ane kasih batu bara dikit....
ane coba tuangkan yg ada di pikiran ane tentang meraga sukma,,,.
Ruh = nyawa
Sukma = jiwa
bhs arabnya Nafs
bhs inggrisnya soul
(kaya sekolah yaa...)
Nyawa jika hilang dalam tubuh = M.A.T.I
Jiwa jika hilang dalam tubuh = hidup serasa kurang sempurna.
Jiwa bisa juga di artikan lapisan kesadaran bagian dari ruh.
Mangkanya dalam bhs.jawa ada ilmu namanya meraga sukma yakni mengeluarkan sukma dari tubuh. Gak ada yg namanya meraga nyawa, yg ada meregang nyawa.,.
Sukma juga berkaitan dg konsep sedulur papat kalimo pancer. Sukma bagian dari roh, maka saat kematian menjemput, empat sedulur akan bersatu dg sukma pancer sehingga saat meninggal di sebut ARWAHNYA keluar dari tubuh. Arwah dalam bhs Arab merupakan jamak dari kata Ruh. Jika banyak ruh namanya arwah. Karena sukma adalah bagian dari ruh maka sering juga di sebut sebagai ruh
Ruh bisa di ibaratkan batrai sedangkan jiwa adalah komponennya, aplikasinya dll yg menggerakkan badan fisik sesuai dg fitrah kemanusiaannya. Jiwa jiga berhubungan dengan Hati Nurani, tempat kedamaian hati, tempat kesejatian. Oleh karena itu tolok ukur bagi kebingungan adalah hati nurani. Apapun bentuk keburukan akan di saring dalam hati nurani. Dan dalam lapisan2 Hati Nurani yg paling dalam tersimpan di SIRR kemudian AKU sebagaimana dalam hadist Qudsi.
(Maaf klu nikalan sy keliru sebab tdk membuka kitab hadist skrg hehehe)
Didalam diri anak adam terdapat qolbun/hati, didalam qolbun ada fuad, di dalam fuad ada shudur didalam shudur ada lub didalam lub ada sirr dan di dalam sir ada AKU (kata Allah)
Maka kesejatian bagi spiritualis adalah tidak meninggalkan percikan cahaya ilahiyah yg ada di diri setiap manusia. Inilah mengapa kita di wajibkan saling berkasih sayang terhadap sesama tanpa memandang golongan ras dan agama karena hakekatnya kita semua dari yang Satu. Tuhan yang Maha Esa, yg cahayanya ada di dalam setiap diri kita. Makanya di sebut Nurani = bhs. Arab - Cahaya yg sejati.
ane cuma share, jgn di tanya", jangan di lempar bata....