WANITA GEISHA
Berteman dingin malam
Tutur desah penuh rayu
Belai lembut kenikmatan
Berselimut Buai nafsu birahi
Mawar hitam itu tumbuh merekah
Di lumpur lumpur dosa
Menarik kumbang pejantan
Menghisap.......
Sari madu nafsu kenikmatan birahi
Lalu tercampakan.......
Tersisih.....
Di hinakan....
TERUS.......!!!! Berulang kali
Cibir caci maki mengalun
Dari mulut-mulut yang buta
Menyayat bagai sembilu
Menusuk bagai pedang
Di hati nurani
Namun acuh berpaling wajah
Demi meredam cacing-cacing yang berdemo
Demi dahaga birahi yang tak terpuaskan
Senyuman indah terlukis tampak mata
Namun nurani terkoyak tercabik
Menangis tersedu-sedu dalam kamar relung hati
Menunggu tangan penuh kasih melepas belenggu rantai dosa
Berteman dingin malam
Tutur desah penuh rayu
Belai lembut kenikmatan
Berselimut Buai nafsu birahi
Mawar hitam itu tumbuh merekah
Di lumpur lumpur dosa
Menarik kumbang pejantan
Menghisap.......
Sari madu nafsu kenikmatan birahi
Lalu tercampakan.......
Tersisih.....
Di hinakan....
TERUS.......!!!! Berulang kali
Cibir caci maki mengalun
Dari mulut-mulut yang buta
Menyayat bagai sembilu
Menusuk bagai pedang
Di hati nurani
Namun acuh berpaling wajah
Demi meredam cacing-cacing yang berdemo
Demi dahaga birahi yang tak terpuaskan
Senyuman indah terlukis tampak mata
Namun nurani terkoyak tercabik
Menangis tersedu-sedu dalam kamar relung hati
Menunggu tangan penuh kasih melepas belenggu rantai dosa