Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

LOUNGE UNDER THE ICEBERG [Freud as an anchor]

Aku gk khusus bahas ttg Freud aja, cuma buat prolog ttg apa yg kita bahas.. Jd ada gambaran selain alam sadar, ada juga alam bawah sadar dan alam diantaranya.
Juga hal2seputar mental health issues yg sgt banyak orang gk sadari dimiliki.. Aku baru sadar aku punya trauma masa kecil di saat aku udah dewasa..
Anger management itu relate bgt sm aku di akhir remaja menuju ke awal dewasa 😅 semoga kuat nulisnya hehehe..
Makasih ya bang udah berinteraksi di thread sepi pengunjung ini.. Tp aku seneng nulisnya.. Yang dlu memorinya tumpul jd di asah lg 🥰
Kl ada yg mau aku bahas, do not hesitate to request yaa bang 😊😊

i see,
my pleasure, sis.

maybe later, kl terlalu personal dan malah jadi membuka luka lama, enggak mudah juga kan untuk merewind lagi.

OCD juga menarik, kebetulan aku dulu pengidap itu.
psikoterapi cukup lama, sisanya yang ada sekarang hoarding
selebihnya masih bisa di kendalikan.
 
i see,
my pleasure, sis.

maybe later, kl terlalu personal dan malah jadi membuka luka lama, enggak mudah juga kan untuk merewind lagi.

OCD juga menarik, kebetulan aku dulu pengidap itu.
psikoterapi cukup lama, sisanya yang ada sekarang hoarding
selebihnya masih bisa di kendalikan.
Sebenernya ada satu dua issues yg aku lg ngumpulin kekuatan utk ngebahas itu,
No worries bang, kita ngobrol yg ringan2aja 😊 banyak bgt emang ya mental health issues ni..
 
Sebenernya ada satu dua issues yg aku lg ngumpulin kekuatan utk ngebahas itu,
No worries bang, kita ngobrol yg ringan2aja 😊 banyak bgt emang ya mental health issues ni..
Wow great, can’t wait.
Pake kekuatan bulan sailor moon aja.
Tsuki ni kawatte, oshioki yo!

Ganbatte… 💪🏾
 
miss ngikutin channel youtubenya The Ash Files kah?
lebih ke kontemplasi gitu dan banyak aha moment.

ada satu omongannya dia yg bagus banget.

"Maybe one day, someone will come along, not to complete me,

but to add to the life I’ve already built in ways I didn’t even know I needed.
Not someone to fill a void, but someone who fits into the life we’ve crafted,
someone who sees us as we are—full, complete, but still willing to grow together.
Someone who adds to the picture without asking us to redraw the lines.

And maybe one day, someone will come along who doesn’t want to change the foundation,

but is willing to build something beautiful upon it."
 
miss ngikutin channel youtubenya The Ash Files kah?
lebih ke kontemplasi gitu dan banyak aha moment.

ada satu omongannya dia yg bagus banget.

"Maybe one day, someone will come along, not to complete me,
but to add to the life I’ve already built in ways I didn’t even know I needed.
Not someone to fill a void, but someone who fits into the life we’ve crafted,
someone who sees us as we are—full, complete, but still willing to grow together.
Someone who adds to the picture without asking us to redraw the lines.

And maybe one day, someone will come along who doesn’t want to change the foundation,

but is willing to build something beautiful upon it."
No, I just find out from u, kayaknya bagus isi yutubnya, thank u for the information ya, aku juga pernah liat satu quote yg aku suka, isinya kurang lebih sama dengan yg di atas, I don't know why but it hits me deep..
So the quote says "i hope you found someone, who speaks your language, so you don't spend your lifetime translating your soul".
Karena setiap manusia sebenarnya bertanggungjawab dgn rasanya msg2dan gk semestinya membebankan org lain utk apa yg kita rasa.. Kayak kita nangis malah nyalahin pasangan, kita gk bahagia, org lain yg salah, things like that..walau seringnya malah seperti itu 😌🫠 #nunjukdirisendiri

Aku suka prinsipnya Will Smith utk ex wife nya Jada,
"Her happiness is not my responsibility. She should be happy and I should be happy individually, then we can come together and share happiness."
It may sounds like very ignorant, tp ada benernya juga kalo di pikir secara logika, kalo happy bareng jd gk ada yg merasa terbebani.. Sweet and kind gesture from husband to wife just add up the level of happiness.. Terlepas dari kondisi mereka yg open marriage..
 
Terakhir diubah:
So the quote says "i hope you found someone, who speaks your language, so you don't spend your lifetime translating your soul".

nice quote. Love it.

Aku ada quote dari jawa nih, pengen aku jadiin kaos tapi malu ama anak. 🙈

Make her pussy wet, not her eyes.
Play with her boobs, not her feelings.
Make her nipples hard, not her life.
Break her bed, not her heart.
 
nice quote. Love it.

Aku ada quote dari jawa nih, pengen aku jadiin kaos tapi malu ama anak. 🙈

Make her pussy wet, not her eyes.
Play with her boobs, not her feelings.
Make her nipples hard, not her life.
Break her bed, not her heart.
Bukan malu sama anak lagi, malu sama mertua, tetangga, RT RW, co workers 🤣🤣
 
No, I just find out from u, kayaknya bagus isi yutubnya, thank u for the information ya, aku juga pernah liat satu quote yg aku suka, isinya kurang lebih sama dengan yg di atas, I don't know why but it hits me deep..
So the quote says "i hope you found someone, who speaks your language, so you don't spend your lifetime translating your soul".
Karena setiap manusia sebenarnya bertanggungjawab dgn rasanya msg2dan gk semestinya membebankan org lain utk apa yg kita rasa.. Kayak kita nangis malah nyalahin pasangan, kita gk bahagia, org lain yg salah, things like that..walau seringnya malah seperti itu 😌🫠 #nunjukdirisendiri

Aku suka prinsipnya Will Smith utk ex wife nya Jada,
"Her happiness is not my responsibility. She should be happy and I should be happy individually, then we can come together and share happiness."
It may sounds like very ignorant, tp ada benernya juga kalo di pikir secara logika, kalo happy bareng jd gk ada yg merasa terbebani.. Sweet and kind gesture from husband to wife just add up the level of happiness.. Terlepas dari kondisi mereka yg open marriage..
isinya bagus", mungkin karena penulis skenario juga ya.
dia punya substacknya juga, namanya sama ama channel youtubenya .


kalo udah berpasangan, berat rasanya kalo punya prinsip kebahagian harus tanggung jawab masing".
kayaknya kalo udah berpasangan ya saling berbagi apa aja, termasuk bahagia ama sedih.
IMHO, its should take two tango.

kan pundak laki" diciptakan buat nopang pipi sama dagu wanita kalo lagi mellow.
 
isinya bagus", mungkin karena penulis skenario juga ya.
dia punya substacknya juga, namanya sama ama channel youtubenya .


kalo udah berpasangan, berat rasanya kalo punya prinsip kebahagian harus tanggung jawab masing".
kayaknya kalo udah berpasangan ya saling berbagi apa aja, termasuk bahagia ama sedih.
IMHO, its should take two tango.

kan pundak laki" diciptakan buat nopang pipi sama dagu wanita kalo lagi mellow.
Mungkin karena kegagalan hubungan aku sebelumnya jd skrg aku memilih peace over love..
It takes two to tango right? Sometimes people forget that and too focus with which gender has the most obligations..
Tp mgkin kl aku nanti punya pasangan lagi akan beda lagi ceritanya, we never knows..
 
oo, really sorry about that..

yessss.. most people do that things.

hope that u can find "someone who doesn’t want to change the foundation,
but is willing to build something beautiful upon it"
 
Sharing2juga boleh koq hu..dipersilahkan 😊
ane ada pengalaman tp hanya nyerempet2 aja, ga sampe parah..cuma ada niatan aja. btw, lingkungan yg positif memang perlu untuk orang2 semacam "itu" biar lebih bisa kembali adem. tp masalahnya kondisi tiap orang dalam memahaminya berbeda2..jadi hasil akhirnya jg berbeda2
 
ane ada pengalaman tp hanya nyerempet2 aja, ga sampe parah..cuma ada niatan aja. btw, lingkungan yg positif memang perlu untuk orang2 semacam "itu" biar lebih bisa kembali adem. tp masalahnya kondisi tiap orang dalam memahaminya berbeda2..jadi hasil akhirnya jg berbeda2
sharing gk harus kita yg ngalamin koq hu, pengalaman dr org sekitar, yg kita dengar dr media sosial, pengalaman siapapun..
Orang-orang semacam "itu" Maksudnya yg mengalami anhedonia hu?

Iya gk semua persepsi sama, ada banyak cara utk menyamakan pemahaman, bisa bicara dr hati ke hati, menanyakan pertanyaan yang tepat tanpa membuat org tsb tersinggung, bisa juga menemani tanpa banyak membebani dgn pertanyaan yg menyudutkan..
Tp memang benar, hasil akhir dr tiap org akan berbeda, itu mengarah ke coping mechanism tiap individu, sebenarnya ada 5 type, tp yg paling umum adalah Flight or fight, ketika ada, cara mengatasinya Flight (lari) atau Fight (melawan)..
 
ane kutip dari trit sista jg

"Mawar berpesan, bagi orang-orang yang merasakan hal ini, kalau dirasa sudah tidak sanggup, jangan ragu untuk mencari pertolongan, jangan malu untuk ke psikolog, ada hal-hal yang memang kita tidak bisa lawan sendirian, meminta bantuan bukan berarti lemah tapi karena kita sayang dengan diri kita sendiri"

ane itu setuju baget sist, cuma IRL gak semua orang itu berani mengakui dan menyadari kalo ada yang "aneh" dalam dirinya dan selanjutnya berusaha untuk melakukan proses "penyembuhan". kalo lingkungan mendukung dan memahami, semuanya mungkin akan tertangani baik, tp jika yg terjadi adalah sebaliknya, pasti akan makin terjun bebas dan makin menderita
 
ane kutip dari trit sista jg

"Mawar berpesan, bagi orang-orang yang merasakan hal ini, kalau dirasa sudah tidak sanggup, jangan ragu untuk mencari pertolongan, jangan malu untuk ke psikolog, ada hal-hal yang memang kita tidak bisa lawan sendirian, meminta bantuan bukan berarti lemah tapi karena kita sayang dengan diri kita sendiri"

ane itu setuju baget sist, cuma IRL gak semua orang itu berani mengakui dan menyadari kalo ada yang "aneh" dalam dirinya dan selanjutnya berusaha untuk melakukan proses "penyembuhan". kalo lingkungan mendukung dan memahami, semuanya mungkin akan tertangani baik, tp jika yg terjadi adalah sebaliknya, pasti akan makin terjun bebas dan makin menderita
Jujur, aku adalah salah satu orang yang sangat sulit meminta pertolongan orang lain, mau itu sodara kandung, teman dekat, atau siapapun, masih, sampai skrg pun masih sangat sulit, sampai ada salah satu teman dekat (sama2pejuang mental health) bilang ke aku, jangan sok kuat, kita tuh butuh pertolongan, walau semandiri atau sekuat apapun, kita masih butuh orang lain..
Contoh ketika aku gk ada uang sama sekali bahkan utk beli makan, aku mikir, masih bisa tahan, karena aku masih aman selama masih ada atap di atas kepalaku dan tempat tidur yg nyaman (terdengar klise ya..), aku mikir cadangan lemakku masih banyak (this is not a joke, aku berpikir seperti ini) seenggaknya bisa lah sehari dua hari bertahan sampai ada yg book vcs aku,
Atau misalkan aku sakit sampe gak bisa bangun dr tempat tidur, aku gk bisa minta bantuan ke org lain, karena mikir gk mau nyusahin mereka, apalagi buat mereka khawatir, pun utk masalah2lain.. Aku mikir kalo aku minta bantuan ke org lain atau aku hanya cerita aja, gk ada gunanya karena gk akan ada pemecahannya, gk ada solusinya, malah kadang nambah masalah... Tapi disitu aku salah... Ternyata di sekeliling aku, ada koq yang mau berbagi beban, ada koq yg masih perduli tanpa pamrih, ada koq yg memang bener2mau bantu sampai kita merasa lega (mgkin gk memecahkan masalah tp bisa buat kita bernafas kembali ketika dada terasa sesak..), yang kita butuhin hati yg legowo, tanpa ada prasangka buruk, dan yang terpenting memilih orang yg benar2tepat utk kita cerita, screening, suliiittt bgt emang karena kita semua gk terlahir sebagai cenayang, tapi lama kelamaan kalau kita mau mendengarkan hati dan pikiran kita, "feeling" itu akan tajam dan mampu mengenali yg mana yg bertanya sekedarnya dan yg mana yg serius perduli sm kita.. Teori memang gampang, tapi seperti yg aku tulis di awal thread ini, aku sharing bukan karena aku merasa sudah sehat dan baik2saja, justru krn saat ini aku sedang belajar menerima diri aku sendiri (yup maaih berusaha di usia yang sudah banyak angkanya), berkenalan dengan diri aku, berdamai dgn segala trauma yg ada, belajar sayang sama diri sendiri dan entah ada pengaruh atau enggak, cuma mau kasih tau utk pejuang mentalhealth, yg sdg berperang dgn dirinya sendiri, kalian gk sendirian koq..dan menyayangi diri sendiri itu bukan hal yang gk mungkin..

Makasih responnya ya bang 😊, seneng ada yg notice thread ini 🥰🥰 karena jauh dr dunia perlendiran, foto2seksi pun tak ada 😂
 
ane kutip dari trit sista jg

"Mawar berpesan, bagi orang-orang yang merasakan hal ini, kalau dirasa sudah tidak sanggup, jangan ragu untuk mencari pertolongan, jangan malu untuk ke psikolog, ada hal-hal yang memang kita tidak bisa lawan sendirian, meminta bantuan bukan berarti lemah tapi karena kita sayang dengan diri kita sendiri"

ane itu setuju baget sist, cuma IRL gak semua orang itu berani mengakui dan menyadari kalo ada yang "aneh" dalam dirinya dan selanjutnya berusaha untuk melakukan proses "penyembuhan". kalo lingkungan mendukung dan memahami, semuanya mungkin akan tertangani baik, tp jika yg terjadi adalah sebaliknya, pasti akan makin terjun bebas dan makin menderita

sepakat suhu.
malahan umumnya di IRL, orangnya udah terbuka tapi malah dibilang lemah even sama psikolog (gak semuanya)
mereka jadi adu nasib "elo mah enak, bla bla bla bla. lah gue bla bla bla bla"
akhirnya malah termarjinalkan or malah mendingan menarik diri, gak banyak drama.

Jujur, aku adalah salah satu orang yang sangat sulit meminta pertolongan orang lain, mau itu sodara kandung, teman dekat, atau siapapun, masih, sampai skrg pun masih sangat sulit, sampai ada salah satu teman dekat (sama2pejuang mental health) bilang ke aku, jangan sok kuat, kita tuh butuh pertolongan, walau semandiri atau sekuat apapun, kita masih butuh orang lain..
Contoh ketika aku gk ada uang sama sekali bahkan utk beli makan, aku mikir, masih bisa tahan, karena aku masih aman selama masih ada atap di atas kepalaku dan tempat tidur yg nyaman (terdengar klise ya..), aku mikir cadangan lemakku masih banyak (this is not a joke, aku berpikir seperti ini) seenggaknya bisa lah sehari dua hari bertahan sampai ada yg book vcs aku,
Atau misalkan aku sakit sampe gak bisa bangun dr tempat tidur, aku gk bisa minta bantuan ke org lain, karena mikir gk mau nyusahin mereka, apalagi buat mereka khawatir, pun utk masalah2lain.. Aku mikir kalo aku minta bantuan ke org lain atau aku hanya cerita aja, gk ada gunanya karena gk akan ada pemecahannya, gk ada solusinya, malah kadang nambah masalah... Tapi disitu aku salah... Ternyata di sekeliling aku, ada koq yang mau berbagi beban, ada koq yg masih perduli tanpa pamrih, ada koq yg memang bener2mau bantu sampai kita merasa lega (mgkin gk memecahkan masalah tp bisa buat kita bernafas kembali ketika dada terasa sesak..), yang kita butuhin hati yg legowo, tanpa ada prasangka buruk, dan yang terpenting memilih orang yg benar2tepat utk kita cerita, screening, suliiittt bgt emang karena kita semua gk terlahir sebagai cenayang, tapi lama kelamaan kalau kita mau mendengarkan hati dan pikiran kita, "feeling" itu akan tajam dan mampu mengenali yg mana yg bertanya sekedarnya dan yg mana yg serius perduli sm kita.. Teori memang gampang, tapi seperti yg aku tulis di awal thread ini, aku sharing bukan karena aku merasa sudah sehat dan baik2saja, justru krn saat ini aku sedang belajar menerima diri aku sendiri (yup maaih berusaha di usia yang sudah banyak angkanya), berkenalan dengan diri aku, berdamai dgn segala trauma yg ada, belajar sayang sama diri sendiri dan entah ada pengaruh atau enggak, cuma mau kasih tau utk pejuang mentalhealth, yg sdg berperang dgn dirinya sendiri, kalian gk sendirian koq..dan menyayangi diri sendiri itu bukan hal yang gk mungkin..

Makasih responnya ya bang 😊, seneng ada yg notice thread ini 🥰🥰 karena jauh dr dunia perlendiran, foto2seksi pun tak ada 😂

peluuuk jauhhh sistaa...
terima kasih sudah bertahan dan menjadi kuat untuk dirimu sendiri.
 
sepakat suhu.
malahan umumnya di IRL, orangnya udah terbuka tapi malah dibilang lemah even sama psikolog (gak semuanya)
mereka jadi adu nasib "elo mah enak, bla bla bla bla. lah gue bla bla bla bla"
akhirnya malah termarjinalkan or malah mendingan menarik diri, gak banyak drama.
Jadinya keterusan sampe dewasa ya bang.. :( spt kata bang Sam, kadang kita gk perlu nasihat, kadang cuma perlu didengarkan, perlu hadir aja nemenin kita...

peluuuk jauhhh sistaa...
terima kasih sudah bertahan dan menjadi kuat untuk dirimu sendiri.
Terima kasih bang Sam 🥰 🤗
 
Jadinya keterusan sampe dewasa ya bang.. :( spt kata bang Sam, kadang kita gk perlu nasihat, kadang cuma perlu didengarkan, perlu hadir aja nemenin kita...


Terima kasih bang Sam 🥰 🤗

yesss...


my pleasure, sis.

selamat bermalam minggu.
 
Chapter 4
• ANGER •



Emosi seringkali diidentikkan dengan amarah. Padahal menurut ahli, manusia memiliki beberapa emosi dasar yang mempengaruhi. Emosi itu sendiri artinya adalah reaksi yang digunakan untuk merespon peristiwa yang dialami individu. Emosi dasar terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Emosi primer:
Beberapa diantaranya yaitu joy, anger, acceptance, disgust, fear, anticipation, surprise, sadness. (Reminds you of 'Inside Out' huh..)
Emosi2ini biasanya muncul secara otomatis sebagai respon thd suatu situasi.

2. Emosi sekunder: biasanya emosi ini lebih kompleks dan ada lebih dari satu emosi primer yg kita rasakan, seperti Embarrassment (kombinasi dari fear + sadness)
Anxiety (kombinasi dari anticipation + fear)
Envy (kombinasi dari sadness + anger).

3. Emosi tersier: bentuk ini adalah yang paling rumit dan nyaris tidak terlihat dari emosi, sering melibatkan refleksi mendalam, dan merupakan kombinasi dari emosi primer dan sekunder.

Satu emosi yang ingin gw bahas di sini adalah Anger atau amarah. Emosi yang berbahaya kalau di manjain, kenapa berbahaya, karena amarah ini ibarat kabut tebal yang menghalangi pandangan dan membuat sulit untuk berpikir jernih.
Amarah itu sendiri ada beberapa jenisnya, gw coba tulis satu-satu ya..

Pasive - agresif Anger: Kamu memilih menyangkal atau menekan perasaan frustasi yang kamu alami tapi malah berujung menyindir dan mengejek.

Asertive Anger: Kamu mengkomunikasikan kemarahan kamu secara efektif tanpa menyebabkan keresahan atau kebencian.
Judgemental Anger: Biasanya didasari oleh keyakinan bahwa kamu lebih baik dari orang lain yang menyebabkan kamu gak bisa berpikir secara objektif terhadap suatu masalah.

Overwhelmed Anger: Saat kamu merasa gak bisa punya kontrol terhadap suatu situasi menyebabkan perasaan putus asa dan frustasi.

• Retaliatory Anger: Respon naluriah terhadap konfrontasi atau serangan dari orang lain didorong oleh keinginan untuk balas dendam.

Self Abusive anger: Kemarahan yang didasari oleh rasa malu, putus asa dan tidak berharga. Ini berbahaya karena outcomenya bisa jadi melukai diri sendiri penggunaan zat negatif sampai pola makan yang gak normal.

Behavioral Anger: Seringkali berujung pada kekerasan seperti melemparkan benda sampai menyerang seseorang secara fisik.

• Chronic Anger: Terasa seperti kebencian dan frustasi yang berkelanjutan terhadap orang lain.

Verbal Anger: Emosi marah yang diungkapkan dalam bentuk teriak, mengancam, mengejek, sampai kritik yang terlalu pedas.

Volatile anger: Kemarahan voletail atau meledak-ledak terjadi saat kamu cepat banget marah sama sesuatu tapi mudah kembali tenang. Kemarahan ini bisa membuat orang di sekitar kamu merasa perlu berhati-hati terus karena takut sama amarah kamu.

Suka sering marah untuk hal-hal kecil? Gampang tersulut amarahnya? Lalu dengan mudahnya marah ketika segalanya tidak sesuai dengan keinginan kita? Bukan karena kita memiliki temperamen buruk koq, tapi umumnya karena kita telah mengalami begitu banyak luka dan kekecewaan, seiring berjalannya waktu, cara kita mengatasinya adalah dengan menunjukkan amarah untuk melindungi diri kita, semacam coping mechanism, survival mode.

