Ekonomi agak lesu memang...
Eyke ga pakai amatan pemerintah ya karena mereka acuannya makro. Meski itu jadi patokan kebijakan. Sebab acuan makro itu dampaknya ke perbankan dan perputaran uang level atas. Tidak mencerminkan realita kehidupan masyarakat.
Misalnya, sekian industri melakukan efisiensi, dalam kacamata bisnis ini sehat tapi dalam kacamata sosial ini tambahan angka pengangguran. Lantas mereka yg beralih ke sektor informal tidak ada validasi data sebagai acuan pergeseran kegiatan ekonomi. Kan runyam baca hasil analisanya. Jadi melihat kelesuan ekonomi itu bisa dilihat dari dorongan kegiatan ekonomi soal perputaran uang. Kemudian dampaknya pada peningkatan kesejahteraan individu. Jika angka kemiskinan dan angka pengangguran bertambah ya artinya kesejahteraan turun. Bisa jadi anomali dengan status ekonomi stabil, misalnya. Karena ada faktor investasi industri padat modal. Kan ga butuh orang, tapi mesin dan otomatisasi. Kayak gitu lah baca sikonnya.
Iya kebijakan efisiensi sangat berpengaruh. Secara makro juga sebenrnya lagi ngap ngapan semua. Secara emang dampak nya bakal kerasa banget ke kalangan menengah ke bawah. Indikasinya ya itu jumlah pengangguran indo tahun ini no dua terbanyak kedua. Agak miris sih mkanya dengan beberapa statement pemerintah bahwa ekonomi baik baik saja huhu













