RinChan
Pertapa Semprot
Makacy bang Tomato... Puisinya ngenes bgt Semoga jasa para pahlawan kita tidak sia2, mari bersama2 bangun negeri. Karena negeri ini milik bersama, bukan beli putus setelah setor suara.
Lembar usang bercerita kembali,
Betapa hebatnya pendahulu Negeri ini.
Jeritan, teriakan penyiksaan kesakitan
Sungguh bak makanan buatmu.
Sayatan, tembakan, jeritan parau
Hingga darah menjadi sungai..
jua air mata kering dijumpai
Dan kau, menangis pilu melihatnya..
Kaki mu yang tak ber alas itu.
Dengan pilu menginjak mayat saudaramu..
Namun engkau tak gentar.
Rasa cinta tanah air
Menyatu dalam merahnya darah
Meng akar hingga putihnya tulang
merengsek dengan runcingnya bambu
Berjuang hingga raib.
Bercerai dengan raga
Menantang maut
Door..
peluru itu menembus kokohnya dada..
Tapi kau terus maju..
DOR
Kaki mu berat tertahan..
Dor.
, merdeka atau mati
Takkan usang oleh waktu,
Semangat perjuanganmu abadi.
kala ruangan itu terbuka..
Kuhirup semangat yang tak habis.
Aku tahu senapan itu..
Senapan itu tersimpan air mata pilu
Aku tahu kau bergetar memegang nya..
Kau meninggal kan kekasihmu..
Demi tanah air ini..
Aku pun jua tahu..
Ibu - ibu kehilangan cintanya..
Melepas kepergian kalian..
Ibumu tahu, kecil klian kembali..
Kau pun juga melihat..
Saudaramu terbujur kaku..
Tertembak hingga mengucur darah..
Dalam hening bergetar di akhir mulutnya..
Merdeka!!!!
Ah sial,
Lamun ku terlalu melampaui waktu..
Ruangan ini suci,
Tak pantas aku menitikan air mata..
permisi...
Iwan yg bernyanyi fals.. Yalordmalam makin sungsang
aku mendengarkan iwan yang fals bernyanyi
menyanyikan lagu tentang jiwa;
rumah yang sudah lama kita tinggalkan
hari ini tak ada koran
tapi amis darah itu masih tercium juga
sebab tak ada yang berani mematikan televisi
siapa yang datang di tengah malam, wahai sahabat?
tutup jendela, kunci pintu dan matikan lampu
aku tak ingin pekik merdeka* itu
masuk ke dalam mimpi
*tanya sendiri: apakah negara ini sudah benarbenar merdeka?
Selamat ulang tahun ibu pertiwi
Btw tengkiu ya buat puisinya bang Lan... Makin cakepz. !
Terima kasih sudah sudi mampir di trit puisi rin, bang. Mantab puisinya. Terus berkarya dan jaga kesehatanEntah sudah berapa ratus puisi kau cipta
Sebagian besar isinya adalah tentang mereka
Yang dulu katanya saling mencinta
Walaupun kutahu itu bukanlah fakta
Senja ini kembali kamu goreskan tinta
Di atas kertas putih pengganti cerita
Tapi kali ini bukanlah syair cinta
Bukan juga dusta dan linang air mata
Itu hanya kisah lama yang tak berharga
Kali ini kamu hanya ingin teriak merdeka!
Dan melantunkan sebuah doa
Semoga Indonesia semakin jaya
Kita hidup makmur dan sejahtera
Terbebas dari belenggu virus Corona
Aku, kamu dan kita juga mereka makin keren dalam gaya
Ciamik babangkuh. Puisi bang Ray penuh kerinduan Makacy ya dah setor ke rin. Semoga lekas bertemu.Maaf jika sibukku.
menelantarkan kita di jalur yang sepi.
hingga semua tanya perihal kita.
terlalu sulit menyebrangi waktu.
sampai pada titiknya dimana semesta jadi tahu.
rindu menyapa kita lebih cepat dari susunan kata.
Namun jika aku harus memilih sebuah persimpangan langkah.
aku pasti hanya ingin menetap dan berhenti bersamamu.
Kepada rindu yg mencekal ini.
Kukirim untukmu sebuah ingatan.
Lewat waktu yg mengalun senyap.
Lewat puisi yg memanggilmu dalam sepi.
maka singgahlah sejenak dibait-baitku.
Meski hny untuk sekedar tahu.
Bahwa ,
Kata adalah perantara paling dekat saat raga tak saling mendekap.
___
Untuk raga yg belum semPat kutemui...yang kini sedang kuselimuti dengan hangatnya rindu...bertahan dan sampai jumpa nanti...
___