Mungkin dia gak segitu marahnya sama hal-hal kecil itu, cuma.... hal kecil itu menjadikan dia untuk melampiaskan kemarahan lain yang sudah menumpuk. Mungkin dia frustasi karena hubungan asmaranya tidak berjalan lancar, mungkin dia marah karena habis ditipu rekan kerjanya atau dia lagi nggak puas sama kondisi hidupnya. Sedihnya, biasanya orang-orang terdekat yang terkena imbas dari amarah yang keluar.
Perasaan amarah itu sendiri seperti bom waktu, semakin lama kita menahan amarah akan semakin besar ledakannya nanti. Kapan meledaknya?
Layaknya bom yang memiliki pemicu atau trigger, amarah dalam diri kita juga ada triggernya, seberapa besar ledakannya, tergantung triggernya apa. Sebelum meledak dadakan, ada baiknya sedikit demi sedikit kita ledakan sendiri.

Maksudnya gimana Dee?

Kita bisa meluangkan waktu untuk mengeluarkan timbunan marah ke tempat yang lebih sesuai. Mungkin bisa cerita ke teman, melakukan aktivitas fisik, menulis di jurnal, atau pergi ke konseling atau mungkin ada banyak hal lain yang gua gak tulis di sini yang sudah dilakukan untuk mengurangi amarah kalian, feel free to share! 🥰 sharing is caring 🥰. Jadi energi emosi yang terkumpul ini tidak menjadi bumerang di kemudian hari.

Atau bisa juga mencoba teknik....
STAR
[Stop, Think, Asses, Respond]
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Stop: Ketika mulai muncul rasa marah, dalam hati coba hitung 1 sampai 10 atau mencoba untuk menarik nafas secara perlahan, dengarkan suara nafasmu.

Think and Asses: Sesudah lebih tenang, coba cerna informasi dan berfikir rasional. Apakah emosi yang dirasakan saat ini valid atau tidak. Saat kita marah kita sering terbawa emosi sampai nggak bisa berpikir secara rasional.

Respond: Setelah tahap 1 dan tahap 2 biasanya kita baru bisa berpikir baik sehingga memberikan respon yang tidak akan kita sesali.

Ngapain kita perlu capek-capek mengenal atau sekadar tau hal-hal kayak gini? Idup udah ribet ditambah ribet..
In my real experience, saat kita tau kl kita sedang emosi, otak jd lebih aware ketika trigger itu muncul, walau gw belum jago-jago amat, tapi di beberapa situasi, menurut gw, gw udah bukan firecracker yg dulu lagi, ketika kl marah diluapkan secara membabi buta, dan sumpah, ketika kita marah, itu adalah emosi yang paling menguras tenaga dan energi tubuh..
Jadi, tujuannya kita memahami tingkatan emosi supaya bisa membantu kita untuk mengelola perasaan kita sendiri lebih baik juga memahami reaksi orang lain.

Cerita sedikit ttg pengalaman gw sama driver gocar, gw bisa dibilang sgt sgt sgt sering menggunakan fasilitas ini, bukan cm sekali dua kali, kemana-mana pasti pakai gocar, jd layanan dan service gocar udah bukan asing bagi gw.
Ceritanya gw pulang dr "kerja" sekitar jam 5 sorean hampir set. 6, sedangkan gw berada di lokasi lumayan jauh dr rumah, gw order gocar udah 2 kali dibatalin, mgkin karena lokasi rumah gw terlalu jauh dan jalur macet, orderan ke tiga diterima dan gw bersyukur bgt karena udah mulai gelap, anak gadis gk boleh diluar rumah magrib2😂 (canda canda)....
Terus, yg gw tau akhir2 ini kalau naik gocar pasti diarahin lewat tol walaupun keluar tol malah jadi tambah jauh dr rumah gw, makanya gw selalu bilang di awal ke driver, "pak gk usah lewat tol ya, saya enggak sedang buru-buru koq", lalu dimulai lah diskusi kecil...
Driver: (sambil cek peta, tp posisi masih deket dr hotel) , tp ini harus lewat tol bu.
Gw: harus gimana pak?
Driver: iya, dr gojeknya harus lewat tol.
Gw: gak bisa milih gak lewat tol? (Gw nanya pertanyaan retorikal, karena gw tau persis gk ada peraturan begitu dr gojek)
Driver: gak bisa bu, harus lewat tol (nada sudah agak meninggi sedikit).
Gw: saya td berangkat bisa koq gak lewat tol, bukannya bisa milih ya pak mau lewat tol atau enggak, td saya udah cek pak, kalau lewat tol, nambahnya lumayan banget pak (gocarnya kurleb 150rb + tol 57rb.. 🫠)
Driver: ya gimana bu ini diarahinnya ke tol (nada naik 1 oktaf)
Gw: (nada gw berusaha ttp datar karena gw gak mau mancing emosi driver) ywdh gini aja pak, bapak balikin saya aja ke lobby hotel, karena kegedean ongkosnya kalau harus lewat tol.
Driver: (mobil msh jalan tp pelan bgt, driver masih trs ngecek hape) ini ada dua tol bu, yang satu 57rb, yg satu 17rb, tapi yang 17rb keluar Lebak bulus.
Gw: ywdh yang 17rb aja ya pak.
Driver: (Tiba-tiba nadanya meninggi) tapi keluar Lebak bulus bu!

Pertama, kl gw nurutin emosi amarah gw ni, emangnya gw baru sekali naik gocar apa? Bisa aja gw antipati gk perduli dia bensinnya abis karena macet, atau dia capek nyetir, itu semua udah resiko pekerjaan dia, dah gitu kan gw udah minta balikin ke lobby hotel tp dia ttp milih utk jalan. Gw kan customer, gw capek, gw kan juga gak gratis, gw bayar, gw juga bisa aduin ke pelayanan gojek karena ada disclaimer "dari gojek HARUS lewat jalan tol", mana ada org bodoh yg percaya itu.

Semua yang gw tulis di atas bisa jd trigger amarah gw dan dari nada tinggi driver yg gw tangkep dia mau ambil rute yg tercepat walau mahal dia gk perduli.

Oke, gw diem beberapa saat dan gk langsung jawab si driver, gw paham bgt kl udah naik amarah seseorang, udah gak bisa diajak kompromi kecuali kl sesuai dengan keinginan dia, gw mikir kenapa dia cepet bgt ke trigger, kesulut amarahnya, mgkin cape udah seharian nyetir sana sini, gw sadar lokasi menuju rumah gw biang macet, dan juga gw inget 2 gocar yg sebelumnya nolak gw, i should be grateful yg ini pick up gw kan, pun kalau gw keluar uang utk tol yg mahal, gk akan ngabisin seluruh uang gw, masih ada koq buat gw hidup, itung2nyuci uang dr per-BO an 😅...
Akhirnya gw ngomong sama drivernya dengan nada yg tetap gw usahain rendah supaya gak makin naik amarah si driver.
Gw: ywdh pak, gak apa apa lewat jalan tol.
Driver: tol yang mana bu jdnya?
Gw: yang mana aja terserah bapak, gk apa apa, tp saya gak ada kartu e-toll ya pak, nanti dipotong dr gopay saya aja, bisa kan pak?
Nanti info ya pak, tollnya berapa, soalnya gopay saya kurang kayaknya.
Driver: (agak lama ngejawabnya) bisa bu, saya ada kartu tol tp harus isi dlu, iya nanti diinfo bu.
Mobil jalan beberapa saat berhenti di depan warung sebentar trs jalan lagi.
Gw: kenapa pak koq td berenti? (Gw orgnya skeptik, mikir kl si bapak sebel sm gw dan gw takut ada temennya naik, Ya Tuhan suudzon aja lo Dee...)
Driver: tadinya mau isi e-toll bu, tp gk jd, di indomaret depan aja ntar.
Gw: lho bisa ya di warung isi e-toll? ( serius ini basa basi yg beneran basi 😅)
Driver: bisa bu.
Gw: owhh.. Baru tau saya..
Selang berapa lama, udah di tol, tiba2si bapak nawarin gw permen.. Dlm artian udah good mood dong sampe nawarin permen gt..
Gimana kl td gw ikutin trigger gw.. Apa jadinya gw.. Belum tentu gw dpt gocar yg mobilnya wangi, bersih dan bagus.. Dan si bapaknya malah jd ramah ke gw, bilang kl tolnya cuma 17rb, gw udah pasrahin ke dia mau lewat tol yg mana aja gk apa apa, malah dia yg milih tol yg deket.

Banyak banget kejadian brutal dan kejahatan dari trigger yang muncul lalu di bakar sama amarah.. Utk kejadian itu, I'm proud that i can control my trigger. Even a few days ago my temper is turn up a bit because of misunderstanding, tp gw ttp bisa utk memilih gak melanjutkan amarah.. Gw nyesel sempet naik amarah gw padahal permasalahannya gak berat, apalagi triggernya.. Gak penting 😂😂😂 like i said, i choose peace now, semahal apapun, gk ada harga yang setimpal utk ngorbanin kedamaian gw. Tapppiiiii...itu kan gw, balik lagi, semua perbuatan dan tingkah laku kita itu pilihan.. Ketika elo lebih memilih amarah untuk mengungkapkan emosi dan ekspresi lo.. Go ahead.. Di sini gak ada yang salah dengan segala rasa yang dialami masing-masing individu koq.
Stay sane ❤

- Marah itu manusiawi, tapi kendali adalah pilihan -​
 
Chapter 4
• ANGER •



Emosi seringkali diidentikkan dengan amarah. Padahal menurut ahli, manusia memiliki beberapa emosi dasar yang mempengaruhi. Emosi itu sendiri artinya adalah reaksi yang digunakan untuk merespon peristiwa yang dialami individu. Emosi dasar terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Emosi primer:
Beberapa diantaranya yaitu joy, anger, acceptance, disgust, fear, anticipation, surprise, sadness. (Reminds you of 'Inside Out' huh..)
Emosi2ini biasanya muncul secara otomatis sebagai respon thd suatu situasi.

2. Emosi sekunder: biasanya emosi ini lebih kompleks dan ada lebih dari satu emosi primer yg kita rasakan, seperti Embarrassment (kombinasi dari fear + sadness)
Anxiety (kombinasi dari anticipation + fear)
Envy (kombinasi dari sadness + anger).

3. Emosi tersier: bentuk ini adalah yang paling rumit dan nyaris tidak terlihat dari emosi, sering melibatkan refleksi mendalam, dan merupakan kombinasi dari emosi primer dan sekunder.

Satu emosi yang ingin gw bahas di sini adalah Anger atau amarah. Emosi yang berbahaya kalau di manjain, kenapa berbahaya, karena amarah ini ibarat kabut tebal yang menghalangi pandangan dan membuat sulit untuk berpikir jernih.
Amarah itu sendiri ada beberapa jenisnya, gw coba tulis satu-satu ya..

Pasive - agresif Anger: Kamu memilih menyangkal atau menekan perasaan frustasi yang kamu alami tapi malah berujung menyindir dan mengejek.

Asertive Anger: Kamu mengkomunikasikan kemarahan kamu secara efektif tanpa menyebabkan keresahan atau kebencian.
Judgemental Anger: Biasanya didasari oleh keyakinan bahwa kamu lebih baik dari orang lain yang menyebabkan kamu gak bisa berpikir secara objektif terhadap suatu masalah.

Overwhelmed Anger: Saat kamu merasa gak bisa punya kontrol terhadap suatu situasi menyebabkan perasaan putus asa dan frustasi.

• Retaliatory Anger: Respon naluriah terhadap konfrontasi atau serangan dari orang lain didorong oleh keinginan untuk balas dendam.

Self Abusive anger: Kemarahan yang didasari oleh rasa malu, putus asa dan tidak berharga. Ini berbahaya karena outcomenya bisa jadi melukai diri sendiri penggunaan zat negatif sampai pola makan yang gak normal.

Behavioral Anger: Seringkali berujung pada kekerasan seperti melemparkan benda sampai menyerang seseorang secara fisik.

• Chronic Anger: Terasa seperti kebencian dan frustasi yang berkelanjutan terhadap orang lain.

Verbal Anger: Emosi marah yang diungkapkan dalam bentuk teriak, mengancam, mengejek, sampai kritik yang terlalu pedas.

Volatile anger: Kemarahan voletail atau meledak-ledak terjadi saat kamu cepat banget marah sama sesuatu tapi mudah kembali tenang. Kemarahan ini bisa membuat orang di sekitar kamu merasa perlu berhati-hati terus karena takut sama amarah kamu.

Suka sering marah untuk hal-hal kecil? Gampang tersulut amarahnya? Lalu dengan mudahnya marah ketika segalanya tidak sesuai dengan keinginan kita? Bukan karena kita memiliki temperamen buruk koq, tapi umumnya karena kita telah mengalami begitu banyak luka dan kekecewaan, seiring berjalannya waktu, cara kita mengatasinya adalah dengan menunjukkan amarah untuk melindungi diri kita, semacam coping mechanism, survival mode.

Mungkin dia gak segitu marahnya sama hal-hal kecil itu, cuma.... hal kecil itu menjadikan dia untuk melampiaskan kemarahan lain yang sudah menumpuk. Mungkin dia frustasi karena hubungan asmaranya tidak berjalan lancar, mungkin dia marah karena habis ditipu rekan kerjanya atau dia lagi nggak puas sama kondisi hidupnya. Sedihnya, biasanya orang-orang terdekat yang terkena imbas dari amarah yang keluar.
Perasaan amarah itu sendiri seperti bom waktu, semakin lama kita menahan amarah akan semakin besar ledakannya nanti. Kapan meledaknya?
Layaknya bom yang memiliki pemicu atau trigger, amarah dalam diri kita juga ada triggernya, seberapa besar ledakannya, tergantung triggernya apa. Sebelum meledak dadakan, ada baiknya sedikit demi sedikit kita ledakan sendiri.

Maksudnya gimana Dee?

Kita bisa meluangkan waktu untuk mengeluarkan timbunan marah ke tempat yang lebih sesuai. Mungkin bisa cerita ke teman, melakukan aktivitas fisik, menulis di jurnal, atau pergi ke konseling atau mungkin ada banyak hal lain yang gua gak tulis di sini yang sudah dilakukan untuk mengurangi amarah kalian, feel free to share! 🥰 sharing is caring 🥰. Jadi energi emosi yang terkumpul ini tidak menjadi bumerang di kemudian hari.

Atau bisa juga mencoba teknik....
STAR
[Stop, Think, Asses, Respond]
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Stop: Ketika mulai muncul rasa marah, dalam hati coba hitung 1 sampai 10 atau mencoba untuk menarik nafas secara perlahan, dengarkan suara nafasmu.

Think and Asses: Sesudah lebih tenang, coba cerna informasi dan berfikir rasional. Apakah emosi yang dirasakan saat ini valid atau tidak. Saat kita marah kita sering terbawa emosi sampai nggak bisa berpikir secara rasional.

Respond: Setelah tahap 1 dan tahap 2 biasanya kita baru bisa berpikir baik sehingga memberikan respon yang tidak akan kita sesali.

Ngapain kita perlu capek-capek mengenal atau sekadar tau hal-hal kayak gini? Idup udah ribet ditambah ribet..
In my real experience, saat kita tau kl kita sedang emosi, otak jd lebih aware ketika trigger itu muncul, walau gw belum jago-jago amat, tapi di beberapa situasi, menurut gw, gw udah bukan firecracker yg dulu lagi, ketika kl marah diluapkan secara membabi buta, dan sumpah, ketika kita marah, itu adalah emosi yang paling menguras tenaga dan energi tubuh..
Jadi, tujuannya kita memahami tingkatan emosi supaya bisa membantu kita untuk mengelola perasaan kita sendiri lebih baik juga memahami reaksi orang lain.

Cerita sedikit ttg pengalaman gw sama driver gocar, gw bisa dibilang sgt sgt sgt sering menggunakan fasilitas ini, bukan cm sekali dua kali, kemana-mana pasti pakai gocar, jd layanan dan service gocar udah bukan asing bagi gw.
Ceritanya gw pulang dr "kerja" sekitar jam 5 sorean hampir set. 6, sedangkan gw berada di lokasi lumayan jauh dr rumah, gw order gocar udah 2 kali dibatalin, mgkin karena lokasi rumah gw terlalu jauh dan jalur macet, orderan ke tiga diterima dan gw bersyukur bgt karena udah mulai gelap, anak gadis gk boleh diluar rumah magrib2😂 (canda canda)....
Terus, yg gw tau akhir2 ini kalau naik gocar pasti diarahin lewat tol walaupun keluar tol malah jadi tambah jauh dr rumah gw, makanya gw selalu bilang di awal ke driver, "pak gk usah lewat tol ya, saya enggak sedang buru-buru koq", lalu dimulai lah diskusi kecil...
Driver: (sambil cek peta, tp posisi masih deket dr hotel) , tp ini harus lewat tol bu.
Gw: harus gimana pak?
Driver: iya, dr gojeknya harus lewat tol.
Gw: gak bisa milih gak lewat tol? (Gw nanya pertanyaan retorikal, karena gw tau persis gk ada peraturan begitu dr gojek)
Driver: gak bisa bu, harus lewat tol (nada sudah agak meninggi sedikit).
Gw: saya td berangkat bisa koq gak lewat tol, bukannya bisa milih ya pak mau lewat tol atau enggak, td saya udah cek pak, kalau lewat tol, nambahnya lumayan banget pak (gocarnya kurleb 150rb + tol 57rb.. 🫠)
Driver: ya gimana bu ini diarahinnya ke tol (nada naik 1 oktaf)
Gw: (nada gw berusaha ttp datar karena gw gak mau mancing emosi driver) ywdh gini aja pak, bapak balikin saya aja ke lobby hotel, karena kegedean ongkosnya kalau harus lewat tol.
Driver: (mobil msh jalan tp pelan bgt, driver masih trs ngecek hape) ini ada dua tol bu, yang satu 57rb, yg satu 17rb, tapi yang 17rb keluar Lebak bulus.
Gw: ywdh yang 17rb aja ya pak.
Driver: (Tiba-tiba nadanya meninggi) tapi keluar Lebak bulus bu!

Pertama, kl gw nurutin emosi amarah gw ni, emangnya gw baru sekali naik gocar apa? Bisa aja gw antipati gk perduli dia bensinnya abis karena macet, atau dia capek nyetir, itu semua udah resiko pekerjaan dia, dah gitu kan gw udah minta balikin ke lobby hotel tp dia ttp milih utk jalan. Gw kan customer, gw capek, gw kan juga gak gratis, gw bayar, gw juga bisa aduin ke pelayanan gojek karena ada disclaimer "dari gojek HARUS lewat jalan tol", mana ada org bodoh yg percaya itu.

Semua yang gw tulis di atas bisa jd trigger amarah gw dan dari nada tinggi driver yg gw tangkep dia mau ambil rute yg tercepat walau mahal dia gk perduli.

Oke, gw diem beberapa saat dan gk langsung jawab si driver, gw paham bgt kl udah naik amarah seseorang, udah gak bisa diajak kompromi kecuali kl sesuai dengan keinginan dia, gw mikir kenapa dia cepet bgt ke trigger, kesulut amarahnya, mgkin cape udah seharian nyetir sana sini, gw sadar lokasi menuju rumah gw biang macet, dan juga gw inget 2 gocar yg sebelumnya nolak gw, i should be grateful yg ini pick up gw kan, pun kalau gw keluar uang utk tol yg mahal, gk akan ngabisin seluruh uang gw, masih ada koq buat gw hidup, itung2nyuci uang dr per-BO an 😅...
Akhirnya gw ngomong sama drivernya dengan nada yg tetap gw usahain rendah supaya gak makin naik amarah si driver.
Gw: ywdh pak, gak apa apa lewat jalan tol.
Driver: tol yang mana bu jdnya?
Gw: yang mana aja terserah bapak, gk apa apa, tp saya gak ada kartu e-toll ya pak, nanti dipotong dr gopay saya aja, bisa kan pak?
Nanti info ya pak, tollnya berapa, soalnya gopay saya kurang kayaknya.
Driver: (agak lama ngejawabnya) bisa bu, saya ada kartu tol tp harus isi dlu, iya nanti diinfo bu.
Mobil jalan beberapa saat berhenti di depan warung sebentar trs jalan lagi.
Gw: kenapa pak koq td berenti? (Gw orgnya skeptik, mikir kl si bapak sebel sm gw dan gw takut ada temennya naik, Ya Tuhan suudzon aja lo Dee...)
Driver: tadinya mau isi e-toll bu, tp gk jd, di indomaret depan aja ntar.
Gw: lho bisa ya di warung isi e-toll? ( serius ini basa basi yg beneran basi 😅)
Driver: bisa bu.
Gw: owhh.. Baru tau saya..
Selang berapa lama, udah di tol, tiba2si bapak nawarin gw permen.. Dlm artian udah good mood dong sampe nawarin permen gt..
Gimana kl td gw ikutin trigger gw.. Apa jadinya gw.. Belum tentu gw dpt gocar yg mobilnya wangi, bersih dan bagus.. Dan si bapaknya malah jd ramah ke gw, bilang kl tolnya cuma 17rb, gw udah pasrahin ke dia mau lewat tol yg mana aja gk apa apa, malah dia yg milih tol yg deket.

Banyak banget kejadian brutal dan kejahatan dari trigger yang muncul lalu di bakar sama amarah.. Utk kejadian itu, I'm proud that i can control my trigger. Even a few days ago my temper is turn up a bit because of misunderstanding, tp gw ttp bisa utk memilih gak melanjutkan amarah.. Gw nyesel sempet naik amarah gw padahal permasalahannya gak berat, apalagi triggernya.. Gak penting 😂😂😂 like i said, i choose peace now, semahal apapun, gk ada harga yang setimpal utk ngorbanin kedamaian gw. Tapppiiiii...itu kan gw, balik lagi, semua perbuatan dan tingkah laku kita itu pilihan.. Ketika elo lebih memilih amarah untuk mengungkapkan emosi dan ekspresi lo.. Go ahead.. Di sini gak ada yang salah dengan segala rasa yang dialami masing-masing individu koq.
Stay sane ❤

- Marah itu manusiawi, tapi kendali adalah pilihan -​

wooooow, komprehensif sekali. sis

anger emang bikin exhausted, make bad mood, and ruining the day.
apalagi pas masih berdarah muda ya, apa aja salah kayaknya..
it's so easy to bhoooom, meledak dah.
tapi kalo sekarang darah mungkin udah enggak muda lagi tapi jiwanya tetep harus muda yee kaan. :Peace:

for me, anger was like carrying a fu*kin bºm, triggernya bisa apa aja yang bisa bikin b0mnya meledak.
kl marah inget mamang Phill Collins, "Just throwing it all away, Throwing it all away, and there's nothing that I can say"


stay safe and sane
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd