Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

RinChan's Recycle Bin

Terakhir diubah:
catatan kehilangan

kupandangi bilik dalamku sendiri
ternyata hati ini masih sama saja
rajin mencatat, menghitung
dan memprediksi kehilangan
seperti sekian banyak moralitas
yang perlu dievaluasi
dengan beberapa catatan revisi
kemarilah, tolong ajarkan aku
bagaimana cara menahan
genangan air yang tertambat
di pelupuk mata
sebelum aku tercecer
dan menghablur dalam hujan

kita selalu berharap bahwa
tiap kita punya arti
untuk sekadar hidup hari ini
untuk sekadar menyambut

kealpaan esok pagi

aku membaca gelisahmu
namun seperti gelisahku juga
kita tak pernah bisa menemukan hilir ataupun muara
tempat ke mana kita akan menyusur dan mencari

segalanya mengharu biru rasa
bahkan ketika kita tidak lagi menyadari;
kita adalah pemeran
di atas pentas bernama tresna waradhana
 
Rin kamu seperti anak kecil
Diminta jangan nangis malah semakin 😂
Hahahha... Rin mang bawaannya begitchu, bang. Maaph.. 😅
aku membaca gelisahmu
namun seperti gelisahku juga
kita tak pernah bisa menemukan hilir ataupun muara
tempat ke mana kita akan menyusur dan mencari

segalanya mengharu biru rasa
bahkan ketika kita tidak lagi menyadari;
kita adalah pemeran
di atas pentas bernama tresna waradhana
setelah pentas usai
biarlah kita berciuman
dan berpisah jalan
tak ada yang perlu dikenang

dari pertunjukan semalam
 
ibu, jangan kau alih pandang mu..
Nanda tahu, gersang, pelik, kotor.
Jangan hukum kami semua..
karena segelintir gabah yang menempel..

ibu, walau sawahmu tergerus lambat laun..
hutanmu menyusut petak demi petak..
gunung mu gundul akibat tangan..
laut mu yang elok dikotori..


tak apa ibu, terus awasi kami, terangi kami..
jangan tinggalkan, hukum kami ibu..
walau semu,
Nanda yakin, semngatmu erat di generasi mendatang..


ibu, tunggulah,
kami akan ceritakan warisan mu..
padimu kan tersebar menjadi pokok.
hutanmu terkenal hebatnya..
laut mu luas, elok, mancanegara kan datang..
tanah mu kan terkenal hingga pelosok..

anak - cucu - cicitmu akan bangga terhadap bendera..

ibu, tanah tercintamu akan berulang tahun..
kuharap engkau menguatkan mental kami..
mendorong,
enjernihkan pikiran kami..
bimbing kami ibu..

 
ibu, jangan kau alih pandang mu..
Nanda tahu, gersang, pelik, kotor.
Jangan hukum kami semua..
karena segelintir gabah yang menempel..

ibu, walau sawahmu tergerus lambat laun..
hutanmu menyusut petak demi petak..
gunung mu gundul akibat tangan..
laut mu yang elok dikotori..


tak apa ibu, terus awasi kami, terangi kami..
jangan tinggalkan, hukum kami ibu..
walau semu,
Nanda yakin, semngatmu erat di generasi mendatang..


ibu, tunggulah,
kami akan ceritakan warisan mu..
padimu kan tersebar menjadi pokok.
hutanmu terkenal hebatnya..
laut mu luas, elok, mancanegara kan datang..
tanah mu kan terkenal hingga pelosok..

anak - cucu - cicitmu akan bangga terhadap bendera..

ibu, tanah tercintamu akan berulang tahun..
kuharap engkau menguatkan mental kami..
mendorong,
enjernihkan pikiran kami..
bimbing kami ibu..

Bang @Tomat77 lancar sekali buat puisi 17an... Ciamkk! Rin susah banget. Apq sih resepnya? Apa harus makan tomat sekilo dulu? 🙈
 
Bang @Tomat77 lancar sekali buat puisi 17an... Ciamkk! Rin susah banget. Apq sih resepnya? Apa harus makan tomat sekilo dulu? 🙈
Skincare kudu ada tomatan siy😅 .. Itu uda di cut tkut kepanjangan.. Nanti bole ga.. Series nya syukur, gugur bunga, tanah air.. Ah gtu deh.. Daripada mendem di buku diary doang🤣
 
Skincare kudu ada tomatan siy😅 ..
Wokeh... Aku catet, bang. :baca:
Itu uda di cut tkut kepanjangan.. Nanti bole ga.. Series nya syukur, gugur bunga, tanah air.. Ah gtu deh.. Daripada mendem di buku diary doang🤣
Boleh banget. Silakan. Kan bisa mewarnai Trit rin uga.. 😍 Ditunggu ya babang pujanggaku.. 🙏
 
Menjelang tidur ,
Pikiran saya melayang ,
Menyusuri luka demi luka ,
suka ,
bahkan pertengkaran yg menjelma airmata...

Kadang di satu hari,
Saya bahagia berkali kali lipat cuma karna melihatmu tersenyum ..
Kadang dihari lainnya,
Saya sedih setengah mati dan menyesal telah menjatuhkan airmatamu sampai sesak rasanya...

Semua yg ada di alam ini hny sementara..
Belum tentu esok masih ada...
Bahkan Untuk perasaan dan takdir ...
Jadi saya berusaha tidak sia - siakan yang sementara itu...

Karena semua rasa ini adalah bagian dari saya..

termasuk dirimu

R.M
 
Terakhir diubah:
Menjelang tidur ,
Pikiran saya melayang ,
Menyusuri luka demi luka ,
suka ,
bahkan pertengkaran yg menjelma airmata...

Kadang di satu hari,
Saya bahagia berkali kali lipat cuma karna melihatmu tersenyum ..
Kadang dihari lainnya,
Saya sedih setengah mati dan menyesal telah menjatuhkan airmatamu sampai sesak rasanya...

Ternyata memang semua yg ada di alam ini hny sementara..
Bahkan Untuk perasaan dan takdir ...
Jadi saya berusaha tidak sia - siakan yang sementara itu...

Karena semua rasa ini adalah bagian dari saya..

termasuk dirimu

R.M
Menyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka. 😍 Makacy sudah berbagi rasa di sini.
 
Menyentuh sekali bang Ray. Sederhana tapi lugas. Rin suka. 😍 Makacy sudah berbagi rasa di sini.
Kenapa tulisan boldnya jadi merah 🤗
 

Lembar usang bercerita kembali,
Betapa hebatnya pendahulu Negeri ini.
Jeritan, teriakan penyiksaan kesakitan
Sungguh bak makanan buatmu.

Sayatan, tembakan, jeritan parau
Hingga darah menjadi sungai..
jua air mata kering dijumpai
Dan kau, menangis pilu melihatnya..

Kaki mu yang tak ber alas itu.
Dengan pilu menginjak mayat saudaramu..
Namun engkau tak gentar.

Rasa cinta tanah air
Menyatu dalam merahnya darah
Meng akar hingga putihnya tulang
merengsek dengan runcingnya bambu
Berjuang hingga raib.
Bercerai dengan raga
Menantang maut

Door..
peluru itu menembus kokohnya dada..
Tapi kau terus maju..
DOR
Kaki mu berat tertahan..
Dor.
, merdeka atau mati


Takkan usang oleh waktu,
Semangat perjuanganmu abadi.

kala ruangan itu terbuka..
Kuhirup semangat yang tak habis.
Aku tahu senapan itu..
Senapan itu tersimpan air mata pilu

Aku tahu kau bergetar memegang nya..
Kau meninggal kan kekasihmu..
Demi tanah air ini..

Aku pun jua tahu..
Ibu - ibu kehilangan cintanya..
Melepas kepergian kalian..
Ibumu tahu, kecil klian kembali..

Kau pun juga melihat..
Saudaramu terbujur kaku..
Tertembak hingga mengucur darah..
Dalam hening bergetar di akhir mulutnya..
Merdeka!!!!

Ah sial,
Lamun ku terlalu melampaui waktu..
Ruangan ini suci,
Tak pantas aku menitikan air mata..

permisi...
 
malam makin sungsang
aku mendengarkan iwan yang fals bernyanyi
menyanyikan lagu tentang jiwa;
rumah yang sudah lama kita tinggalkan

hari ini tak ada koran
tapi amis darah itu masih tercium juga
sebab tak ada yang berani mematikan televisi

siapa yang datang di tengah malam, wahai sahabat?
tutup jendela, kunci pintu dan matikan lampu
aku tak ingin pekik merdeka* itu
masuk ke dalam mimpi



*tanya sendiri: apakah negara ini sudah benarbenar merdeka?


Selamat ulang tahun ibu pertiwi 🇲🇨
 
Maaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.

sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.


Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.

___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd