Om momod om mimin nubie minta ijin buat share info tentang HIV AIDS, moga ga menyalahi aturan, nubie bukan dokter, hanya mengambil dari beberapa referensi, juga dengan sedikit pengetahuan
APAKAH HIV DAN AIDS?
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus golongan RNA yang spesifik menyerang system kekebalan tubuh/ imunitas manusia dan menyebabkan AIDS
HIV positif adalah adalah orang yang telah terinfeksi virus HIV dan tubuh telah membentuk antibody / zat anti terhadap virus tersebut. Mereka berpotensi sebagai sumber penularan bagi orang lain
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome ) sindroma defisiensi imun akut/SIDA adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan system kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV
A : acquired atau mendapatkan/menderita virus (bukan diwarisi), mengakibatkan tidak berfungsinya system kekebalan tubuh
I : immune /kekebalan , karena virus ini menyerang system kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhada infeksi
D : deficiency, kekurangan sel darah putih tertentu dalam system kekebalan tubuh
S : syndrome,berarti sekelompok gejala sebagai akibat infeksi hiv
Kerusakan sistem kekebalan tubuh menyebabkan pengidap hiv amat rentan dan mudah terjangkit berbagai macam penyakit/ infeksi opportunistic
Masa jendela/window period adalah masa dimana seseorang yang sudah terinfeksi HIV, namun pada pemeriksaan anti bodi dalam darahnya masih belum ditemukan / hasil tes HIV negative. Masa jendela biasanya berlangsung selama 3bulan sejak infeksi awal
Perbedaan antara HIV, infeksi HIV, dan AIDS:
1. HIV merupakan virus yang menyebabkan infeksi
2. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak menunjukan gejala kesakitan, namun daapt menulari orang lain
3. Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV pada akhirnya akan terserang AIDS pada suatu waktu, yang mungkin dapat terjadi dalam jangka beberapa bulan bahkan sampai 15 tahun
AIDS merupakan sekelompok penyakit dan infeksi oportunistik yang akan berkembang setelah terinfeksi HIV dalam jangka waktu yang cukup lama rata-rata (3-5 tahun)
Apakah seorang pengidap HIV dapat dibedakan dari orang lainnya?
Seorang pengidap HIV tidak dapat dibedakan. Seorang pengidap HIV terlihat biasa saja seperti halnya orang lain karena tidak menunjukan gejala klinis. Hal ini bisa terjadi selama 5-10tahun.
Penularan HIV:
1. Cairan genital: cairan genital (sperma, lendir vagina) memiliki jumlah virus yang tinggi dan cukup banyak untuk memungkinkan penularan, oleh karenanya hubungan seksual yang beresiko/ atau tidak aman dapat menularkan HIV. Semua jenis hubungan seksual misalnya kontak seksual genital, oral, dan anal dapat menularkan HIV
2. Darah: penularan melalui darah dapat terjadi melalui tranfusi darah dan produknya dan perilaku menyuntik yang tidak aman pada pengguna nafza suntik. Tranplantasi organ yang tercemar virus HIV juga dapat menularkan
3. Dari ibu ke bayinya: hal ini terjadi selama dalam kandungan melalui lpacenta (ari-ari), melalui cairan genital saat persalinan dan menyusui (pemberian ASI)
Apa yang dimaksud dengan perilaku yang beresiko tertular HIV?
Adalah perilaku individu yang memungkinkan tertular virus HIV:
1. Berhubungan seksual dengan cara yang tidak aman, misalnya tidak memakai kondom
2. Berganti-ganti pasangan /partner seksual
3. Berganti-ganti /berbagi jarum suntik dan alat lainnya yang kontak dengan darah dan cairan tubuh dengan orang lain
Cairan tubuh yang tidak menularkan HIV dan AIDS yaitu keringat, air mata, air liur, ludah, air kencing
HIV tidak ditularkan melalui cara-cara seperti bersenggolan, berjabat tangan, bersentuhan pakaian bekas penderita, hidupp serumah, berciuman biasa, makan minum bersama, berenang bersama, gigitan nyamuk, sabun mandi, toilet
Gejala awal penyakit HIV
Terjadi beberapa minggu setelah terpapar oleh
virus HIV (3-6 minggu) misalnya tertusuk jarum
setelah dipakai penderita HIV, berhubungan sex
dengan penderita HIV. Gejalanya dapat berupa sakit
flu yaitu : demam , nyeri menelan, batuk, tidak enak
badan, diare, pembesaran kelenjar getah bening,
berlangsung beberapa hari, kemudian sembuh
spontan walaupun tanpa pengobatan.
Pada saat ini penderita sudah mulai dapat
menularkan penyakitnya ke orang lain.
Stadium klinis I: Stadium tanpa gejala yang khas
Stadium ini dimulai setelah gejala awal selesai.
Periode tanpa gejala dapat terjadi bertahun-tahun
bisa 5- 10 tahun tergantung dari daya tahan tubuh
penderita. Penyakit yang dapat timbul pada periode
ini sama seperti pada orang normal yang tidak
terinfeksi HIV.
Pada stadium ini dapat juga terjadi pembesaran
kelenjar getah bening di perbagai bagian tubuh
penderita.
Stadium klinis II: dengan gejala ringan
Pada stadium ini penderita sudah mulai sering
sakit-sakitan karena daya tahan tubuh mulai
menurun sehingga penderita mudah terkena
penyakit infeksi lain yang ada di sekitar kita.
Gejalanya berupa:
1. Penurunan berat badan kurang dari 10% dari
perkiraan berat badan sebelum terkena penyakit,
yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Infeksi saluran nafas atas yang sering kambuh
seperti: sinusitis, bronchitis, otitis media, faringitis.
3. Herpes zoster
4. Radang pada mulut
5. Stomatitis yang berulang (sariawan)
6. Gatal pada kulit (papular pruritic eruption)
7. Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari
Stadium klinis III
Dugaan diagnosis infeksi HIV/AIDS pada stadium
ini sudah dapat dibuat berdasarkan gejala klinis
yang muncul pada penderita atau dengan
pemeriksaan penunjang sederhana.
1. Penurunan berat badan lebih dari 10% dari
perkiraan berat badan sebelumnya.
2. Mencret-mencret (diare) kronis yang tidak jelas
penyebabnya lebih dari 1 bulan.
3. Demam yang terus menerus atau hilang timbul
selama lebih dari 1 bulan yang tidak jelas
penyebabnya
4. Infeksi jamur (kandidiasis) di mulut (putih-putih dilidah)
5.Tuberculosis paru yang terdiagnosis 2 tahun
terakhir
7. Infeksi bakteri yang berat seperti: infeksi paru
(pneumonia, empyema, pyomyositis, infeksi sendi
dan tulang, meningitis).
8. Radang mulut akut
Stadium klinis IV
Dugaan diagnosis infeksi HIV/AIDS pada stadium
ini sudah dapat dibuat berdasarkan gejala klinis
yang muncul pada penderita atau dengan
pemeriksaan penunjang sederhana
1. HIV wasting syndrome: dimana penderita
menjadi kurus kering dan tidak bertenaga
2. Pneumonia pneumocystis: penderita batuk
kering, sesak berat, demam, dan
kelelahan berat.
3. Infeksi bakteri yang berat seperti empyema,
pyomiositis, infeksi sendi dan meningitis
4. Infeksi herpes simplex yang chronis ( lebih dari 1
bulan)
5. Penyakit Tuberculosis diluar paru, misalnya
tuberculosis kelenjar.
6.Kandidiasis esofagus: sakit menelan
7. Toxoplasmosis cerebral: nyeri kepala hebat kejang sampai tidak sadar
8.Ecephalophaty HIV : kejang-kejang, penurunan kesadaran sampai tudak sadar
APAKAH HIV DAN AIDS?
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus golongan RNA yang spesifik menyerang system kekebalan tubuh/ imunitas manusia dan menyebabkan AIDS
HIV positif adalah adalah orang yang telah terinfeksi virus HIV dan tubuh telah membentuk antibody / zat anti terhadap virus tersebut. Mereka berpotensi sebagai sumber penularan bagi orang lain
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome ) sindroma defisiensi imun akut/SIDA adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan system kekebalan tubuh yang timbul akibat infeksi HIV
A : acquired atau mendapatkan/menderita virus (bukan diwarisi), mengakibatkan tidak berfungsinya system kekebalan tubuh
I : immune /kekebalan , karena virus ini menyerang system kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhada infeksi
D : deficiency, kekurangan sel darah putih tertentu dalam system kekebalan tubuh
S : syndrome,berarti sekelompok gejala sebagai akibat infeksi hiv
Kerusakan sistem kekebalan tubuh menyebabkan pengidap hiv amat rentan dan mudah terjangkit berbagai macam penyakit/ infeksi opportunistic
Masa jendela/window period adalah masa dimana seseorang yang sudah terinfeksi HIV, namun pada pemeriksaan anti bodi dalam darahnya masih belum ditemukan / hasil tes HIV negative. Masa jendela biasanya berlangsung selama 3bulan sejak infeksi awal
Perbedaan antara HIV, infeksi HIV, dan AIDS:
1. HIV merupakan virus yang menyebabkan infeksi
2. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak menunjukan gejala kesakitan, namun daapt menulari orang lain
3. Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV pada akhirnya akan terserang AIDS pada suatu waktu, yang mungkin dapat terjadi dalam jangka beberapa bulan bahkan sampai 15 tahun
AIDS merupakan sekelompok penyakit dan infeksi oportunistik yang akan berkembang setelah terinfeksi HIV dalam jangka waktu yang cukup lama rata-rata (3-5 tahun)
Apakah seorang pengidap HIV dapat dibedakan dari orang lainnya?
Seorang pengidap HIV tidak dapat dibedakan. Seorang pengidap HIV terlihat biasa saja seperti halnya orang lain karena tidak menunjukan gejala klinis. Hal ini bisa terjadi selama 5-10tahun.
Penularan HIV:
1. Cairan genital: cairan genital (sperma, lendir vagina) memiliki jumlah virus yang tinggi dan cukup banyak untuk memungkinkan penularan, oleh karenanya hubungan seksual yang beresiko/ atau tidak aman dapat menularkan HIV. Semua jenis hubungan seksual misalnya kontak seksual genital, oral, dan anal dapat menularkan HIV
2. Darah: penularan melalui darah dapat terjadi melalui tranfusi darah dan produknya dan perilaku menyuntik yang tidak aman pada pengguna nafza suntik. Tranplantasi organ yang tercemar virus HIV juga dapat menularkan
3. Dari ibu ke bayinya: hal ini terjadi selama dalam kandungan melalui lpacenta (ari-ari), melalui cairan genital saat persalinan dan menyusui (pemberian ASI)
Apa yang dimaksud dengan perilaku yang beresiko tertular HIV?
Adalah perilaku individu yang memungkinkan tertular virus HIV:
1. Berhubungan seksual dengan cara yang tidak aman, misalnya tidak memakai kondom
2. Berganti-ganti pasangan /partner seksual
3. Berganti-ganti /berbagi jarum suntik dan alat lainnya yang kontak dengan darah dan cairan tubuh dengan orang lain
Cairan tubuh yang tidak menularkan HIV dan AIDS yaitu keringat, air mata, air liur, ludah, air kencing
HIV tidak ditularkan melalui cara-cara seperti bersenggolan, berjabat tangan, bersentuhan pakaian bekas penderita, hidupp serumah, berciuman biasa, makan minum bersama, berenang bersama, gigitan nyamuk, sabun mandi, toilet
Gejala awal penyakit HIV
Terjadi beberapa minggu setelah terpapar oleh
virus HIV (3-6 minggu) misalnya tertusuk jarum
setelah dipakai penderita HIV, berhubungan sex
dengan penderita HIV. Gejalanya dapat berupa sakit
flu yaitu : demam , nyeri menelan, batuk, tidak enak
badan, diare, pembesaran kelenjar getah bening,
berlangsung beberapa hari, kemudian sembuh
spontan walaupun tanpa pengobatan.
Pada saat ini penderita sudah mulai dapat
menularkan penyakitnya ke orang lain.
Stadium klinis I: Stadium tanpa gejala yang khas
Stadium ini dimulai setelah gejala awal selesai.
Periode tanpa gejala dapat terjadi bertahun-tahun
bisa 5- 10 tahun tergantung dari daya tahan tubuh
penderita. Penyakit yang dapat timbul pada periode
ini sama seperti pada orang normal yang tidak
terinfeksi HIV.
Pada stadium ini dapat juga terjadi pembesaran
kelenjar getah bening di perbagai bagian tubuh
penderita.
Stadium klinis II: dengan gejala ringan
Pada stadium ini penderita sudah mulai sering
sakit-sakitan karena daya tahan tubuh mulai
menurun sehingga penderita mudah terkena
penyakit infeksi lain yang ada di sekitar kita.
Gejalanya berupa:
1. Penurunan berat badan kurang dari 10% dari
perkiraan berat badan sebelum terkena penyakit,
yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Infeksi saluran nafas atas yang sering kambuh
seperti: sinusitis, bronchitis, otitis media, faringitis.
3. Herpes zoster
4. Radang pada mulut
5. Stomatitis yang berulang (sariawan)
6. Gatal pada kulit (papular pruritic eruption)
7. Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari
Stadium klinis III
Dugaan diagnosis infeksi HIV/AIDS pada stadium
ini sudah dapat dibuat berdasarkan gejala klinis
yang muncul pada penderita atau dengan
pemeriksaan penunjang sederhana.
1. Penurunan berat badan lebih dari 10% dari
perkiraan berat badan sebelumnya.
2. Mencret-mencret (diare) kronis yang tidak jelas
penyebabnya lebih dari 1 bulan.
3. Demam yang terus menerus atau hilang timbul
selama lebih dari 1 bulan yang tidak jelas
penyebabnya
4. Infeksi jamur (kandidiasis) di mulut (putih-putih dilidah)
5.Tuberculosis paru yang terdiagnosis 2 tahun
terakhir
7. Infeksi bakteri yang berat seperti: infeksi paru
(pneumonia, empyema, pyomyositis, infeksi sendi
dan tulang, meningitis).
8. Radang mulut akut
Stadium klinis IV
Dugaan diagnosis infeksi HIV/AIDS pada stadium
ini sudah dapat dibuat berdasarkan gejala klinis
yang muncul pada penderita atau dengan
pemeriksaan penunjang sederhana
1. HIV wasting syndrome: dimana penderita
menjadi kurus kering dan tidak bertenaga
2. Pneumonia pneumocystis: penderita batuk
kering, sesak berat, demam, dan
kelelahan berat.
3. Infeksi bakteri yang berat seperti empyema,
pyomiositis, infeksi sendi dan meningitis
4. Infeksi herpes simplex yang chronis ( lebih dari 1
bulan)
5. Penyakit Tuberculosis diluar paru, misalnya
tuberculosis kelenjar.
6.Kandidiasis esofagus: sakit menelan
7. Toxoplasmosis cerebral: nyeri kepala hebat kejang sampai tidak sadar
8.Ecephalophaty HIV : kejang-kejang, penurunan kesadaran sampai tudak sadar