Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

Berasa gak sih ekonomi lagi suram?

Sambil piket malam di pergudangan ogut curahkan isi kepala di sini...

Pemerintahan baru ini kan masih berjalan tersendat. Baru dilantik 20 Oktober 2024 lalu sudah setumpuk PR makro yang mesti kelar setidaknya dalam setahun. Indikator pentingnya adalah stabilisasi ekonomi akhir tahun 2024 dan Lebaran 2025.

Kenapa jadi indikator? Sebab, pergerakan uang dan jasa yang berputar riil hanya ada pada dua momen besar itu. Salah satu acuan pentingnya adalah tekanan inflasi. Paling dirasakan seluruh masyarakat ya ketika Terima upah dan pendapatan, mendorong belanja kebutuhan penting tercukupi dengan jangkauan isi dompet masing-masing. Lagi-lagi yang ditekankan adalah kelas menengah...

Bukan kelas bawah yang masih berharap banyak fasilitas dan kemudahan dari Negara... Semisal Bansos, Santunan ZiS dan pemberdayaan wakaf. Bukan pula kelas atas yang malah ikut atur gimana bisnis mereka tetap ajeg, harta mereka ga kurang dan status sosial mereka tetap diatas.

Instrumen penekan inflasi salah satunya adalah kendali harga, kendali pasokan dan kendali tata-niaga. Ketiga masalah ini dari jaman Orde Baru juga selalu solusi jalan buntu. Sebab kelas atas yang paling atas ikut atur. Prinsip mereka, analisa daya beli dan trigger gaya hidup, sampai batas mereka masih sanggup bertahan. TAPI kita (kelas atasnya atas) masih bisa hidup enak.

Back to ketiga masalah itu... Negara hanya bisa kasih subsidi bukan pengaturan dan proteksi sumber daya asalnya. Sedangkan subsidi ini setiap era selalu bolong dan bocor. Cape' kan bedahnya.

Orang awam taunya kan simpel, gaji gue cukup untuk sandang, pangan dan papan keluarga. Kalo ga terpenuhi ya kategori miskin. Selagi ketiga hal pokok tadi masih bisa diserap oleh 65% seluruh penduduk Indonesia, maka ekonomi negara dianggap stabil. Subsidi yang bolong dan bocor tadi, diharapkan bisa diterima oleh penduduk 65% itu.

Trigger gaya hidup itu seperti pinjol, judol, online activity, yang diatur dan disetting sedemikian rupa oleh kelompok atasnya atas agar kehidupan kelas menengah kita masih wajar dan normal.

Berhubung hampir sebagian besar kebijakan Negara meleset dari target dan kurang mendalam nya analisa strategis dari makro-mikro ekonomi, maka kita alami kini yang namanya "lesu ekonomi"

Kurang lebih nya seperti itu ya uraian ogut...
Bagus hu, kalo buat forecast 3-6 bulan kedepan bagaimana hu? Dari situasi yang ada apakah sudah waktunya nimbun sembako hu?

Ane bakalan deg2an menanti data minggu ini hu. Was2 komoditas impor makin naik.
 
Bagus hu, kalo buat forecast 3-6 bulan kedepan bagaimana hu? Dari situasi yang ada apakah sudah waktunya nimbun sembako hu?

Ane bakalan deg2an menanti data minggu ini hu. Was2 komoditas impor makin naik.

terlalu pendek, baiknya setahun.

lagipula menimbun sembako itu hanya peruntukkan pabrikan bahan pangan pokok, semisal pabrik gula, pabrik terigu dan pabrik minyak goreng. trik dipakai oleh korporasi besar dengan konsorsium bisnis, misalnya pabrik, logistik, dan distribusi ada dalam satu grup usaha. UMKM ga akan sanggup bertindak sama. mau berdikari perlu effort besar dan persiapannya mesti matang dan bekerja sama apik.

ilustrasi sederhana pada gerakan lumbung gabah, bukan lumbung beras. kalo kita punya sawah sendiri ya enak kan bisa atur stok benih stok beras kedepannya. kalo ga punya, kan mesti komunal base. siapa yang punya fasilitas lumbung/gudang untuk simpan gabah. 25% sampai 30% hasil panen disimpan dalam bentuk gabah. nantinya gabah ini disortir untuk calon benih dan sebagian digiling jadi beras kala pasokan beras di pasar sedang menyusut. secara ga langsung kendali harga bisa terjadi sekiranya secara serentak masyarakat satu daerah bisa berlaku sama. teruntuk komoditi pangan pokok rules yang ga boleh dilanggar itu kan, stok nya harus ready to use, dan ready to distribute. makanya, peran pemerintah mesti ada, nyatanya kan setengah hati juga. eh bahas ini bisa jadi bab tersendiri sih!

khusus pangan pendukung, semisal sayur dan buah, ini kalau mengandalkan pasar ya habis kita. gerakan urban farming secara filosofi bisa berfungsi bahwa kita mesti menyediakan pangan mandiri. tapi lagi-lagi setengah hati juga dari pemerintah memberikan dorongan dan programnya. masyarakat jenuh, jemu dan dikecewakan.

negara2 area besar seperti australia, perancis, amerika serikat, china, kanada, brazil, kebijakan pangan mereka integratif by sistem hulu ke hilir. stok mereka bisa 2-3 tahun aman. lah kita? database hasil panen gabah aja acuannya dari potensi panen, bukan perhitungan panen riil kan?

rada OOT, tapi ada irisannya,
sejak kebijakan strategis global kita berhubungan erat dengan China, pertengahan 2014 itu ya. yakni masa transisi SBY ke Jokowi, sudah ada langkah pengamanan ekonomi strategis dari sisi sumber daya energi dan mineral. sayang aja, kaum oportunis selalu mengikuti kemana arah kebijakan itu bergerak. alhasil pergerakannya belok terus. padahal goal setting-nya jangan sampai kita kehilangan daya beli dan dorong bisnis lokal dengan cara tumbuhkan UMKM lintas batas. malah kita dibanjiri produk massal impor yang murah meriah bebas tarif dan cukai. sedangkan dalam negeri statis aja, ga ada insentif, ga ada inisiasi, ga ada project sustainable. kelompok UMKM lintas batas yang tumbuh pesat akhirnya mereka yang terafiliasi dengan circle kekuasaan (lokal) dan UMKM kepanjangan tangan korporasi asing. kita kehilangan produktifitas untuk menumbuhkan persaingan dan alternatif barang dan jasa.

just my opinion.
 
Sepertinya efek dari kebijakan pemerintah nyangkut efisiensi juga berpengaruh pada daya beli masyarakat, sektor jasa sangat terpukul bgt sech. Beberapa hotel di dom ku sdh ada pengurangan waktu kerja, yang biasa 6 hari jadi 4 hari. Daily workernya sdh pada dirumahkan..kasihan emang. Tapi perusahaan hrs tetap operasional..efeknya ke biaya operasi yang besar... moga" aja segera membaik negeriku ..
 
selagi kita menata, entah beneran menata dalam rangka perbaikan, atau menata skenario merampok sumberdaya (saking pesimisnya).
tetib, muncul gebrakan Trump yang bikin orang2 serius mikir jadi sakit kepala. termasuk para mafia2 ikut sakit kepala.
bisnis mereka ada susut juga...

nah, kita yang udah mendekati suram, beneran suram. meski perlu dicermati lagi sejauh mana kesuraman itu.
selama masih punya pekerjaan tetap, syukuri saja dulu. pebisnis inilah yang bakal terseok-seok. birokrat mah aman tentram, pinter bego-nya mereka ga ngaruh sama penerimaan bulanan.
 
Coba turun gunung brooo, pahami Pareto Law, anda post cuma mewakli 10% - 3% orang, konser, iphone bukan kebutuhan pokok kagak masuk index konsumen IHK misal masuk pun kagak siginifkat cuma 2% - 0.1% kontribusinya (lifetype / hiburan).

Data BPS, deflasi 0,48% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Februari 2025, yang merupakan deflasi tahunan pertama sejak Maret 2000 (2025 - 2000 = 25 tahun bro), data BPS ini gimana ama penerimaan pajak 2 bulan terakhir turun.
Hahahah, bener banget, ketemu orang yang ngerti nih. Kalau ngerti kan enak ngobrolnya.
 
Iya nih blm kena efek trade war aja udah kliatan apbn tekor pdhal ktny efisiensi. Ditambah trade war ekspor turun trus pengangguran kmgkinan bs naik.. blm lagi usd naik gara2 capital outflow atau bs jd neraca net ekspor berkurang

Cari kerja aja udah susah skrg, padahal dari kampus bagus
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd