Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE teman yang aneh (kisah nyata)

sisi ilmiah bener banget lah sekarang kitab kitab itu di kaji bisa ga menurut ilmiah?
bisa dari satu huruf aja kata temen gw yang ibrani ada 48 buat huruf aleph aja gimana dengan alif?
apa temen gw belajar alif tentu belajar! dari siapa ya dari yang ngerti alif bukan dari profesor harvard!
tapi apakah temen gw berhak mengajari orang islam tentang Alif> ga pynya hak dia!
 
emang ada kita debat bro wkwkwkwwkwk..setau gw situ cuma tanya "ajarannya dari mana itu"
trus emang gw jawab ya dari alQuarn donk lu ga baca ya? gimana gw jawabnya "dari tauratnya orang yahudi 55 nabi"
ya enggaklah ini bukan debat...

ngapain debat juga, kaya kurang kerjaan aja...
ini kan pertukaran informasi...

yang baik ambil
yang jelek buang

newbie juga masih unyu unyu...
dan masih banyak belajar dari para sepuh
 
Kalo ane yang muslim dibilang salah ama sesama muslim, berarti pikirannya sempit.

Ane yang muslim udah berusaha ga bawa2 dalil. Ujung2nya pasti bakal saling menjatuhkan, saling merendahkan.

Hal universal, mari kita bahas secara universal juga. Kalo yang universal dipotong2 ya ancur la.

Mau nyalahin ane ??
Silahkan.

Mau membenarkan ane ??
Ane ga peduli

Yang ane pedulikan disini cuma satu...

Dilarang out of topic terlalu jauh.

Ane harap peserta diskusi dimari paham, dan buka wawasan kalian.


Jangan jadi katak dalam tempurung.

Kalo masih cari pembenaran sendiri, apalagi pake ego gede dimari, bakal ane request banned ke momod.

Ane harap semua peserta diskusi bisa mengerti.
lah itu aja dia ngomong, gw kan tanya dari mane dia tau yang gw Quate di atas kan?
trus dia bilang lagi ngapain juga debat, lah emang ga debat dia tanya gw kasih tau dari mana ..pertukaran informasi setuju
tapi tiba tiba ada yang manss manasin wkwkwkwk...sekali lagi ajiGofur emang lu ngedebat pasti jawabnnya kaga!
trus si rafael jadi bingung ngapa debat wkwkwkwkwkwkw....gw juga bingung nagapa ancurin ancurin wkwkwkwkwk
siapa juga yang Quate alquarn
 
tapi gw jujur mau tanya nih ada ga disini yang benci orang yahudi?
jujur dari awal kalian bilang wah temen lu walau agamnya beda tapi tau soal filsafat atau cara hidup muslim...seperti membaca pikiran kalian kan?
menurut kalian gw mau tau dia belajar ga sama guru guru muslim? soalnya dia tau cara hidup seorang muslim...dan kalian respon.
 
awal dari pelajaran temen gw di iran di ajarin soal isa almasih...
dia di tanya mungkin ga Tuhan datang sebagai Manusia untuk menyelamatkan Manusia?
dan temen gw jawab ga mungkin..
dan di tanya lagi kenapa ga mungkin?
da dia bilang ga tau...
mau tau kenapa ga mungkin?
siapa yang lebih besar Tuhan atau Manusia? kalau Tuhan lebih besar dari pada manusia lalu apa perlunya tuhan datang sebagai manusia?
kalau tuhan datang sebagai manusia untuk menolong manusia maka manusia lebih besar dari pada Tuhan, karena Tuhan harus datang sebagai manusia untuk menolong manusia. apakah saya harus menjadi kucing untuk menolong kucing? atau saya harus menjadi diri saya sendiri untuk menolong kucing?
apakah tangan Tuhan kurang panjang sehingga dia menjadi manusia untuk menolong manusia?
taurat mengatakan Tuhan bukan manusia dan bukan anak manusia apakah Tuhan berbohong? kalau Tuhan datang sebagai manusia lalu tuhan berbohong
karena sebelumnya dia katakan dia bukan manusia. kalau tuhan itu kekal maka dia tidak berubah, kalau tuhan datang sebagai manusia maka dia tidak kekal karena dia pun tidak memegang perkataannya sendiri...tetapi Tuhan kekal dan dia tidak berubah dia bukan mahluk ciptaan dan tidak pernah datang sebagai mahluk ciptaan. apa tujuannya dia datang sebagai manusia? menyelamatkan?
apakah saat dia menciptakan langit dan bumi dia harus menjadi manusia? lalu kenapa saat menolong manusia yang esensinya debu dia harus menjadi manusia? kontradiksi dengan perkataan Tuhan sendiri.

Nabi isa pernah di tanya oleh orang yahudi...
guru yang" baik"
lalu nabi isa mengatakan "kenapa engkau memanggil aku "baik" hanya Tuhan yang baik.
kalau nabi isa itu Tuhan lalu kenapa Nabi isa menjawab demikian? bukankah dia Tuhan? lalu kenapa dia menunjuk kepada Esensi lain sebagai yang baik?
nabi isa punya Tuhan dan dia beribadah kepada Tuhan, dia di utusan Tuhan. kalau nabisa isa itu Tuhan kenapa dia di utus?
SIAPA YANG BISA MENGUTUS TUHAN?

Ane jadi mau komentar. Dari penjelasan di atas, manusia terkesan memberikan suatu justifikasi kepada Yang Maha Kuasa atas nalar mereka sendiri.
Pertanyaan "kalau Tuhan lebih besar dari pada manusia lalu apa perlunya tuhan datang sebagai manusia?" itu sama dengan
"kalau Tuhan itu Maha Baik, mengapa Tuhan menciptakan manusia tidak baik?" dan berbagai jenis pertanyaan serupa lainnya yang mempertanyakan ke-tidak-konsistenannya Tuhan.

Untuk pertanyaan kedua, tentu akan ada yang memberikan jawaban seperti "Itu agar manusia yang dipilih Tuhan sadar bahwa orang-orang jahat merupakan "alat" untuk menyadarkan manusia pilihan Tuhan supaya berbuat baik" dan berbagai jenis jawaban serupa yang memberikan pembenaran atas tindakan Tuhan tersebut.
Kalau seperti itu, tentu saja hal yang sama bisa diterapkan untuk memberkan jawaban terhadap pertanyaan pertama tentang "perlunya Tuhan datang sebagai manusia".

Persoalan ini tidak akan ada habisnya dibahas karena masing-masing orang punya "keyakinan" dan "iman" masing-masing sehingga "sulit" untuk disatukan. "Iman" dan "keyakinan" itu datangnya dari "hati" sementara penjelasan dan nalar di atas itu datangnya dari "otak". "Hati" dan "otak" sering tidak sejalan.

Ane mau tahu, temen suhu si A itu tentu baca kitabnya yang ditulis dari kanan ke kiri dan dia tentu sudah baca kisah penciptaan, bukan? Dalam bahasa aslinya, bagaimana nomina Sang Maha Kuasa ditulis? Apakah ditulis dalam bentuk jamak atau bentuk tunggal? Lalu apakah kata kerjanya ditulis dalam bentuk kata kerja untuk subjek tunggal atau subjek jamak?

Masih dalam kisah penciptaan, saat Sang Maha Kuasa menciptakan manusia, apa yang dikatakan oleh-Nya? Setidaknya dalam bahasa Indonesia perkataanya adalah seperti ini: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Satu lagi, di awal kisah penciptaan ketika langit dan bumi baru diciptakan, bagaimana Sang Maha Kuasa digambarkan? Kutipan dalam bahasa Indonesia mengatakan "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air". Dalam bahasa Ibrani, frase bercetak tebal ini dikatakan tertulis "ruach" yang artinya "roh, angin, napas" tergantung konteks.

Kisah penciptaan dalam kitab tersebut itu konon ditulis oleh Musa dengan panduan dari Sang Maha Kuasa. Kisah yang ditulis seperti ini pun sudah cukup untuk membuat otak kita berpikir "mengapa Tuhan terkesan ada lebih dari satu?", "Tuhan punya roh, ya?" dan pertanyaan lainnya.

Bila memang Tuhan itu Maha Kuasa, tentu bukan hal sulit bagi-Nya untuk mengejawantahkan diri-Nya dalam berbagai persona. Otak manusia yang terbatas ini tentu tidak bisa memahami sepenuhnya citra Tuhan apalagi memberikan justifikasi Tuhan itu seperti apa.

Einstein saja pernah berkata "Tuhan tidak bermain dadu" terhadap teori mekanika kuantum. Ia tidak percaya bahwa dalam skala sangat kecil, partikel bisa memiliki dua sifat: sebagai partikel (benda) atau sebagai gelombang. Apalagi munculnya prinsip ketidakpastian Heisenberg: (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel.
Namun sayangnya, kali ini Einstein harus mengakui bahwa alam semesta bekerja kurang lebih seperti hal yang disangkalnya itu. Yang Maha Kuasa sudah "bermain hal yang tidak pasti" dalam level sangat kecil; setidaknya itu menurut pemahaman sains saat ini dan ini bisa berkembang/berubah di kemudian hari.

Makanya ane lebih suka menerima banyak informasi baru terkait hal-hal tentang semesta, baik itu tentang Zat Maha Kuasa, kisah-kisah unik masa lalu, dan lain-lain untuk dicari benang merahnya. Ini semua cuma puzzle, kok.
 
Ane jadi mau komentar. Dari penjelasan di atas, manusia terkesan memberikan suatu justifikasi kepada Yang Maha Kuasa atas nalar mereka sendiri.
Pertanyaan "kalau Tuhan lebih besar dari pada manusia lalu apa perlunya tuhan datang sebagai manusia?" itu sama dengan
"kalau Tuhan itu Maha Baik, mengapa Tuhan menciptakan manusia tidak baik?" dan berbagai jenis pertanyaan serupa lainnya yang mempertanyakan ke-tidak-konsistenannya Tuhan.

Untuk pertanyaan kedua, tentu akan ada yang memberikan jawaban seperti "Itu agar manusia yang dipilih Tuhan sadar bahwa orang-orang jahat merupakan "alat" untuk menyadarkan manusia pilihan Tuhan supaya berbuat baik" dan berbagai jenis jawaban serupa yang memberikan pembenaran atas tindakan Tuhan tersebut.
Kalau seperti itu, tentu saja hal yang sama bisa diterapkan untuk memberkan jawaban terhadap pertanyaan pertama tentang "perlunya Tuhan datang sebagai manusia".

Persoalan ini tidak akan ada habisnya dibahas karena masing-masing orang punya "keyakinan" dan "iman" masing-masing sehingga "sulit" untuk disatukan. "Iman" dan "keyakinan" itu datangnya dari "hati" sementara penjelasan dan nalar di atas itu datangnya dari "otak". "Hati" dan "otak" sering tidak sejalan.

Ane mau tahu, temen suhu si A itu tentu baca kitabnya yang ditulis dari kanan ke kiri dan dia tentu sudah baca kisah penciptaan, bukan? Dalam bahasa aslinya, bagaimana nomina Sang Maha Kuasa ditulis? Apakah ditulis dalam bentuk jamak atau bentuk tunggal? Lalu apakah kata kerjanya ditulis dalam bentuk kata kerja untuk subjek tunggal atau subjek jamak?

Masih dalam kisah penciptaan, saat Sang Maha Kuasa menciptakan manusia, apa yang dikatakan oleh-Nya? Setidaknya dalam bahasa Indonesia perkataanya adalah seperti ini: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Satu lagi, di awal kisah penciptaan ketika langit dan bumi baru diciptakan, bagaimana Sang Maha Kuasa digambarkan? Kutipan dalam bahasa Indonesia mengatakan "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air". Dalam bahasa Ibrani, frase bercetak tebal ini dikatakan tertulis "ruach" yang artinya "roh, angin, napas" tergantung konteks.

Kisah penciptaan dalam kitab tersebut itu konon ditulis oleh Musa dengan panduan dari Sang Maha Kuasa. Kisah yang ditulis seperti ini pun sudah cukup untuk membuat otak kita berpikir "mengapa Tuhan terkesan ada lebih dari satu?", "Tuhan punya roh, ya?" dan pertanyaan lainnya.

Bila memang Tuhan itu Maha Kuasa, tentu bukan hal sulit bagi-Nya untuk mengejawantahkan diri-Nya dalam berbagai persona. Otak manusia yang terbatas ini tentu tidak bisa memahami sepenuhnya citra Tuhan apalagi memberikan justifikasi Tuhan itu seperti apa.

Einstein saja pernah berkata "Tuhan tidak bermain dadu" terhadap teori mekanika kuantum. Ia tidak percaya bahwa dalam skala sangat kecil, partikel bisa memiliki dua sifat: sebagai partikel (benda) atau sebagai gelombang. Apalagi munculnya prinsip ketidakpastian Heisenberg: (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel.
Namun sayangnya, kali ini Einstein harus mengakui bahwa alam semesta bekerja kurang lebih seperti hal yang disangkalnya itu. Yang Maha Kuasa sudah "bermain hal yang tidak pasti" dalam level sangat kecil; setidaknya itu menurut pemahaman sains saat ini dan ini bisa berkembang/berubah di kemudian hari.

Makanya ane lebih suka menerima banyak informasi baru terkait hal-hal tentang semesta, baik itu tentang Zat Maha Kuasa, kisah-kisah unik masa lalu, dan lain-lain untuk dicari benang merahnya. Ini semua cuma puzzle, kok.
gini bro sebelum gw jelasin...gw mau tanya kalau gw mau belajar soal keluarga lu gw harus tanya ke siapa ya?
silakan jawab! kita sama sama kristen ni...masalah ruach nanti gw akan jawab...tapi jawab dulu disaat gw mau belajr tentang keluarga lu gw harus tanya dan belajar dari mana?
 
mohon jangan di jawab pertanyaan di atas sampai suhuQsed mejawab pertanyaan gw...terimah kasih yang lain
 
gini bro sebelum gw jelasin...gw mau tanya kalau gw mau belajar soal keluarga lu gw harus tanya ke siapa ya?
silakan jawab! kita sama sama kristen ni...masalah ruach nanti gw akan jawab...tapi jawab dulu disaat gw mau belajr tentang keluarga lu gw harus tanya dan belajar dari mana?

Kalau mau belajar tentang keluarga gw, ya tanya ke gw atau ke keluarga gw yang lain (bokap, nyokap, kakek nenek (udah gak ada sih tapinya...) dan saudara-saudara dalam keluarga gw lainnya).
 
jadi ke keluarga lu ya? bloodline nya jelas "keluarga lu"
gw tanya lagi kalau ada orang yang bukan dari bloodline keluarga lu mau mencoba menjelaskan tentang keluarga lu padahal dia bukan keluarga atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pengetahuan tentang keluarga lu kemungkinan salahnya berapa persen?
 
Ane ga benci secara personal. Karena ada yang baik, dan ada yang buruk.

Yang ane ga suka adalah pembantaian, penganiayaan, perampasan.

Atas alasan kemanusiaan tsb yang ane ga suka.


Ane lebih percaya Tuhan sebagai subyek tunggal.

Namun kata "Kami" dalam firman Tuhan kalo menurut ane yang bodoh ini menunjukkan tentang kekuatan dan keperkasaan Yang Maha Kuasa.

Tapi kalo ane salah sih, ya manggap
:D
CORRET!!!!!! MAJESTY! soalnya Tuhan mengatakan kami tapi saat dia menciptakan dia katakan kata Tunggal "NYA"
GREATH IN MAJESTY AND POWER! orang muslim dan yahudi usdah tau dari awal
bukan pribadinya yang terbagi tapi kekuasaan meliputi segala hal!
 
jadi ke keluarga lu ya? bloodline nya jelas "keluarga lu"
gw tanya lagi kalau ada orang yang bukan dari bloodline keluarga lu mau mencoba menjelaskan tentang keluarga lu padahal dia bukan keluarga atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pengetahuan tentang keluarga lu kemungkinan salahnya berapa persen?

Kemungkinan salahnya tentu lebih dari 90%. Tapi tetap ada kemungkinan benarnya juga meskipun sangat kecil.
 
gurunya temen gw yang muslim gunain logika sederhana yang genius banget!
ini ajarannya bener dari seorang muslim...penggunaan kata kami itu bukan menunjuk pada 3 pribadi
karena kami itu bukan 3 tapi kami bisa 4,5,6,7,8,9,10 dll
tapi masalahnya Tuhan disaat menciptakan dia menggunakan bahasa tunggal "NYA"
contoh mudanya seperti ini...
seorang ayah ingin mengajak keluarga jalan jalan...
dan di saat mereka ingin jalan tentangganya tanya...mau kemana?...di jawab kami mau jaalan jalan....
pertanyaannnya seperti ini... saat jalan jalan siapa yang mengemudikan mobil itu? kami atau tunggal?
wkwkwkkwkwkwkwww
 
Kemungkinan salahnya tentu lebih dari 90%. Tapi tetap ada kemungkinan benarnya juga meskipun sangat kecil.
engga...bukan persen itu pertanyaan itu cuma jebakan...
yang benar adalah siapa kalian mau mencoba menjelaskan keluarga gw padahal kalian bukan keluarga atau gapernah ada hubungan keluarga dan ga da buukti otentik keberadaan kalian.
sekarang gw akan jawab pertanyaan lu...kalau ayah lu bilang elu sebagai ahli warisanya dan gw di masa datang akan datang kekeluarga lu dan akan bilang kalau ayah bukan ayah lu yang satu itu gimana.
pelan pelan bacanya
besok gw akan ambil mobil kalian rumah kalian apapun yang ada di kalian karena walaupun ga ada bukti otentik tetap aja gw bener
 
Qsed siapa yang nulis alkitab? dari keluaraga mana? yesus orang apa? muridnya orang apa?
mereka bebicara dengan bahasa apa? pernah Yesus menapakan kakinya saat dia melakuakan pekerjaannya di luar israel?
dan menurut lu hukum terpenting menurut Yesus tu apa>
 
Qsed siapa yang nulis alkitab? dari keluaraga mana? yesus orang apa? muridnya orang apa?
mereka bebicara dengan bahasa apa? pernah Yesus menapakan kakinya saat dia melakuakan pekerjaannya di luar israel?
dan menurut lu hukum terpenting menurut Yesus tu apa>

Hukum Kasih:
1. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
2. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
 
menurut lu kalau orang amerika ngomong soal islam itu salah apa bener?
menurut lu kalau orang amerika ngomong soal judaism itu salah apa bener?
mereka siapa gurunya kalau mau tanya? belajarnya dimana? dan siapa menurut alkitab yang boleh mengajarkan firman Tuhan?
apa orang amerika boleh? tentu boleh kalau mereka berguru sama orang yang di tentukan....tapi apakah orang amerika belajar tentang kemusliman sehingga mereka se nak enaknya saja bicara tentang agam muslim?
 
Hukum Kasih:
1. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
2. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
WRONG!
yuk kita dengar apa kata Yesus...
markus 12:28
12:28Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

itu menurut Yesus bukan menurut gw, pernah teriakin Tuhan itu Esa di gereja? ga usah ngomong soal agama aja soal aturan dasar dan logika
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd