CHAPTER 10
SELF-FULFILLING PROPHECY
Pernah gak kalian curiga/ berpikir tentang sesuatu lalu hal itu terjadi beneran, contoh curiga pasangan punya kekasih lain, atau misal setelah wawancara utk satu pekerjaan berpikir akan gagal lalu beneran gagal?
Itu berarti kalian ada kekuatan persuasif dalam otak yang secara gak sadar tersalurkan ke kenyataan. Bukan super human, bukan juga super hero, tapi semacam sugesti, hanya saja sugesti kalian lebih kuat dibanding orang pada umumnya.
Dalam psikologi disebut
Self-fulfilling prophecy (ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya) yaitu suatu keyakinan atau ekspektasi seseorang yang, meskipun mungkin awalnya salah, kemudian menyebabkan perilaku yang membuat keyakinan atau ekspektasi tersebut menjadi kenyataan. Konsep ini dicetuskan oleh sosiolog Robert Merton pada tahun 1948.
Bagaimana cara kerjanya?
Keyakinan Awal:
Seseorang memiliki keyakinan atau ekspektasi tentang suatu situasi atau individu, baik benar maupun salah.
Perilaku yang Diubah:
Keyakinan ini kemudian mempengaruhi perilaku orang tersebut.
Hasil yang Terwujud:
Perilaku yang dipicu oleh keyakinan itu kemudian menghasilkan hasil yang mengonfirmasi atau mewujudkan keyakinan awal, meskipun keyakinan itu sendiri mungkin tidak benar.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari..
Pendidikan:
Seorang guru yang percaya bahwa siswa tertentu malas, mungkin akan memberikan perhatian lebih sedikit kepada siswa tersebut. Akibatnya, siswa itu mungkin menjadi kurang termotivasi dan akhirnya berprestasi buruk, membenarkan keyakinan awal guru tersebut.
Pekerjaan: Jika seseorang yakin akan gagal dalam wawancara kerja, ia mungkin tidak mempersiapkan diri dengan baik. Ketidakpuasan dalam persiapan tersebut akan mengurangi peluangnya untuk berhasil, yang pada akhirnya mengonfirmasi ketakutan awalnya.
Stereotip: Prasangka negatif terhadap suatu kelompok sosial (misalnya, stereotip negatif tentang imigran) dapat menyebabkan seseorang memperlakukan anggota kelompok tersebut dengan kasar, yang kemudian menyebabkan mereka bereaksi negatif, sehingga memperkuat stereotip awal.
KESIMPULAN
Self-fulfilling prophecy menunjukkan bagaimana pikiran dan ekspektasi kita dapat secara langsung memengaruhi realitas. Pengaruh ini bisa positif atau negatif, memengaruhi individu, kelompok, dan bahkan institusi.
Makanya ada kalimat yang sering orang dulu bilang, omongan adalah do'a, so.. Ucap yang baik-baik, kita bisa juga melakukan sugesti ke diri sendiri, semacam manifest yang dilakukan tiap hari. Contoh manifest pada diri sendiri bisa dilihat di bawah ya...
[Bahasa]
Aku sehat jiwa dan ragaku,
Aku layak dicintai,
Aku berhak bahagia,
Aku selalu beruntung,
Energi positif selalu mengalir dlm tubuhku,
Aku magnet rejeki,
Uang mengalir deras ke dalam rekeningku dan ke dalam dompetku dlm jumlah bnyk dg mudah & cepat,
Aku bekelimpahan,
Aku bahagia bisa berbagi,
Aku selalu diberikan kesehatan,
Terimakasih Tuhan
Terimakasih diriku
[English]
I am so grateful for everything that i have.
I am a magnet for abundance and success.
I am so grateful for everything that i have.
I am always at the right place and the right time and opportunities comes easily to me. Everything in my life is unfolding for my highest good.
Stay sane ❤
- Aamiin -