Ikuti alamat terbaru dari forum di :
JavaScript is disabled. For a better experience, please enable JavaScript in your browser before proceeding.
You are using an out of date browser. It may not display this or other websites correctly.
You should upgrade or use an
alternative browser .
Poèmes et poésie d'amour - KUMPULAN SAJAK-SAJAK NUBI
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Lembar Impian Usang
Kita sama sama terpejam.....
Aku memeram kelam
Sedangkan kau lelap dlm peraduan
Kita sama sama berjalan,
Ku tapaki jalan jalan tak bertuan
Sementara kau petakan arah menuju pulang
Dalam guci tanah liat....di bawah ranjang
Ku simpan lembar lembar impian usang
Kelak akan kuceritakan
Bila kau terbangun dari mimpi panjang....
Kalau tidak bisa melihat gambar dalam thread, kemungkinan browser Anda menggunakan fitur adblocker.
Silakan masukkan alamat website forum ini pada daftar pengecualian di setting adblocker.
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Sekeranjang mimpi
Tumpukan rindu dalam ku
Aku tak yakin, apa akan sampai padamu
Atau tergeletak begitu saja
Tak bernyawa
Tak mampu berkata
Sekali saja, sayang
Bayang gelombang itu
Hampiri landai sisa waktu kita
Lalu aku akan pergi
Bawa sekeranjang mimpi itu
Apa aku kan sampai pada teduh matamu?
Sekali saja kuukir cinta disitu
Lalu akan kusembah
Segala dewa dalam segala rupa bunga
Jika saja aku tahu bagaimana rasanya, memilikimu
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Mimpi yang tak dibeli
Pemimpi dari kaki-kaki sunyi.
Pindai seruni tarian kali...
Rintih lirih-lirih gelatik putih
Disini..disini pernah tercecer hati pemimpi itu
Amisnya seperti baru tadi pagi
Sajak sajak merenggang...
Senja enggan singgah, sekedar rebah
Pemimpi kesepian.....
Dipinggiran jalan lepuh diejek siang
"mimpimu kosong!"
Pemimpi sendiri
Punguti pecahan-pecahan mimpi
Tangisi iba lambat-lambat pergi...
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Sejengkal Ranjang
Selalu ada celah
Tempat gelisah bergulung,
Mengubah alur cerita
Melesat dari kata
Tajamkan rasa,
Yang kian patah...
Jikapun aku dewa
Masih saja tak mampu ku ubah arah cahaya
Padahal ranjang hanya sejengkal
Tapi kau membuatnya begitu lebar
Hingga masing masing kita tidur berlainan sisi
Dan tiba tiba hujan mengusik....
Memaksa kita menerima malam
Yang basah kuyup oleh airmata!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Gadis Di Bangku Taman
Seorang gadis,
Duduk manis di bangku taman...
Menunggui kekasihnya datang
Kenangan tentang kembang dan ciuman,
Membuatnya mampu bertahan.
Kerelaan belia memancar dari matanya yang berbinar
Meski jilatan terik matahari terasa lebih barbar dan liar.
Ia meremas gaun birunya
Membayangkan bahu kekasihnya yang kekar.
Ah.***dis di bangku taman....
Gemar bermain dengan khayalan
Gadis di bangku taman,
Tak pernah lagi terlihat di taman
Kudengar ia telah diperdaya oleh khayalannya sendiri
Yang tak pernah menjanjikannya ciuman ataupun kembang!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Nestapa Jiwa
Tak perlu suguhkan air
Walau airmata tak lagi mengalir
Dan bilur-bilur telah mengering di bibir
Serta ucapanmu yang terngiang getir
Jemari telunjuk tunjuk ke dada
buyar lelehan airmata
disini bermuara, aliran menuju jiwa
Dari sekian bintang ku pilih
tak satu kerlip melirih
dari sekian gelap malam ku rintih
tak satu tangan datang meraih
Lekuk luka setubuhi aliran sungai lena
Karang-karang lelah berantukan pada musim begitu nestapa
Elang merah kehilangan arah,
Jelata diperdaya angin yang marah
Ahh...masih tak sanggup aku terka
Apa yang dulu buatmu gelap mata?
Namun sang waktu terlanjur bersauh
Larungkan ku kian menjauh
Tak perlu punguti abu masa lalu
Kekasihku,
Pejamkan kelopak mata
Dan saat kau buka
Aku tiada!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Kembang Kuning
Setangkup kembang
Mungkin tak akan cukup untuk ditabur diatas mimpi tlah suri
Sebaik sajak kan terasa naif
Untuk mengenang musim yang tersapu angin
Ufuk timur seakan menutup diri
Dari cahaya yang mengiba pada kaki pagi
Setibanya aku di depan pintu hatimu
Membawa serta remah remah mimpi yg terlanjur lebur dikoyak emosi
Rumput semedi
Hujan menyirami dirinya sendiri
Sunyi
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Perasaan Hampa
Kekosongan separuh baya
Menjelma pada rupa pelupuk jiwa
Pucat cahaya purnama pada kelopak mata
Terpaannya begitu buatmu gelisah
Apa yang harus kuhantar pada sang dewa
Airmatamu kah?
Atau bunga kasmaran-mu yang mengusang?
Langit begitu sepi
Tepian taman masih muram
Kilau ungu kecubung
Yang urung tersemat
Kepergian mu yang terlampau cepat....
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Lara Hati
Masih sempat terekam dalam ingatan
Sebelum petang menjelma malam,
Dan kutang-mu belum lagi terpasang
Sesekali kan kutemui kau disini...
Sebelum bayangmu berkelabat
Kubebat luka dengan kain hitam
Aku merunduk menahan kesepian
Entah telah sampai mana ribuan duka rayapi sukma
Seliris lagu miris menyapaku saat gerimis
Serupa anak panah yang robeki raga
Aku masih termangu
Menantikan mu
Ah sang maha lembut, segerakanlah musim dingin ini berakhir...
Agar kubangun rumah dari batu dan kayu
Dengan cintamu sebagai perekat nadir.
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Walau Tanpamu
walau tanpamu aku urai sembilu
pada ulu
memisah cemburu dari rindu
walau tanpamu aku buang gerah
pada gairah
membelah lumrah dari gelisah
walau tanpamu aku tanam cinta
pada dada
membenih rerasa dari romansa
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Kuda Betina
Kau terlepas...
Bagai kuda betina sedang birahi
Airmata,
Bahkan lantunan doa sang nabi,
Tak cukup kuat memagarimu..
Aku dungu..termangu
Sesat di buai gairah semu
Sayang, cintamu tak seharum syair syairmu,
Yang kau tebarkan kesegala penjuru mata angin kuil sepi
Lalu dipuja para pengagung mimpi....
Maka berlalulah..wanita musim semi ku
Biarlah pria lain yang mengintip dari lukaku
Menghampirimu...
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Merak Biru
Hati palsu
Bergaun biru
Bekuk rindu kian busuk
Setajam pedang
Bahkan mungkin lebih
Jalang!
Urai simpul ujung menggantung
Berkelana dari lubuk
Cecar jiwa menunduk
Lahir dari rupa suri
Merak warna warni
Pilihlah jalan bebasmu sendiri
Lepas dari kami!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Lelah
Mata sudah jenuh
Bahu ku berlumuh peluh
Cintamu memekik tinggi sampai ke surga
Kulum demi kulum kutangisi dengan darah
Tak kembali ...ataupun singgah
Malaikat bintang rupanya telah mengajakmu berkelana
Tinggalkan celah celah hatiku yang dulu katamu indah
Aku lelah dengan romansa
Lelah dengan gairah
Dengan bibir basah yang haus cinta
Aku sudah lelah dengan ranjang
Dan hasratmu yang murahan!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Nelangsa
Mengapa begitu bernafsu mengumbar kata
Lalu terburu buru bercinta
Besok aku masih disini
Bersemadi dari sunyi ke sunyi
Mengapa berdegup jantungmu begitu rupa
Besok mungkin akan ada luka
Mengapa nelangsa saat berpisah?
Jika raga selalu bertemu, lalu mau apa?
Lalu kita bisa apa?
Hidup tak cuma soal bercinta,bukan?
Hidup tak sekedar tutupi kekosongan dengan tawa
Hidup adalah kehampaan yang mesti dilalui
Detik demi detiknya
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Rana sendu
Jentik bulan sabit
Cahayanya melisik
Lembut namun pasti
Senandung haru
Gelayuti rana sendu
Mata sayu terhanyut
Lemah denyut diatas dipan tipis
Lemah terbaring menahan tangis
Isak pecah.. Lumuri malam dengan duka
Bidadari tak kuasa menari
Walau harum sejuta kembang dan mantra
Semesta resah
Semakin lemah denyut tersisa
Lembut namun pasti
Cinta perlahan beranjak pulang....
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Kembang Yang Tak Lagi Wangi
Ada yang tak mampu ku jelaskan
Selepas bentang petang
Dibalik matahari yang perlahan muram
Selalu ada gelisah tak tertuang
Pada jiwa paling dalam
Saat rindu rambati malam
Dan lagi lagi aku terperosok
Ke lubang hitam
Harga sebuah diri yang mati...
Nurani terkhianati
Di jalanan sepi
Kembang yang tak lagi wangi
Sunyi....
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Malam Betina
Ada cinta tadi malam
Menyusup di langit hitam
Antara liar nafas betina
Ada airmata tumpah
Di genangan wajah lebam
Ada senyum basah semalam
Samar-samarkan duka
Ada yang luka tadi malam
Diseret seok kedalam gelap
Bersembunyi dibalik senyap.
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Musim Sendu
Musim sendu..musim sendu
Melahirkan bagiku bulir bulir rindu
Semai sebelum nyaris luka membiru
Lihatlah kelopak mahkota yang terjatuh adalah putra-putri mimpi ku yang layu
Tersemat pada rambut duka yang sesat
Lalu angin bulan Desember datang merenggut! Terserabut!
Terlena
Nestapa
Betapa hampir aku lupa lenggok pinggang di malam cinta.... Adalah awal semua derita!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Malam ini, kau dan aku
Apa masih kau simpan, senyummu yang dulu sempat kucumbui?
Malam ini, ingin rasanya mengembara dalam-dalam
Rasuki magis masa silam
Peradaban menyiksa ku begitu rupa
Menggiring luka yang tak sempat terekam pada lembar-lembar kertas
Lena ...
Lalu senja pagi mampir sekedar menyapa
Renta..
Hari hari berjalan begitu saja, dan kulitku... kurasa menua
Masih saja kau, entah dimana!
Cinta memang sudah tak ada
Tapi mengapa masih menggilai mu
Aneh...
Mungkin aku gila
Mungkin, kau yang gila!
Entahlah
Sejak dulu kita tak mampu maknai jiwa!
Retired...
Donatur
UG-FR+
Ex Mod
Wanita cantik
Secantik-cantiknya wanita.
Lebih cantik jika ia tanpa busana..