuluh napas
Mulutku kering
mengeja makna nirwana
Lidahku menggapai-gapai
oksigen yg menguap
Pandanganku berkabut
Rintihanku menuntut
Peluhku kalut
Lagi...
Please...
Entakan
Tekanan
Lecutan
Ah...
Ekstasi.
Iya mpo'.. Gaya penulisan beliau benar2 binatang jalang, lepas segala aturan dan norma. Langsung dari tarikan nafasChairil ada banyak yang aku suka. Tapi belum sempat tulis ulang. Salah satu kesukaanku ini, bang:
Sejujurnya aku ga terlalu dengan Sapardi. Kalau enggak dibuat musikalisasi sama Reda-Ari, ya biasa aja. Lebih bagus musikalisasinya . Maaf kalau ada yg ngefans. Kurang menggetarkan gejolak jiwanya buat aku, bang.Kalau gayanya almarhum Sapardi Djoko Damono, pasti suka jg kan mpo'.. Lbh elegan dan tertata tapi mengalir bebas jg