Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

coretan tak guna

derrand

Semprot Kecil
Daftar
18 Dec 2014
Post
75
Like diterima
4
Lokasi
sidoarjo
WANITA GEISHA

Berteman dingin malam
Tutur desah penuh rayu
Belai lembut kenikmatan
Berselimut Buai nafsu birahi
Mawar hitam itu tumbuh merekah
Di lumpur lumpur dosa
Menarik kumbang pejantan
Menghisap.......
Sari madu nafsu kenikmatan birahi
Lalu tercampakan.......
Tersisih.....
Di hinakan....
TERUS.......!!!! Berulang kali
Cibir caci maki mengalun
Dari mulut-mulut yang buta
Menyayat bagai sembilu
Menusuk bagai pedang
Di hati nurani
Namun acuh berpaling wajah
Demi meredam cacing-cacing yang berdemo
Demi dahaga birahi yang tak terpuaskan
Senyuman indah terlukis tampak mata
Namun nurani terkoyak tercabik
Menangis tersedu-sedu dalam kamar relung hati
Menunggu tangan penuh kasih melepas belenggu rantai dosa
 
Wahai.....
Ibu pertiwi tangis mu
Terus bergema tiada henti
Sepeninggal anak terbaik negeri ini
Para pengganti anak mu
Tak mampu meneruskan
Semua omongannya bullshit....!
Manis madu di mulut
Pahit empedu di kerongkongan
Dengan congaknya berbusung dada
Mengaku cendikiawan
Sadar tak sadar mereka hanyalah
Badut-badut londo
Boneka-boneka hidup tak bernurani
Kacung-kacung kaum liberal tak bersila
Oh....
Ibu pertiwi...
Negeri ini kaya tapi melarat
Bangsa ini sudah lama merdeka
Tapi kenapa.....
Otak para intelektual negeri ini
Masih jd bidak catur kaum liberal
Hanya dengan iming-iming
Kuasa dan kekayaan
Rela hancurkan negerinya sendiri
Ibu pertiwi....
Pinta ku satu
Asa ku satu
Binasakan negeri ini atau
Lahirkanlah sekali lagi
Putra terbaik mu tuk memimpin negeri ini
Menuju kejayaannya
 
Bimbang....
Itu memang yang kurasa
Entah ini cinta
Entah ini kagum
Tutur ku tak berucap
Takut.....
dirimu menjauh
Hilang dalam pandangan
Cantik.. Tidak...
Kau itu Ayu
Ingin ku hantar rasa rindu ini
Tapi ini rindu terlarang
Bagimu
Bagiku
Hei wanita ayu kau mengacau rasaku
 
Sebab kuncup yang baru mekar
Menebar wewangi harum semerbak
Senyummu yang mampu menggetarkan dada lelaki
Pesona ayu memabukan diriku

Maria

Rasa ku bagai ilalang liar merindukan purnama
Meliuk-liuk mengikuti arah angin kebimbangan
Andai kau ķΰ. Sanding dalam singgasana
Takkan kulepas dekap pelukmu

hanyalah khayalan semu
Tuk dapat memilikimu
Terduduk dalam kelamnya hati
Saat kau tinggalkan sepi dalam relung hati
 
TARUNI
Tutur ku rangkai
Dalam sebait puisi
Membuai sang bayu
Senandungkan laguku
Purnama membara cemburu
Kala tarangga teralih pesonamu
Engkau taruni.....
Seangkuh bunga anggrek hitam
Seanggun mawar merah merekah kelopak
Sundaramu bagai kemilau surya sore hari
Salamkan lewat sang banyu
Di tepian acuh aku terdampar
 
RASA KU BUKAN INGIN MU

Suara derik jangkrik dalam heningnya dunia
Ku dengar di teras tempat ku merindumu
Ku teguk kopi dalam segelas cangkir
Pahit...
Manisnya... Hilang bersama senyummu
Diri ini hanyalah jelata berpeluh
Bukan satria dengan kuda putihnya
Tangan ku bukan tangannya
Ini tentang rasa ku bukan ingin mu
Asa ku sebesar gunung tuk milikimu
Rinduku selama dirimu mampu ku ingat
Kasih ku semampu hidup ku bernafas
Aku hanya jelata berjuang mendapatkanmu
Bukan satria berkuda yang datang menjemput
 
Mengungkap cinta
Harus dengan kata
Biarkan hati yang berbicara
Untuk ungkapkan kegelisahan jiwa
Kepada dia sang tercinta
Yang hadirnya membawa sejuta makna

Lancrotkan suhu :beer:
 
TUBUHMU,CANDUKU

Terbaring lelah ragaku
Penat sudah jiwa ini
Hanya mampu menatap gambarmu
Mengkhayal kau hadir di sudut hati ini
Engkau adalah candu cinta
Ingin ku rasa hangat tubuhmu
Menyatu dengan ragaku tanpa dinding sutra
Ku belai kehalusan kulitmu dalam lembut birahi cintaku
Rasa ingin lumat bibir merekah merah delima
Yang basah... lembut... nan manis... dengan bibir nafsu hasratku
Menggumulimu dalam nafsu asmara
Mereguk nikmat percintaan
Melayang jelajahi nirwana loka
Aku sakaw karna candu cinta tubuhmu
Aku ngelantur karna jauh dari moleknya tubuhmu
Dekaplah daku canduku
Melebur hasrat nafsu asmara kita
Dalam timangan buai syahwat
Tuk saling memiliki
 
MALAM TRAGEDI

Bintang berkelip indah di langit malam
Suara kesunyian tercipta dari buai mimpi-mimpi
Lirih pelan terdengar bisikan tengah malam
Gempa.... Gempa.... Gempa....
Air naik.... Air naik.... Air naik...
.
GELAP... TERLEMPAR dan TERSERET​
Awal mata terbuka hanya tampak cahaya putih
Teriakan dari suara-suara sumbang
Terdengar pilu menjerit penuh kesakitan...
Tangis kesedihan dari mereka yang kehilangan
Harta benda dan sanak keluarga
Tubuh kemarin berhias kain sutra
Kini hanya terbalut lumpur kotor
Harum semerbak wewangi bunga
Berganti anyir darah dan bau busuk
Oh... Tuhan​
Inikah teguran dari mu
Akan hamba yang terlena dunia
 
Terakhir diubah:
MERAH KELAM
Kala shubuh singsing mentari pagi
Merah merona jingga di ufuk timur
Seperti hati yang di landa romansa
Suka cita datang penuh wibawa
Bersenandunglah wahai pujangga
Alunkan nada-nada asmara sambut
Para adam dengan sumpah dan janji
Para hawa dengan bisik rayu manjanya
Namun dengan laku pongah
Sumpah dan janji jadi kiasan belaka
Rayu manja seperti angin malam
Langit ufuk barat pun bermuram durja
Karena hati telah merah kelam
Terbakar membara oleh amarah
Di sulut kebencian akan pengkhianatan
Karena sejoli yang tak mengerti
Apa arti dari sebuah kata mencinta dan di cinta
 
SAY TO NO "MAAF" UNTUK MU


Ku titipkan bunga mawar cinta ku
Saat ku tak ada di sampingnya
Ternyata kau ubah jadi mawar hitam berduri untuk ku
Kau yang ku anggap sahabat ternyata belati bermata dua
Kau tawarkan manisnya persahabatan
Nyatanya ku terima empedu permusuhan
Kau pembohong!
Apa yang kau inginkan dari ku
Enyahlah dari dunia ku
Sumpah ku pada mu!
Hembus nafas ku kan jadi nisan untuk mu
Ucap ku senantiasa jadi makian untuk mu
Langkah ku adalah jalan kematian mu
Tangan kiri ku racun bagi mu
Tangan kanan ku empedu untuk mu
Enyah lah! tak ada jalan maaf dari ku pada mu
 
il_570xN.390231737_av5d.jpg



CATATANKU dan SECANGKIR KOPI

Disirami hangatnya sinar mentari pagi
Ditemani aroma secangkir kopi hitam
Tanganku asik menari di atas lembaran kertas
Menggoreskan tinta pena hitam
Merangkai kata demi kata
Menjadi bait yang sedap di pandang
Ku tuang semua perasaan ku pada mu
Menjadi puisi yang indah tuk di baca
Lalu... Suatu hari dikala senja
Secangkir kopi kan bercerita pada para pemula
Tentang catatan asmara kita
Yang ku gurat pada lembaran kertas
Hingga senja kan merona karena malu
Mendengar kisah asmara kita​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd