Ane juga masih nyari-nyri ayat pendukung nya karena sumbernya tidak menyertai ayat pendukung, Suhu. Tapi sebelumnya ane mohon permisi nyampain pendapat ane Secara logika, saya ambil contoh orang gila (entah gila karena kondisi ato gila karena faktor diguna-guna) yang kadang kita liat dijalan.
*Logikanya kan orang gila sangat jarang ato nggak pernah sekalipun berbuat baik (tindakan mendapatkan pahala, amal baik) karena faktor kegilaan tersebut mereka bergerak tanpa terkontrol jadi bisa di bilang amal baik gak mungkin tercatat.
*Kalo amal buruk selalu tercatat, yah karena mungkin orang gila yang kita tau sering ngamuk-ngamuk tanpa sebab, nglemparin batu tanpa sengaja kena orang kan merugikan sekitarnya. logikanya tindakan ini kan udah bikin panen dosa, Suhu. contohnya lagi ane inget pelajaran agama wktu sekolah, bayi mulai mendapatkan dosa pertamanya ketika pertama kali menyusu ke ibu nya. Bayi ato balita yg belum ngerti apa-apa dalam tindakanya bener ato salah juga dapat dosa ketika tindakanya menghasilkan dosa.
Kurang lebih begitu pemahaman ane pribadi, Suhu. Kalo ada suhu-suhu di bawah yang bisa menjelaskan hal ini mohin pemcerahnya juga yaak.
Orang kehilangan akal itu tidak tercatat baik dosa dan pahalanya. Jadi defaultnya ya 0