Assalamualaikum para suhu semua.
Sebelum memulai, ada baiknya nubi perkenalkan diri lebih dulu.
Nama nubi Azfar, asal sulawesi selatan, tepatnya suku bugis, yg tinggal di kaki gunung lompobattang.
Mohon maaf, sebelumnya jika nanti nubi ada salah dan khilaf di tread ini.
Begini suhu, maste, sifu sekalian, di daerah nubi ada banyak lokasi dan benda yg sering di jadikan tempat berbagai ritual yg bermacam macam, mulai makan-makan abis nikahan di sungai yg banyak di temukan sejenis ikan belut yg berukuran jumbo, atau selamatan di bawah pohon besar yg batang berurat, menunjungi tempat tempat keramat lainnya yg menurut nubi ini gak berguna sama sekali.
Sebenarnya nubi pribadi tidak melarang apa lagi mengharamkan untuk melakukan hal-hal yg menurut nubi tidak berguna itu.
Hanya saja nubi kadang berfikir, apa faedah/untungnya jika kita mengunjungi dan mengkeramatkan tempat-tempat tersebut, misalnya pohon, sungai, gunung, batu, dan masih banyak lagi yg bentuknya unik dan aneh, sedangkan kita sendiri juga tau, segala sesuatu yg ada di dunia ini hanyalah ciptaan/mahakarya tuhan, tapi kenapa masih saja ada orang yg seolah-olah lebih takut pada tempat/benda keramat dri pada tuhannya sendiri.
Dan ketika di tanya, kenapa mereka hanya menjawab dengan jawaban yg menurut nubi sangat primitif.
Yaitu karna orang tua, kakek, nenek, buyut juga melakukan hal ini., yg menurut mereka sudah banyak merasakan nikmatnya, hartanya bertambah setelah dri sana, atau jodohnya lancar setelah dari sana.
Pernah suatu kali nubi bertanya kepada mereka tentang hal tersebut, nubi bilang, "apa untungnya mengeramatkan suatu tempat yg belum tentu bisa membantu? Bahkan hanya bisa menjerumuskan kita ke tempat yg di benci tuhan?" tapi mereka tetap menjawab dengan jawaban yg sama dengan yg nubi bilang di atas, yaitu, karna keturunan, karna pendahulunya juga melakukan ini.
Lalu nubi tanya lagi "jadi semua yg pendahulumu perbuat, akan kamu ikuti karna itu yg pendahulumu jg perbuat?" tapi jawaban mereka malah memojokkan nubi dengan mengatakan jika nubi ini berniat untuk menghapus adat, berniaat untuk menjadi orang yg sok suci dan sebagainya.
Pertanyaan nubi, apakah nubi salah jika berpendapat demikian.?
Atau memang pendapat nubi ini terlalu sok suci dimata penduduk?
Mohon jawabannya yah suhu.
Wassalam.