CHAPTER 8 
PLAYING VICTIM aka VICTIM MENTALITY and NPD (Narcissistic Personality Disorders) 
Salah satu tipe orang yang paling sulit untuk dihadapi adalah orang yang memiliki Victim mentality atau Si Paling Korban.
Playing victim adalah salah satu bentuk mekanisme pertahanan ego yang kurang matang, menyalahkan situasi atau orang lain, atas apa yang dialaminya.
Gk perlu intro panjang2karena mungkin banyak victim mentality di sekitar kita sehingga kurang lebih familiar dengan gangguan kejiwaan yang satu ini....
Penyebab: 
Umumnya karena pernah sakit hati, mungkin dibeda-bedakan di lingkungan rumah, dituntut atau dimanipulasi oleh orang tua atau orang terdekat sekitar. Teori yang disampaikan oleh "Jesse lantang (pastor/psikolog)" cukup bisa diterima secara logika, yaitu biasanya, orang-orang yang playing victim dan memiliki dampak NPD adalah orang-orang yang gk megang duit, dia akan selalu merasa menjadi korbannya, bedanya seorang NPD yang berduit, mereka akan love bombing, memberikan segalanya bahkan lebih dr apa yang mereka punya dan ketika mereka gk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang tertentu, semua akan berbalik, diomongin negatif, diputar balik fakta, dijelek-jelek-in dsb.
Dampaknya: 
Dapat berujung ke NPD (Narcissist Personality Disorder), mereka kurang memiliki tanggungjawab, dalam hal rasionalisasi cenderung selalu mencari alasan, "aku seperti ini karena....",
Cenderung proyeksi atau menyalahkan orang lain yang seharusnya tanggungjawab ada di dirinya sendiri.
Mereka cenderung closed minded dan tidak punya empati. Karena mereka lebih mementingkan dirinya sendiri.
Memiliki Self pity yang tinggi, self pity adalah rasa mengasihani diri sendiri dengan berbagai cerita sedih versinya, jauh beda dengan self love, yg sebelumnya pernah dijelaskan Annette kalau self love itu mencintai diri sendiri tanpa menyakiti hak orang lain.
How we deal with that kinda person? 
Menjauh, namun jika opsi tersebut terlihat sulit, berusaha untuk konfrontasi dengan kalimat yang tidak defensif, contoh:
"Turut sedih kamu harus ngalamin hal kayak gitu, tp sepertinya tidak tepat menaruh seluruh tanggungjawab ke orang lain yang seharusnya menjadi tanggung jawab mu.."
"I respect your feelings, but i can't compromise everytime to make you more comfortable."
Etc...
JAGA BATASAN ATAU JARAK AMAN, jika mampu.. 
 
Learn how to protect our energy and set healthy boundaries with;
β’ Jangan sampai terpengaruh dengan perasaan bersalah. Salah satu senjata manipulatif yg digunakan adalah rasa bersalah.
β’ Berempati tanpa harus terlibat. Serahkan  keputusan selanjutnya ke mereka.
β’ Buat batasan yang jelas. Informasikan batasan yang perlu di buat jika perlu.
β’ HINDARI "MEMPERBAIKI" MASALAH MEREKA. sebenarnya tindakan ini bukan hanya mengaburkan boundaries kita, tp juga membuat orang dengan victim mentality semakin jauh dr rasa bertanggungjawab atas dirinya sendiri.
PEOPLE WITH VICTIM MENTALITY DON'T WANT SOLUTIONS, THEY WANT AN AUDIENCE.
"Real struggle wants to heal, while victim mentality wants to stay stuck, and it's not our obligation to fixed people who doesn't want to be fix." 
Orang playing Victim tuh jago bikin plot twist, lo putar cerita bikin diri lo keliatan paling tersakiti, padahal yang lo lukai justru orang yang paling percaya sama lo, rumus playing victim tu gampang, tinggal cerita setengah, tambahin air mata sedikit dan tunggu simpati datang dari orang yang nggak tahu apa-apa. Kalau semua orang tuh salah di cerita lo dan lo selalu jadi tokoh utamanya, mungkin yang perlu lo rubah bukan orangnya, tapi sudut pandang dalam melihat semuanya, kalau nggak mau berubah ya nggak apa-apa, terusin narasi lo, bikin semua orang tepuk tangan buat peran Victim yang lo mainin kalau memang itu bisa buat lo bahagia.
~β’~
NPD 
Narcissistic Personality Disorders
NPD adalah gangguan kepribadian di mana seseorang: 
1. Selalu ingin dikagumi.
2. Merasa si paling dalam segala aspek.
3. Merendahkan atau mengabaikan perasaan orang lain.
4. Sering memanipulasi demi keuntungan pribadi
5. Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang selevel.
6. Mudah tersinggung jika dikritik.
7. Terlihat percaya diri tapi di dalamnya menyimpan rasa tidak aman.
Penyebab NPD: 
Seseorang yang selalu ingin tampil, ingin dipuji, ingin dominan, tidak empati kepada orang lain bisa dikarenakan dari dulu sering dipuji dan diangkat-angkat atau sebaliknya dia defisit attention, kekurangan pujian, kekurangan perhatian, terkadang ada beberapa hal yang memang perlu diapresiasi, tapi tidak perlu berlebihan karena salah satunya yang menyebabkan NPD adalah pola pengasuhan yang menjadikan akhirnya seseorang tidak mau merasa salah dan tidak pernah mau mengakui kesalahannya karena seringkali dipuji.
Bisa dikategorikan spt di bawah ini:
- Genetik atau faktor keturunan,
- Lingkungan (terlalu sering dikritik saat kecil),
- Perkembangan otak (struktur dan fungsi otak yang berbeda).
Ciri-ciri NPD: 
1. Tidak pernah merasa bersalah,
2. Tidak memiliki empati,
3. Playing Victim,
4. Patological liar atau kebiasaan berbohong yang kompulsif,
5. Sering membuat janji manis atau konstan drama,
6. Selalu merasa putus asa, marah-marah sampai memfitnah atau menjelek-jelekkan orang lain,
7. Keinginan yang berlebihan untuk dihargai dan dipuji.
Lucunya NPD cuma jahat sama orang yang dekat dengan dia, kalau cuma deket-deket gitu aja nggak akan ada masalah sama dia, NPD itu bermasalah ketika lo udah ada hubungan emosi sama dia, di situ baru dia menunjukkan sifat-sifat narsistiknya, karena sewaktu lo mempunyai hubungan yang memakai emosi, di situ membutuhkan komunikasi dua arah, Nah lo nggak akan dapat sama orang narcissistic, persis kayak ngobrol sama tembok, karena di pikirannya yang penting itu adalah kehidupan dia, keuntungan yang dia peroleh.
Seorang NPD tidak dapat disembuhkan (info dari berbagai pendapat dari para psikolog atau psikiater - source: Google), membutuhkan obat dan terapi dari psikiater profesional, karena pengidapnya tidak pernah merasa sakit. Mereka tidak melihat ada yang salah dengan dirinya, justru orang lain lah yang dianggap salah.
NPD hidup dalam dunia ilusi di mana dirinya selalu benar, paling pintar, paling hebat, maka bagaimana mungkin seseorang mau diobati kalau dia bahkan tidak mau mengakui penyakitnya.
Berbeda dengan gangguan kejiwaan lain, NPD menolak introspeksi, empati mereka cacat, rasa bersalah nyaris tidak ada, dan mereka selalu punya topeng untuk menutupi wajah aslinya, bahkan terapi pun sering gagal karena mereka akan memanipulasi terapisnya. Hingga kini tidak ada obat tidak ada terapi yang benar-benar bisa mengubahnya, yang bisa dilakukan hanya satu, melindungi diri dari memiliki hubungan secara emosional dengan mereka.
Kali ini sulit untuk sharing experience, karena terlalu sensitif pembahasannya (according to my experience only, karena kalau sharing pengalaman org lain, kurang dapet feeling-nya), mungkin ada yang willingly share with us all of your experience.. Its an honor to provide the time and place 


.
Stay Sane β€