Yup benar. Kewajibannya hanya untuk di imani. Gak ada keharusan untuk dicari. Tapi bukan diartikan mencari Tuhan itu tidak boleh.Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.
Yup benar. Kewajibannya hanya untuk di imani. Gak ada keharusan untuk dicari. Tapi bukan diartikan mencari Tuhan itu tidak boleh.Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.
Berarti harus diperjelas dulu, yg dimaksud sifat manusiawi itu seperti apa?
Marah, senang, murka; sifat manusiawi.
Lalu bagaimana dg sabar, adil, bijaksana, penyayang; sifat manusiawi apa bukan?
Berkomunikasi; sifat manusiawi apa bukan?
Bisa diperjelas yg dimaksud dg Rwa Bhineda? Contohnya seperti apa.
Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya dibenahin lebih dulu yg ini :Itu juga sifat manusiawi.
Karena menurut hamat saya, Tuhan di luar dan tidak terikat dengan itu semua.
Bisa jadi Tuhan itu tidak benar-benar ada, bisa jadi juga adalah penggambaran spiritualisme sanubari hati manusia. Makanya ada ucapan "Tuhan adanya di hati".
Rwa Bhineda contohnya :
Utara x Selatan
Barat x Timur
Surga x Neraka
Hidup x Mati
Karen konsep Rwa Bhineda ini fana, dan akan hancur.
Jadi kalau Tuhan di gambarkan menetap di Surga berarti dia bergantung kepada makhluk yang fana dan dia sendiri juga fana.
bukannya apa apa atau SARA.I
Tapi ini konsep Ketuhanan orang jawa kuno yang jauh ada.
Tuhan itu dicari lah masbrow . klo hidup lu susah kan nyari TuhanSejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.



Dan jelas, dalam ketuhanan jawa, Tuhan itu Ada.
Anda benar2 memiliki kesalahan fatal dalam memahami ketuhanan agama abrahamik....Oh mohon maaf.
Konsep ketuhanan antara agama Abrahamik dengan konsep Kapitayan sungguh sangat-sangat berbeda sekali.
Dalam konsep jawa, banyak sekali dimensi² yang salah satunya dimensi tinggi. Penghuninya bernama Bhatara Brahma dan Bathara Mahabrahma. Mereka ini juga dulunya makhluk yang berusaha mensucikan batin hingga bereinkarnasi menjadi seorang Brahma tau Mahabrahma. Mereka ini juga punya kuasa untuk apapun, layak juga mereka untuk di sembah dan di pertuan karena penyuciannya. Tapi mereka masih terikat dengan Rwa Bhineda. Dan agama-agama di bumi (menurut keyakinan saya) ya menyembah Brahma dan Mahabrahma ini. Maka dari itu banyak panggilan untuk nama Brahma ini berbeda beda di setiap agama. Tapi, ini bukan Tuhan yang asli, sang pengendali.
Anda benar2 memiliki kesalahan fatal dalam memahami ketuhanan agama abrahamik....
Apa yg anda sebut dg bathara brahma, batara mahabratma, orang suci, orang yg disucikan, avatar, arahat, bodhisatva dll, anda tau disebut apa itu dalam agama abrahamik? MAKHLUK.
daripada cari Tuhan mending cari duit.
Klo perbandingannya modelnya seperti ini, meninggikan yg satu dan merendahkan yg satunya, maka berarti harus konsisten, yg adil.
Gunakan perbandingan tsb utk hal yg lainnya juga. Seperti :
* Daripada cari cewek, mending cari duit.
* Daripada nikah, mending cari duit.
* Daripada punya anak, mending cari duit.
* Daripada sekolah, mending cari duit.



 
	











