Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kumpulan puisi recehan saya

Dunia kami

Tanah basah penghabisan musim ini
Memanggil kembali
Pendopo-pendopo bertiang kayu
Aula beratap rendah dengan jejeran angklung
Dan di sebelahnya, tak jarang kuberlutut
Menyalakan lilin, hanya sebatang
Lalu panjatkan Salam Maria
Kutatap ke lapangan kosong
Masih sama, kanak-kanakku berlarian
Diantara debu dan kelereng
'Papa sudah bewdoa'
Sejenak kutersadar
Aku, yang dulu berhamburan debu
Di lapangan kosong itu
Kini mewujud di hadapanku
Putraku yang dikasihi Tuhan
Ya, aku sering bilang
Padanya "kamu dan anak autis lainnya paling dikasihi Tuhan"
Kami pun berpamitan pada tempat itu
Aku, anakku dan kanak-kanakku
Dalam dunia kecil kami
Tuhan sertamu, bang. Juga seluruh keluarga.. 🤗
 
Kemarin sore,
Teduhnya dedaunan yang jaya di kemarau
Memajang bebungaannya tuk lebah yang berdengung
Bayangannya menari-nari pada tanah di bawahku,
Menyediakan begitu saja remedi
Bagi seonggok jiwa yang lelah di bawahnya
Seonggok jiwa, yang bersama-sama sirih gading, monstera dan lainnya mencari keteduhan sambil tetap menikmati matahari
Kemana saja? Padahal tiap hari kau lewat
Ah iya, aku terlalu lupa
Untuk menikmati setiap sekarang
Padahal remedi itu selalu ada bagimu, teman
Mengapa terlalu cemas akan esok?
Biar esok mengaturnya,
Genggamlah setiap sekarang
Yang kala senja datang, lepaskan dari sela-sela jarimu
Tidak ada yang sia-sia teman,
Bahkan setiap guguran daun
Kembali berpartisipasi
Setiap darah yang tercecer dari jiwamu
Akan tergantikan

-tanpa judul-
 
Hanya sepenggal bagian yang pernah juga menarik kembali jiwa ragaku kembali ke permukaan dunia, dari buku "pohon-pohon sesawi" - alm. Romo Mangunwijaya

~~Yunus tinggal di dalam perut ikan yang berbau bangkai amis itu tiga hari tiga malam lamanya. Di situlah ia berdoa. Kali ini tidak dengan doa mbalelo, tetapi dengan tulus hati. “Dalam kesusahanku aku berteriak kepada Tuhan dan Ia menjawab aku. Ya Tuhan Semesta Raya, telah Kau lemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusar lautan, segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku. Sungguh aku merasa loyo. Tetapi justru pada saat paling gelap inilah Engkau mengangkat nyawaku dari keadaan hancur luluh, dari kegelapan liang kubur, ya Tuhan Allahku. Ketika jiwaku letih lesu, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepadaMu, ke dalam BaitMu yang Kudus. Keselamatan hanya dari Tuhan.” ~~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd