Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ruang Riung

seorang kawan pernah bilang begini kang

“Grief changes shape, but it never ends, People have a misconception that you can deal with it and say, ‘It’s gone, and I’m better.’ They’re wrong !
When the people you love are gone, you’re alone.”

“All you can do is hope that grief will be transformed and, instead of feeling pain and confusion, you will be together again in memory, that there will be solace and pleasure there, not just loss.”

- Keanu Reeves

🙏🏼🙏🏼
Mantap. Bang Keanu kebetulan juga tetangga sayah Mang. 🙏
 
Mantap. Bang Keanu kebetulan juga tetangga sayah Mang. 🙏
Kang Nunu teh urang Sunda ak 🙄
Masih TentangMU
rinci namun sederhana.
sakit tapi lega.
Sedih tapi bahagia.
Lebam tapi sembuh.
Menangis tapi tersenyum.
Saling mencintai tapi masing masing.
Saling menyakiti jika tak kunjung pergi.

dalam mobil saling maki
Senayan jadi saksi.
untuk mengingatmu pergi.
Ini masih tentangMU
sosok paling gak sopan.
masuk lewat perasaan.
keluar dari airmata.
Duhh senayan mah ga inget mantan, ingetnya sate taichan 🤣
====
Aku ga lagi patah hati, jadi ga bisa balesin kamu Ted 🤭
seandainya mungkin bisa menawar Tuhan.
sedari awal jangan pernah memulai dan menemukan
Kita tak akan sama sama salah dan kalah seperti ini.
Salah menaruh dan kalah bertaruh.
terimakasih untuk selama ini yang tidak akan pernah jadi selamanya.
Doaku terperam dalam kidung yang kulantunkan saban malam
Ada dering kesepian yang tersiksa oleh sekeping kata ”menunggu”
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kau tak tergeming

Doaku terkaram dalam bait² puisi yang kutuliskan
Aku diam² terbakar oleh ribuan harap dan angan
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kau tak bergeming

Doaku tenggelam dalam senja temaram
Aku fakir yang pandai mengemis kuasa semesta
Menawar doa menjadi tenang yang candu
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kini Kau bergeming

KataMu
”Periksalah buku doamu semalam, kau masih berhutang pada manusia dan kehidupan”
 
yang terabaikan

Jalanku sebuah rangkaian aksara
Yang selalu mempuisikan namamu
mengungkap rasa.....
yang tak pernah di batasi oleh kerinduan

Ku torehkan pada lembar dedaunan
ku titipkan pada sang bayu
yang setiap saat menghampiri ku

Ku penuhi laci garbamu
dengan lembar lembar ketulusan rasa
meski tak pernah kau baca....

Kini pohon mulai meranggas
tlah ku petik semua daun daun
dan tintapun tak tersisa

Lipatlah.....
dan sampulah puisi ku dalam jiwamu
karena jemariku tak mampu lagi menoreh sebuah katapun

puncak manglayang, 201222
 
Kang Nunu teh urang Sunda ak 🙄

Duhh senayan mah ga inget mantan, ingetnya sate taichan 🤣
====
Aku ga lagi patah hati, jadi ga bisa balesin kamu Ted 🤭

Doaku terperam dalam kidung yang kulantunkan saban malam
Ada dering kesepian yang tersiksa oleh sekeping kata ”menunggu”
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kau tak tergeming

Doaku terkaram dalam bait² puisi yang kutuliskan
Aku diam² terbakar oleh ribuan harap dan angan
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kau tak bergeming

Doaku tenggelam dalam senja temaram
Aku fakir yang pandai mengemis kuasa semesta
Menawar doa menjadi tenang yang candu
Detik, menit, jam dan tahun berlalu
Kini Kau bergeming

KataMu
”Periksalah buku doamu semalam, kau masih berhutang pada manusia dan kehidupan”
Kamu langit, Aku bintang Dan dia bulannya _
Jadi wajar jika kamu  Lebih sering melihat kearahnya Ketimbang aku _
aku hanya salah satu Dari sejuta bintang Di sekitarmu_
Sedangkan dia cuma satu-satunya_
dan dialah yang punya cahaya paling terang ketika malam_
Aku hanya kebalikannya_
Kecil,redup dan tidak keliatan_
tapi itu tidak apa-apa_
karena aku mencintaimu tanpa perlu kamu lihat_
lagipula ,
aku tidak ingin kamu mencintaiku sebab cahayaku yang terang_
tapi karena kamu tahu
kalo akulah Yang sejak dulu sudah ada di dekatmu_
Dan akan selalu seperti itu_
Bagiku ,
"
Kita adalah pernah,bukan punah,bukan pula nyerah,hanya sudah"_
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Senin wisudaku,
Diminggu pagi ayah ibu berangkat ke Medan dengan riang dan semangat.diperjalanan belum jauh dari kampungku bus itu menghantam dengan kuat ke mobil yang ditunggangi mereka.dan di detik itu pula ibu meninggal dunia.
apa ga terlalu kejam tuhan denganku ?dihari esok, hari bahagiaku yang kutunggu 4 tahun lamanya. malah engkau putar balik jadi kabut.
Dengan Isak yang teramat kutingalkan medan.kutinggalkan hari terpenting ku.pipiku di hujani airmata sepanjang perjalanan pulang.aku tak memikirkan wisudaku lagi.
Aku biarkan mimpi 4 tahunku pergi supaya aku ada di sampingmu untuk terakhir kali.dengan gemetar tanganku menggenggam alquran,lemas,tapi aku harus kuat mengantarkanmu sampai ke tempat tidur panjangmu .sebab aku tahu setelah ini ibu tak akan terlihat lagi.

-Medan,Desember 2019. (Truestory)
-
 
Terakhir diubah:
Seseorang menawarkanmu pagi yang lebih bahagia
Kau membuka pintu dan jendela, berharap ada cinta sedang memandangmu dengan mata berkaca kaca
Tapi ternyata kau hanya menemui remah² cuaca yang berjatuhan
Seperti hujan
Tapi bukan ..
Semua itu cuma serpihan khayalan

Lalu kau menyalakan api di segenap sudut² mimpi
Berharap sangat untuk tidak dipadamkan sunyi
Seseorang kemudian menawarkanmu gending² yang bisa membuatmu tertidur pulas
Terlepas dari batas² kehidupan yang pias
Namun kau tetap utuh terjaga
Mungkin karena kau selalu merindukan senja

Pada akhirnya, tak seseorangpun menawarkanmu apa²
Dan kau merasa sangat bahagia
Karena tawaran bahagia itu jauh lebih maya, dari apapun yang ada
Bahagia itu selalu ada
Tersimpan jauh di dasar hati dan selasar mata
puisimu seimdah mbak era, mbak jossie heuheu
 
Aku ingin menjadi lebih nyata
lebih nyata dari kefanaan ini
senyata kenyataan hidup yg begitu deras mengalir di seluruh alun' kota
Menghalau segala sedih dan perih di sekujur ubun² takdir,
membabat segala lemah di nadi nasib
demi seutas nyawa yang kuhidupi, dan seuntai hidup kujalani.
kemudian ku pahami: bahwa kau harus memperjuangkan hidupmu sendiri sebab tak ada penyelamat dalam takdir seperti kisah Cinderella.

disuatu titik kau mungkin lemah, di suatu titik kau mungkin kalah, disuatu titik kau mungkin jatuh. tak mengapa tak ada yang bilang kita harus menang dalam hidup ini. meski sebagai lelaki kau tak boleh kalah dalam pertaruhan ini, sebab kekalahan adalah mencoreng harga diri seorang lelaki!!

silah, teriakkan amarah kepada awan lantas ia menjadi gemuruh, silah, redam amarah didalam tanah, bumi bergetar hebat, silah, titipkan kesah kepada laut, dilempar jadi tsunami. sungguh manusia bukan makhluk yang lemah mungkin itu sebabnya kita keras kepala
 
Aku jatuh cinta pada setiap hurufmu.
Aku menikmati tiap jengkal pikiranmu.
Aku yakin sudah terlalu lama kau menjadi pecinta..
Udara yang kau hirup pun bisa menjadi kekasihmu tanpa diminta..
Semua aksara-mu menjadi candu-ku.
Tak pernah kurasa se-menggila ini saat kau tunjukkan ku dunia pada sepenggal kata saja.
Bedebah rasa ini.. tak tahu diri dan lancang menyusup hati.
Pamitlah pada pecinta kata..
Karna sungguh tak berhak nafsu ini pada setiap inci-mu.
1.5.2021
 
Sudahi kagum-mu nona,
Dia berpijar, kau berpendar,
Sinarnya terlalu terang untuk kelam-mu,
Tiap huruf yang terlontar dari bibir-mu nona,
Tak lebih dari muntahan bait yang tak bernada,
Apalagi berirama dikupingnya..
 
Aku jatuh cinta pada setiap hurufmu.
Aku menikmati tiap jengkal pikiranmu.
Aku yakin sudah terlalu lama kau menjadi pecinta..
Udara yang kau hirup pun bisa menjadi kekasihmu tanpa diminta..
Semua aksara-mu menjadi candu-ku.
Tak pernah kurasa se-menggila ini saat kau tunjukkan ku dunia pada sepenggal kata saja.
Bedebah rasa ini.. tak tahu diri dan lancang menyusup hati.
Pamitlah pada pecinta kata..
Karna sungguh tak berhak nafsu ini pada setiap inci-mu.
1.5.2021

aku jatuh cinta padamu.
mungkin ini hanya bias semata.
sebuah kesimpulan yang terlalu cepat dibuat.
terimalah cintaku ini dengan hidupmu yang beriak.
aku terlampau letih dalam kesunyian.
 
Senin wisudaku,
Diminggu pagi ayah ibu berangkat ke Medan dengan riang dan semangat.diperjalanan belum jauh dari kampungku bus itu menghantam dengan kuat ke mobil yang ditunggangi mereka.dan di detik itu pula ibu meninggal dunia.
apa ga terlalu kejam tuhan denganku ?dihari esok, hari bahagiaku yang kutunggu 4 tahun lamanya. malah engkau putar balik jadi kabut.
Dengan Isak yang teramat kutingalkan medan.kutinggalkan hari terpenting ku.pipiku di hujani airmata sepanjang perjalanan pulang.aku tak memikirkan wisudaku lagi.
Aku biarkan mimpi 4 tahunku pergi supaya aku ada di untuk terakhir kali.dengan gemetar tanganku menggenggam alquran,lemas,tapi aku harus kuat mengantarkanmu sampai ke tempat tidur panjangmu .sebab aku tahu setelah ini ibu tak akan terlihat lagi.

-Medan,Desember 2019. (Truestory)-

“…kerinduan setelah kematian itu tidak tertahankan”
Cak Nun

turut berduka masze 🙏🏼
setia berkirim doa setiap saat. Percayalah beliau tersenyum di sana :rose:
 
aku jatuh cinta padamu.
mungkin ini hanya bias semata.
sebuah kesimpulan yang terlalu cepat dibuat.
terimalah cintaku ini dengan hidupmu yang beriak.
aku terlampau letih dalam kesunyian.

Lama ku latih tiap rasa untuk terbungkam diam.
Lama ku paksa berbagai warna berperan menjadi abu-abu.
Di langitku tidak ada sejenis pelangi, entah sehabis gerimis atau redanya badai.

Sudah, cerita itu sudah basi.
Cerita murahan penjual kesedihan yang terus berulang bak kaset rusak di hati.
Terlalu banyak kata tersusun rapih,
Terlalu tipis helaian hati ini,
Terlalu.. Keterlaluan!

Sudah, sudahi saja..
28.Apr.23
 
“Grief changes shape, but it never ends, People have a misconception that you can deal with it and say, ‘It’s gone, and I’m better.’ They’re wrong !
When the people you love are gone, you’re alone.”

“All you can do is hope that grief will be transformed and, instead of feeling pain and confusion, you will be together again in memory, that there will be solace and pleasure there, not just loss.”

- Keanu Reeves

🙏🏼🙏🏼
Lara merudung menyesakkan dada
Nurani meronta menyemburkan duka tak tertahan
Debu debu kilesha, batin bergelumat dalam selimut moha
Ada deru dan asa bersimbah dalam peluh, menjalar dalam kehampaan kala kuberkaca dalam cermin jiwa

Di wajah itu ia menuai getir
Saat kutanya mengapa
Dia menjawab dengan mata berair
”Sebab aku menolak lupa pada nestapa”

Sebab matahari tak pernah bisa menghapus kesedihan
dan bulan tak pernah purnama setiap saat
dan puisi tak pernah bisa ..
menggenggam jiwa yang tak lagi utuh
Nista merampas bahagiaku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd