lustranfx
Guru Semprot
- Daftar
- 10 Dec 2017
- Post
- 605
- Like diterima
- 8
https://www.ifxdirect.net/forex_humor
Menurut Maurizio Martin, Wakil Direktur di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), jumlah orang yang kelaparan di dunia telah tumbuh secara eksponensial selama dua tahun terakhir. naik 60 juta. Sang pejabat menekankan bahwa situasinya diperburuk karena perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Martin mengatakan bahwa jumlah orang yang terkena dampak kelaparan akan meningkat 18 juta menjadi 218 juta secara global di tengah eskalasi konflik geopolitik saat ini. Tahun lalu, 200 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut setiap hari. Terlebih lagi, jumlah orang yang kelaparan bertambah 40 juta. Maurizio Martin memperkirakan bahwa 53 negara di seluruh dunia berisiko mengalami kelaparan.
Wakil Direktur FAO menjelaskan bahwa situasi lebih lanjut dengan pasokan pangan global akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk perkembangan perang Rusia-Ukraina. Menurut Martin, kemacetan rantai pasokan biji-bijian telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara berkembang. Saat ini, 36 dari 55 negara bagian menghadapi krisis pangan. Mereka membeli lebih dari 10% gandum dari Rusia dan Ukraina. Namun, gangguan rantai logistik menghambat pasokan. Situasi memburuk karena melonjaknya harga gandum. Selain itu, bahkan kenaikan 1% dalam harga biji-bijian dapat menyebabkan kelaparan global yang mempengaruhi 10 juta orang.
Wakil Direktur FAO meyakini bahwa konsekuensi negatif dari krisis Rusia-Ukraina menyebabkan kenaikan harga gandum yang signifikan dan kesulitan dalam memperoleh pupuk. Martin menyimpulkan bahwa jika harga tetap tinggi dan akses pertanian di negara berkembang terbatas, hal itu akan mengakibatkan penurunan hasil panen yang signifikan.
Perang Rusia-Ukraina menyebabkan krisis pangan global
Menurut Maurizio Martin, Wakil Direktur di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), jumlah orang yang kelaparan di dunia telah tumbuh secara eksponensial selama dua tahun terakhir. naik 60 juta. Sang pejabat menekankan bahwa situasinya diperburuk karena perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Martin mengatakan bahwa jumlah orang yang terkena dampak kelaparan akan meningkat 18 juta menjadi 218 juta secara global di tengah eskalasi konflik geopolitik saat ini. Tahun lalu, 200 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut setiap hari. Terlebih lagi, jumlah orang yang kelaparan bertambah 40 juta. Maurizio Martin memperkirakan bahwa 53 negara di seluruh dunia berisiko mengalami kelaparan.
Wakil Direktur FAO menjelaskan bahwa situasi lebih lanjut dengan pasokan pangan global akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk perkembangan perang Rusia-Ukraina. Menurut Martin, kemacetan rantai pasokan biji-bijian telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara berkembang. Saat ini, 36 dari 55 negara bagian menghadapi krisis pangan. Mereka membeli lebih dari 10% gandum dari Rusia dan Ukraina. Namun, gangguan rantai logistik menghambat pasokan. Situasi memburuk karena melonjaknya harga gandum. Selain itu, bahkan kenaikan 1% dalam harga biji-bijian dapat menyebabkan kelaparan global yang mempengaruhi 10 juta orang.
Wakil Direktur FAO meyakini bahwa konsekuensi negatif dari krisis Rusia-Ukraina menyebabkan kenaikan harga gandum yang signifikan dan kesulitan dalam memperoleh pupuk. Martin menyimpulkan bahwa jika harga tetap tinggi dan akses pertanian di negara berkembang terbatas, hal itu akan mengakibatkan penurunan hasil panen yang signifikan.
Diumumkan 03 June 2022
© InstaFintech Group
© InstaFintech Group