Ruwatan Badan Buang Sengkolo/Sial
Manusia yang cakra dan auranya kotor, secara fisik akan terlihat lebih negatif, misalnya kelihatan lesu, kucel/suram, emosian atau justru sebaliknya minder dan takut/phobia berlebih, hidupnya selalu ditimpa kesialan, dibenci orang, susah dapat jodoh, rumah tangga selalu ribut, karir macet, rezeki seret, susah dapat kerja, selalu dapat masalah di tempat kerja, sakit-sakitan, dan sebagainya.
Kenapa aura kita kotor...? Salah satu sebabnya adalah sumpah/hujatan/doa berisi keburukan yang diucapkan seseorang kepada kita, baik secara terangan-terangan maupun hanya dalam hatinya saja, dapat membuat aura kita menjadi kotor.
Atau bisa jg karna kita menyumpahi orang lain/menghujat/mendoakan keburukan orang lain baik yg terucap ataupun tidak, bisa jg jadi penyebab aura kita jadi jelek
Oleh sebab itu dalam kehidupan sehari-hari pun usahakan selalu berbuat baik dan bersikap ramah, jangan menyakiti hati orang.
Dan kurangilah memiliki pikiran negatif terhadap orang lain ataupun terhadap kejadian2 hidup, sebab ini akan menyebabkan juga kotornya hati menutup aura sendiri.
Lalu bagaimanakah cara untuk membersihkan diri dari aura yg kotor, kesialan hidup, sengkolo dsb.
Salah satu caranya dengan melakukan ruwatan badan.
Ruwatan badan adalah mandi bersih bisa dengan menggunakan minyak2 ruwatan yg dicampurkan ke air mandi, mandi kembang yang sebelumnya telah didoakan oleh ahlinya, atau mandi air garam ruwatan.
Siraman air ini merupakan prosesi untuk membersihkan diri dari sukerta–kotoran jiwa, aura negatif, dan spirit jahat. Sukerta bisa disebabkan karena dosa dan kesalahan masa lalu yang menjadi penghalang kesuksesan atau menyebabkan hidup seseorang menjadi gelisah.
Untuk saya pribadi ini adalah suatu kepercayaan adat istiadat turun temurun dari leluhur yang sejatinya harus dijaga dan banyak orang juga telah merasakan langsung manfaat dari ruwatan badan tersebut
Ruwatan bisa dilakukan sendiri dg bimbingan yg ahli ataupun langsung dg yg ahlinya...
Ruwatan bisa dilakukan kapan saja, tapi ada baiknya dihitung lewat wetonnya ataupun hari baiknya, bisa jg di malam2 sakral, seperti malam jum'at kliwon, malam jum'at legi, malam selasa kliwon atau malam selasa legi
PS : Didunia ini tidak ada yg instan, mie instan aja harus dimasak dlu baru bisa dimakan...