Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

" Short notes "

The triangle
" how could you "


Aku begitu kaget melihat kehadiranmu
Sekejap saja aku ingin melompat kegirangan namun apa daya aku dalam keadaan lemah setelah beberapa hari menguras semua energiku untuk mereka para pendukung semu

Menit berikutnya bahkan aku tidak sanggup melihat wajahmu seperti biasanya

Di dalam hati aku menangis sejadi-jadinya hingga tawa rianglah yang menggantikan wajahku sore tadi

Sesak
Bahagia
Sedih
Dan segitiga


Dua titik kuperhatikan berkali kali berusaha mengalihkan pandanganmu terhadapku yang bahkan tidak sannggup langsung bertatapan mata denganmu

Satu titik berusaha menarik perhatianmu dengan segala upayanya hingga beberapa kali matamu terlihat sedikit sayu terhadap tatapan mautnya , tapi aku tau kamu tidak akan bergeming dengan tipe wanita seperti itu

Satu titik lagi yang kucemaskan

Dia sahabatku sediri :( yang belakangan ini terlalu ingin tau siapa sebenarnya pria yang mengikatkan jaket batiknya dipinggang ketika berdua di satu bilik

Aku mohon jangan

* the triangle*
 
> unnoted <

Aku memang bukan tipe wanita yang kamu favoritkan

Aku tidak akan pernah bisa mengganti posisi belahan jiwamu pemilik notes ini

Aku bahkan tidak lebih cantik dari korban genjutsu kopi murahan pinggir jalan

Aku tahu kamu akan selalu luluh oleh gadis berkulit langsat dengan mata kecil yang tajam apalah aku yang bermata bulat ini ?

Entah kabar darimana pula sahabatku mengetahui ini ?

Dari sahabatku yang lain?

Dan sekarang dia ibarat berdiri diatas pucuk cemara sambil tertawa menikmati keunggulan fisiknya yang pasti dengan mudah menarik perhatianmu

Semakin gila ketika aku sadar bingkai foto itu sudah berubah , kamu menggantiku dengan gadis yang lebih muda dengan segala memori masa lalu

Fin
 
Dia tersenyum meski dalam hati memendam

Dia tertawa meski dalam hati menangis pilu

Matanya berbinar meski tersirat kata "tolong"

Hai, gadis yang jatuh cinta pada purnama di tanggal 15... Aku ulurkan tanganku bukan untuk berjabat tangan. Izinkan aku membantumu...

Masih banyak sudut untuk kita bersembunyi di kota pelajar ini... Secangkir kopi mungkin?
 
moon anklet
gatsu no anklet

tidak terbayang sebelumnya kita akan berpisah seperti ini bukan ?
kamu selalu berpikir tentang sakit hati yang mendera
pertanyaannya :
apakah aku benar-benar menyakitimu ?

aku bisa melalui bulan april dengan tersenyum
walau siapa sangka aku merasa sangat kehilanganmu

bila merujuk judul diatas
gelang kaki bulan nopember
aku tahu kamu pasti fasih dengan setiap penggalan liriknya
tapi baiknya kuperlihatkan kepada khalayak

Kau yang memotong poni dengan gaya semi-bob tersenyum di akhir pekan
Tiba-tiba ingin bertemu setelah sekian lama, apa yang terjadi?

Secara mengejutkan di pondok pantai
Kita bertemu di luar musim biasanya
Pancake yang kita berdua sukai pun tak dijual

Dengan sengaja kau memperlihatkan cincin di tangan kirimu
Apakah kau ingin mengatakan bahwa kau memiliki pacar baru?

OK! Kamu yang menang!

Gelang kaki bulan November hingga kini belum kau lepas
Itulah rahasia kita yang kuberikan padamu di hari itu

Maafkan aku

Kuucapkan salam pada perpisahan, seseorang yang lebih baik dariku
Jika kau bertemu dengannya, mau bagaimana lagi, apakah aku menyerah saja?
Aku yang kalah!

Meski pun itu berita bahagia, hanya sedikit kata yang kulontarkan
Aku hanya terdiam dan bagaikan merasa bersalah untuk membalasmu

Di teras terbuka dengan tenda terlipat
Ketika melihat ke luar jendela kaca
Warna dari langit dan pantai bagaikan menghilang

Miss you! Siapa yang menang?

Sekarang mari melepaskan gelang kaki di musim panas itu
Karena sudah lama bergerak saat berlari di tepi pantai
Aku mencintaimu
Kenangan pergelangan kaki di bawah cahaya mentari yang menyilaukan
Hingga ombak beriak mencipratkan air, perasaanku menjadi menyakitkan

Kenangan itu suatu saat akan menempel di suatu tempat
Aku akan mengantarkanmu hingga ke tempat pacarmu

Gelang kaki, gelang kaki di pergelangan kaki kirimu
Penyesalan

Gelang kaki bulan November hingga kini belum kau lepas
Itulah rahasia kita yang kuberikan padamu di hari itu

Maafkan aku

Kuucapkan salam pada perpisahan, seseorang yang lebih baik dariku
Jika kau bertemu dengannya, mau bagaimana lagi, apakah aku menyerah saja?


bila digambarkan mungkin seperti itulah perasaanku saat ini
tapi seperti yang kamu tahu aku akan terdengar aneh bila menyanyikan lagu ini
jadi akan kuambil cangkir kopi ciwidey rancabaliku
membuka jendela kamar
memainkan dawai
memandang langit malam
bersenandung lagu lawas David Bowie
starman

 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kadang kita tidak pernah tahu kapan akan menitikan air mata

Bahkan dikeramaian kedai
Mereka tertawa sambil menghirup aroma toraja sapan yang menyeruak dari moka pot yang kubuat

Kenapa aku harus bersedih ?

Karena aku sedang rindu dengan orang yang sangat kukasihi

Tenang saja rasa kopi ini tidak akan berubah terlalu jauh karena jarak antara tawa rindu dan tangis itu begitu dekat

 
Kadang kita tidak pernah tahu kapan akan menitikan air mata

Bahkan dikeramaian kedai
Mereka tertawa sambil menghirup aroma toraja sapan yang menyeruak dari moka pot yang kubuat

Kenapa aku harus bersedih ?

Karena aku sedang rindu dengan orang yang sangat kukasihi

Tenang saja rasa kopi ini tidak akan berubah terlalu jauh karena jarak antara tawa rindu dan tangis itu begitu dekat


Rindumu kebanyakan, kenanya kebanyak bidadari...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Diam... Kata pujangga itu emas.
Diam... Kata teman itu bagus.
Lalu diamku kamu anggap apa?

Pernah kamu mencoba memahami maksudku? "DIAM!" hanya satu kata yang kamu minta.

Baiklah, aku diam... Aku diam... Aku diam... Dan aku tetap yang salah. Meski bukan aku yang bermasalah.

Silahkan, nyonya. Bersihkan kakimu pada harga diriku yang telah aku gelar sebagai keset selamat datang di depan pintu istana impianmu.

Dan tetap aku yang salah... Baiklah, aku diam... Aku diam... Aku diam...

Kamu kecewa... Kamu marah... Ini aku, samsak tinju yang cuma bisa diam. Pukul saja, aku akan diam. Yang keras, aku akan diam.

Karena siapalah hamba ini di matamu, Nyonya Kecil.

Aku diam... Aku diam... Aku diam...

Bisa kamu dengar diamku, Nyonya? Diamku adalah alasanku untuk tetap kuat memikul rahasiamu. Iya, aku diam.

(Dari Si Bawel untuk Nyonya Kecil, September 2018)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd