Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tetangga Bermental Ayam, ABG Putus Cinta Dinodainya

Kamis, 12 Mei 2016; Pos Kota

SANKSI kebiri mau dijadikan Perpu, tapi Suhud, 35, tak juga membuang mental ayamnya. Melihat ABG tetangga sedang putus cinta, masih nafsu juga. Dibujuk-bujuklah Santi, 14, sampai kemudian siap dinodai. Eh, sekali berhasil bapak 3 anak ini jadi ketagihan. Santi pun dibawa lari ke Balikpapan, memuaskan nafsu ayamnya.

Kaum lelaki di era gombalisasi ini banyak yang sudah seperti ayam, mengumbar nafsu seks seenaknya. Tak peduli dewasa, tak peduli anak-anak, tak peduli ABG; semua disikat habis. Gara-gara para lelaki tak punya iman dan memanjakan “si imin”, Presiden Jokowi sampai hendak mengeluarkan Perpu (Peraturan Pengganti Undang-undang) kebiri kimia pada penjahat kelamin. Tak hanya dikebiri, pelakunya bakal diberi chip, sehingga ke mana saja masih terdeteksi.

Rupanya Suhud warga Samarinda (Kaltim) ini belum mendengar infomasi itu. Maka ketika dia mulai naksir ABG tetangganya, tak juga surut niatnya, meski sanksinya kelak bisa kena kebiri kimia. Melihat Santi yang suka bengong di depan rumah, justru itu dianggap sebuah peluang untuk bisa mendekati, bergaul dan kemudian…..menggauli.

Sebetulnya Suhud sudah punya istri, bahkan anaknya sudah 3 biji. Tapi hal itu tak membuatnya lebih dewasa dalam berpikir. Punya banyak anak baginya justru merupakan prestasi lelaki sejati. Untuk menunjukkan bahawa dirinya pria perkasa macam Mbah Marijan yang “rosa-rosa”, dia harus berani menjalankan seks lintas sektoral. Artinya, cari kepuasan bukan saja di rumah, tetapi juga pada tetangga sekitarnya.

Suhud sudah lama melihat bahwa Santi memang termasuk ABG yang enak digoyang dan perlu. Tapi harus dari mana memulai? Dari status, jelas kartunya sudah mati, karena sudah punya anak bini. Jadi harus cari dukungan lewat mana? Lewat parpol atau jalur independen? Lewat parpol bayar uang pangkal Rp 5 juta, kalau independen harus kumpulkan 300.000 KTP.

Ee, kok beberapa hari belakangan ini Suhud melihat Santi bengong melulu. Maka iseng-iseng ditegornya, “Ayamku bengong tiap hari akhirnya mati lho…..!” Ternyata Santi merespon candaan tetangganya itu bahkan kemudian dipersilakan mampir. Jadilah keduanya ngobrol, dan dari sini baru tahu bahwa Santi memang baru putus cinta di batas kota seperti Titik Sandhora tahun 1968 dulu.

Sejak itu Suhud berusaha menghibur Santi dengan berbagai cara, dari kunjungan langsung, ngobrol liwat HP sampai sekedar SMS. Itu berlangsung setiap hari, dan Suhud sama sekali tidak sungkan pada istri dan anak-anaknya. Kalau ditanya anak atau istri, kenapa telepon malam-malam, jawabnya enteng saja, “Tenang, ini bagian dari misi pembebasan sandera di Philipina.”

Kini Santi sudah akrab sekali dengan Suhud, sehingga ketika rumahnya sepi Santi mempersilakan Suhud main berlama-lama ke rumahnya. Kesempatan! Maka begitu ketemu, dengan kode-kode tertentu Santi diajaknya begituan. Eh ternyata tidak menolak. Jadilah sore itu merupakan hari bersejarah bagi Suhud, karena dapat rejeki nomplok yang tak terduga-duga.

Sukses menggauli gadis tetangga yang ternyata tidak lagi gadis itu, Suhud kemudian mengajak Santi jalan-jalan ke Balikpapan. Di penginapan kembali ABG itu diperlakukan bag istri sendiri. Ini berlangsung behari-hari, sampai kemudian datang polisi dari Samarinda menggerebeknya. Keduanya diseret ke Samarinda, untuk mempetanggungjawabkan kelakuannya yang kaya ayam, asal mau cemplak.

Santi dianggapnya sepeda ngkali. (JPNN/Gunarso TS)
 
ini berita apa cerita panas :)
 
yang jelas mah eta lalaki teh "sakit" .....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd