Pada akhirnya, ketika senja tergelincir di gumpalan awan terakhir hari ini, hujan tiba bersama segala riuh rendah kesyahduannya
Bumi yang terpanggang, sejenak melepaskan penat yang merasuk hingga sumsum tulang belakang
Syair² hujan menjatuhi seribu kebenaran
Tentang cemara yang tengadah berdoa,
Kamboja yang kehilangan bunganya, dan
tanah kering yang meronta di antara retakan bara
Pada syair pertama, hujan menyampaikan pesan dari langit, mengenai rasa rindu yang terhimpit oleh pasal² pahit
Pada syair kedua, hujan melampiaskan kerinduannya dengan menyanyikan gending asmaradana
Bercerita kepada semua yang sedang kasmaran
Tinggalkanlah segera raut muka murung
Lihatlah tarian Gandrung dari Banyuwangi
Maka kau akan berselisih jalan dengan lintasan sunyi
Pada syair ketiga, hujan menarikan frasa bahagia yang sekarang lebih banyak bermukim di dunia maya
Mengingatkan tentang secangkir adrenalin yang fana
Dari aroma kopi yang mengepulkan puncak rasa ingin yang paripurna
Saat tiba pada syair pamungkas, hujan memberikan batas yang jelas bagi para penyintas
Yaitu sebait puisi dari kedalaman hati, dan setangkai mimpi yang dimekarkan oleh penghujung dinihari nanti
Turut berduka mang, semoga keluarga selalu diberi kekuatan