Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

LOUNGE UNDER THE ICEBERG [Freud as an anchor]

Kalo kata aku it's how they're raised, bukan bermaksud bilang kl semua metode org jaman dlu kolot, tp dgn perkembangan jaman, all value di tengah masyarakat juga berubah, kayak contohnya aku dibesarkan dgn doktrin harus hormat dgn yg lbh tua, gk boleh menyela ketika orangtua berbicara, mengalah for the greater good (wekkπŸ˜…) like all those things.. Kalau skrg, anak lbh dibuat utk bisa mengeluarkan pendapat, jd membuat mereka berpikir kritis, bahkan kadang kebablasan, anak SMA aja skrg paham artinya boundaries, paham menjaga their space, tp ya gt, mengaburkan value humanity ketika berpikiran "ur happiness is not my responsibility".. Logically true.. But humanely not so...

guess so, di tambah dengan adanya informasi yang luber banget di internet,
mungkin sedikit banyak ngerubah behaviour dan minded mereka.
yang tadinya manut" aja, sekarang semuanya ditanyain.




Manipulatif, oportunis, npd, narcissist, gaslight, playing victim.. Kayak suara mba mba saat nonton bioskop.. All around you-u-u-u.. https://cdn.jsdelivr.net/gh/twit**ter/twemoji@14.0.2/assets/72x72/1f602.png draining bgt pasti utk ngebahas ini.. Coz i find it all in just 1 person, it's traumatizing experience for me in particular.. Dats why i need to gather my strength to discuss all of these..hehehehe

Menurut aku ketika orang memberikan silent treatment ke org lain itu selfish...sorry to say..seperti mengharapkan org tsb jadi cenayang dan harus paham akan semua yg terjadi... :(

iya ngeri kali lah, apalagi semuanya bergabung ya.
cant imagine how stroooong you are to handle kinda person.
feel sorry for you.

A mere action could cause a deep impact ya.. ❀

no doubt, they're in vulnerable position.
small hug or small action can cause very deeep emotion and impact.


It's one of your coping mechanism, if u feel that it helps you then it's okay to shut down, it's like ur brain rebooting itself and control ur body to calm down..
Thank u for sharing ya bang, stay sane for ur own sake, not for anybody..

yup, maybe.
physiatrist said that your brain can't take it another more of your grief, so it gonna shutdown.
 
I was once in pre-depression stage, diagnosed by psychologist.

Gejalanya yg aku rasakan waktu itu sedih berlebihan dan menangis terus menerus, tidak ada keinginan untuk melakukan apapun (cuma rebahan nangis di kasur, gak nafsu makan, mengabaikan semua yg ada di sekitar). Itu yang terjadi ketika di rumah dan saat weekend. Tapi, ketika di tempat kerja, I am the most productive one bahkan karirku meroket melesat. Waktu itu memang aku lagi mengalami beberapa masalah dan ujian dalam waktu bersamaan. Dan ini berlangsung cukup lama sampai pada satu titik, gak bisa seperti ini terus. I need professional help.

Setelah kesana kemari mencari pertolongan, ke psikolog bahkan sampai ke pemuka agama (aku memilih mengkombinasikan pertolongan psikolog dan pertolongan pada bathin), akhirnya permasalahan yang ruwet ini bisa terurai satu demi satu. Kuncinya pada self acceptance dan menerima takdir yg telah ditetapkan (based on my case yah, tidak bisa disamaratakan dengan kasus lain).

wow lucky for you, miss. alarmnya masih nyala buat seeking for profesional help.
gak semua orang alarmnya bisanya ngasih warning. tiba" udah PTSD dan makin berat aja.
kudos for you and thank you for loving yourself.
 
Oke next tumpeng uning uning ya yg di post πŸ˜†πŸ˜
Cari kostum dulu aaah yg meriah 🀭

kalau boleh tau, apa yang nyentil kamu sampe kamu berpikiran " I need help"?
Crusial point : I don't wanna live anymore.

I mean, not by suicidal. But thinking all of these sh*t would be gone if I was dead (by natural cause).

Pernah ada di tahap itu. Kalo dipikir2 sekarang, gila juga ya pernah mikir kaya gitu. Tapi, turning point tadi lah yg membuat aku awake.

Gk banyak yang bisa menerima dan mengakui "kelemahan" diri sendiri, self acceptance is the crucial thing to take over the "you" and to control the storm inside of u..
Yess, selama nafas masih ada, gak ada kata 'too late' untuk memahami diri sendiri.

Sampai sekarang juga aku masih berproses terus kok.

hampir semua teman aku yg ke psikolog merasakan sesuatu, entah menjadi sgt lelah fisik maupun emosional, ada yg jd enteng dan lega kayak habis reboot the system, ada yg jd diare (serius berpengaruh), ada yg jd fatigue, dampaknya kl ke psikolog kalau kita gk cukup kuat utk handle treatment ya gitu, tapi cmiiw, mungkin gk semua metode dan dampak pergi ke psikolog itu sama ya.. Maybe if u don't mind bisa share ke kita, if it's to personal then skip it
Jangan salah, hari pertama konseling, itu psikolog mau aku ajak gelud 🀣
Pikirku waktu itu, who the hell are you judging me on our very first meet? Wkwkwkwk lol πŸ˜‚

Tapi beliau memahami kenapa sikapku sperti itu, datang dengan seabrek permasalahan dan ujian hidup, otomatis emosi yg aku bawa juga macem2 bentuknya.
Aku inget beliau bilang gini, "Kalau diibaratkan, kamu tuh masih kelas 2 SD tapi disuruh ngerjain ujian kelas 6 SD."

Dari situ selain mendengarkan semua uneg2ku, beliau mulai membantu pemetaan masalah, membuat skala prioritas (masalah yg harus diselesaikan dulu yg mana).
Selain itu aku juga belajar self acceptance tadi dan belajar menerima takdir.

That's how it worked.

makin bertambah usia makin banyak ywdh-nya, bukan karena pasrah atau menyerah, tapi balik lagi, sooo many things in life that we cannot control, but we can control our reaction to things that happened in life.. Aishhh mantap jiwa teorinya ya hahaha prakteknya hampir gila...
Yes yes, agree... semakin bertambah usia, semakin tidak ingin menambah keruwetan hidup atas segala sesuatu di luar kontrol kita.

Kalo ada sesuatu yg tidak sesuai dengan harapan, ya legowo menerima.

Ini ngutip dari ceramah pemuka agama yg aku yakini.
Semakin besar harapan kita terhadap sesuatu atau seseorang, ketika tidak terpenuhi, semakin besar pula kekecewaan yg akan kita alami.
Dan sumber kekecewaan terbesar dalam hidup itu berharap pada manusia.

Maaf ya sis Dee kalo beririsan dengan ajaran agama πŸ™
I assumed anggota forum ini datang dgn keyakinan yg berbeda2, kalau ada yg tidak sependapat boleh di skip.

Thank youu for sharing dear ayam cekci, feel free to share more in pages ❀❀❀❀❀
Stay sane for you ya.. πŸ€—πŸ€—πŸ€—πŸ€—
Likewise, sis πŸ€—πŸ€—πŸ€—
Aku juga belajar banyak dari sis Dee ❀

wow lucky for you, miss. alarmnya masih nyala buat seeking for profesional help.
gak semua orang alarmnya bisanya ngasih warning. tiba" udah PTSD dan makin berat aja.
kudos for you and thank you for loving yourself.
Ah thank you Om Sam.
Kebetulan waktu itu ngerasa udah menderita banget, at my lowest point. Di situlah pikiran utk bangkit mulai terbuka.

Lucky for us yg masih bertahan sampai saat ini. 🌷
 
guess so, di tambah dengan adanya informasi yang luber banget di internet,
mungkin sedikit banyak ngerubah behaviour dan minded mereka.
yang tadinya manut" aja, sekarang semuanya ditanyain.
Ah iya bener juga, zaman makin sophisticated, i couldn't agree more to this theory..

iya ngeri kali lah, apalagi semuanya bergabung ya.
cant imagine how stroooong you are to handle kinda person.
feel sorry for you.
Don't feel sorry for me bang 😊.. I'm proud that i can get out of that bloody toxic relationship.. Banyak yang gak bisa keluar dr hellhole karena banyak pertimbangan, terlebih alasannya karena gk mau sendiri atau single..dear Lord.. :(

No doubt, they're in vulnerable position.
small hug or small action can cause very deeep emotion and impact.
Cheesy memang, tapi saat elo berterima kasih pada Dee karena udah bertahan sampai sejauh ini aja gw mewek hahaha.. Apa mgkin karena gw aja yg crybaby ya πŸ™„πŸ€”πŸ€­

Crusial point : I don't wanna live anymore.

I mean, not by suicidal. But thinking all of these sh*t would be gone if I was dead (by natural cause).

Pernah ada di tahap itu. Kalo dipikir2 sekarang, gila juga ya pernah mikir kaya gitu. Tapi, turning point tadi lah yg membuat aku awake.
You must be very proud of yourself right now πŸ₯ΉπŸ₯Ή

Yess, selama nafas masih ada, gak ada kata 'too late' untuk memahami diri sendiri.
Sampai sekarang juga aku masih berproses terus kok.
Setuju banget sama kalimat ini..

Jangan salah, hari pertama konseling, itu psikolog mau aku ajak gelud 🀣
Pikirku waktu itu, who the hell are you judging me on our very first meet? Wkwkwkwk lol πŸ˜‚

Tapi beliau memahami kenapa sikapku sperti itu, datang dengan seabrek permasalahan dan ujian hidup, otomatis emosi yg aku bawa juga macem2 bentuknya.
Aku inget beliau bilang gini, "Kalau diibaratkan, kamu tuh masih kelas 2 SD tapi disuruh ngerjain ujian kelas 6 SD."

Dari situ selain mendengarkan semua uneg2ku, beliau mulai membantu pemetaan masalah, membuat skala prioritas (masalah yg harus diselesaikan dulu yg mana).
Selain itu aku juga belajar self acceptance tadi dan belajar menerima takdir.

That's how it worked.
πŸ˜‚πŸ˜‚ iya banyak yang skeptik dan menganggap kalo psikolog itu ilmu sotoy dan yang mempraktekkannya adalah orang sotoy.. Padahal itu semua ada prosesnya 😌😌😌 gk serta merta 1x datang lalu hilang masalah🫠 ...

Sebenarnya kita semua punya pemecahannya di diri kita, but the one who struggles with mental health needs a boost from someone who capable enough to see our problems..

Keren sih kamu bisa mencapai di titik ini, dan gw yakin pasti gk mudah menceritakan pengalaman ini..

Yes yes, agree... semakin bertambah usia, semakin tidak ingin menambah keruwetan hidup atas segala sesuatu di luar kontrol kita.

Kalo ada sesuatu yg tidak sesuai dengan harapan, ya legowo menerima.

Ini ngutip dari ceramah pemuka agama yg aku yakini.
Semakin besar harapan kita terhadap sesuatu atau seseorang, ketika tidak terpenuhi, semakin besar pula kekecewaan yg akan kita alami.
Dan sumber kekecewaan terbesar dalam hidup itu berharap pada manusia.
Kl kata gw mah.. Berharap sama manusia adalah kekecewaan yang mutlak, lupa itu kutipan dpt drmana, tp ngena bgt di gw..

Maaf ya sis Dee kalo beririsan dengan ajaran agama πŸ™
I assumed anggota forum ini datang dgn keyakinan yg berbeda2, kalau ada yg tidak sependapat boleh di skip.
Why sorry? Selama gk menyinggung atau berkata kasar dan tetap respect sesama, it's all good, intermezzo dikit, gw tu selalu berandai-andai gw punya guru besar pemuka agama yg jd pembimbing spiritual gw, trs gw dijodohin sama salah satu santri-nya supaya ngajarin gw slt yg bener πŸ˜‚πŸ˜‚ kebanyakan nonton pelem 🀣

Lucky for us yg masih bertahan sampai saat ini. 🌷
Positif sekali kita yaaa πŸ˜† padahal riuh ricuh di dalam seperti tawuran (i hope it's just me), gw kadang berpikir gini, diri sendiri aja masih sulit, masih struggling, masih punya masalah, masih butuh di"perbaiki", tp gw sok sokan mau bantu.. I don't know why, but it feels good when i can help someone.. I just need to make sure that my boundaries is firm enough.

❀
 
aaah senangnya ngeliat positivity vibes kalian miss @BabyDee n @Annette_Hargrove.
nular banget vibesnya, thank you so much for make my day night.
once again, thank you sooo muuuch for being strong beautiful ladies in this f*ckin' world (even though the head soo f*ckin noisy.)
yeaay.. you guys rock!!! 🀘🀘🀘
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd