RinChan's Recycle Bin

[RinChan]

Hujan, ku harap engkau bertahan lebih lama hari ini

Lama sampai mampu menepikan sejenak rasa ini

Rasa yang sampai saat ini belum menemukan muaranya

Muara yang akan menuntun pada satu rasa

Rasa antara aku dan kamu menyatu dalam larutnya romansa hujan​

7/4/2021
Warung nasi bebek, pangeran antasari
2301

Mantab! Makin produktif nih abangkuh. Btw jgn kelamaan hujannya, rin takut plafon lama2 jebol

Hujan,
Airnya mengalir
Menyusuri ceruk rendah di bumi.
Terbebas leluasa di samudera.



#sik nyampuri garam pas dimana ya?

Bang @semaksemak bisa bantu jawab? Rin nyerah.

 

[RinChan]

Ketakwaan tingkat dewa

Makacy abangkuh.. bentar.. rin koprol dulu..

 

[Kai_Kaizen]

Keren keren puisinya...
Maaf gabisa nyumbang puisi yah,
Ga nyampe otaknya, maklum lulus SD aja ikut ujian paket c

 

[RinChan]

Keren keren puisinya...
Maaf gabisa nyumbang puisi yah,
Ga nyampe otaknya, maklum lulus SD aja ikut ujian paket c

Makacy dah sudi mampir ke trit puisi rin, bang.. Kalau abang khilaf suatu saat, setor ke mari ya...

 

[Karawangbekasi]

Hujan sore itu

Kucari kau
Di sepanjang dinding tua berlumut itu
Di antara bulir-bulir hujan melambat
Kusangka kau masih disana
Meraut sedih ke arahku
Melemparkan pesan perih
Seakan belum cukup
Kumpulan dosa merebutmu
Membagi rasamu, cintamu, ke dalam amplop-amplop

Kucari kau
Di keramaian siang yang kering itu
Namun semua monokrom
Dan tetap tidak ada dirimu
Yang kuharap mewarnai
Dunia membosankan ini
Terik tak sanggup memperbaikiku
Cuma kau kutunggu
Sebelum malam kembali mengekalkan sepi
Dan membuat bayangmu semakin lusuh
Dan yang tertinggal hanya
Dinding tua berlumut itu

-sepertiga malam di lobby sebuah hotel-

 

[RinChan]

Hujan sore itu

Kucari kau
Di sepanjang dinding tua berlumut itu
Di antara bulir-bulir hujan melambat
Kusangka kau masih disana
Meraut sedih ke arahku
Melemparkan pesan perih
Seakan belum cukup
Kumpulan dosa merebutmu
Membagi rasamu, cintamu, ke dalam amplop-amplop

Kucari kau
Di keramaian siang yang kering itu
Namun semua monokrom
Dan tetap tidak ada dirimu
Yang kuharap mewarnai
Dunia membosankan ini
Terik tak sanggup memperbaikiku
Cuma kau kutunggu
Sebelum malam kembali mengekalkan sepi
Dan membuat bayangmu semakin lusuh
Dan yang tertinggal hanya
Dinding tua berlumut itu

-sepertiga malam di lobby sebuah hotel-

Puisi begini nih yg bikin insomnia pengen ngebales.

 

[RinChan]

Nyampah lagi deh

..seperti kepulan asap..
Yang misterius dilayar ponsel..
Beritme jreng jreng jreng..
Seperti nomor salah sambung yang ingin bersambung..
..tanpa terucap..
Tanpa terjawab..
Bibirku keluh..
Diantara rintik hujan diluar sana..
Hatiku membisu
..keluh..menyikapi roda jaman milenia
..yang termodifikasi sedemikian ragamnya..
"Tetaplah Bismilah..hatiku..amin."

Makacy buat sumbangan puisinya, bang. Cakepz. Cieh yg besok puasa.. Cemungut ya...

 

[kuntettt]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[RinChan]

SisRin..numpang ya..


Hai hujan..
Terima kasih sudah menemaniku..
Rintik2mu menghanyutkan imaji..
Hawa tanah basah memecahkan lamunanku..
membawa ingatanku ke masa dulu..
Saat hidup hanya tentang tawa dan bahagia..

Ternyata semua ilusi..
Hanya peluh dan airmata yang mengisi hari..
Berlari sejauhnya tidak memberikan harapan pasti..
Diam dan terima adalah yang terbaik..
Sakit dan perih kini teman sejati..

Cakep, sis... Peyuk sis kuin...

 

[semaksemak]

Cakep, sis... Peyuk sis kuin...

Aku dipeluk gak

 

[RinChan]

Aku dipeluk gak

Maap.. no no...

 

[RinChan]

via negativa

untuk kau yang menulis
sajak-sajak revolusi, pelaminan,
kenangan, kembara
dengan tubuh, pena, cinta
dan duka lara

tak ada yang perlu dihitung
harihari berlalu bagai omong kosong
karna makna hanya pelipur lara
agar kita tak lekas mati muda

tak hujan pagi ini
tak kau
tak aku​

 

[HeyJosie]

di luar hujan...
pagi macam apa yang kau jalani?
​

Kacamata, kukenakan air mata
Mencari kelebatan dari balik genangannya
Bukan dia, tapi hatinya ..

Sedari petang hingga sepagian ini, hujan menderas
Mengeraskan hati, menderaskan niat untuk mencuri hatinya kembali
Karena cinta, harusnya hanya hatiku dan hatinya
Tanpa hati yang lain

Seteguk kopi hitam kuseruput
Sesap hangat, ada rasa nyaman diantara gelisah pada lidahku
Bergelanyar sesaat dalam kerongkonganku
Meronta ingin berkata, menceritakan kisah jujurku
PAHIT ..

Hey, ini bukan reka ulang paska berpisah
Kamu yang mencibir, dengar dulu
Kamu tak harus sependapat
Sama seperti diriku .. belum sepakat pada hatiku

 

[RinChan]

Mencari kelebatan dari balik genangannya
Bukan dia, tapi hatinya

Kata2 itu... Mak nyess, sempai...
Sungguh taqwa yang tiada tara...
Akuh padamu always selalu

 

[kuntettt]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[Karawangbekasi]

Sesuai catatan kecil paling bawah.. kok gak ngajak ngajak ke hotel ..?

Bukan urusan perlendiran soale om

 

[RinChan]

Buat puisi lah, siapa tau dapat japrian update di sebelah..


Jati

Siang hari di musim penghujan
Belantara hutan jati ini
Menampakkan kelenggangan yang terasa purba
Senyap dan membuat ku terasa asing
padahal selama ini menjadi lubuk tempatku bernyanyi

seperti dirimu
Adalah belantara cinta
Yang membuatku tersesat
Seperti di rimba hutan jati

Kerinduan ku padamu
Seperti anak-anak yang selalu tertawa
Bermain gundu
Atau sekumpulan kuda yang jatuh cinta pada hamparan luas
Safana sumba

Walau bagus, tapi hawanya kurang tulus hahaha...

Bukan urusan perlendiran soale om

Nice abang... Tulis yg mesum lg yuk...

 

[kuntettt]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[Karawangbekasi]

Puisi pengantar tidur ada nggak ya? Butuh satu nih

 

[RinChan]

Hihihi.. gegara menunggu seseorang di Citos 3 jam gak ketemu.. sampe satu novel Ahmad Tohari selesai dibaca

Yg mana nih?

Puisi pengantar tidur ada nggak ya? Butuh satu nih

Hahaha... Ga belom kepikiran. Tar abis kelar gawe aku pikirin. Yuks bang...