Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Terasa seperti sebuah 'tamparan' :ampun:


hmmm...... maaf ya mak..


ane selalu ngikuti puisi puisi Emak.. dan ane sangat suka.. dalam.. penuh makna, penuh kekuatan... tapi pas puisi (kalau bisa ngasih judul) Si Gadis Kecil.. kok gitu...


terserah Emak maknai itu tamparan Kesal.. atau tamparan Sayang....

:Peace:

salam hormat dari ane Emak Emak berdaster..

:haha:
:pandaketawa:
 
tapi pas puisi (kalau bisa ngasih judul) Si Gadis Kecil.. kok gitu...
Dulu, pas masih jaman emak kuliah, emak dapet tugas kampus buat karya sastra yang berdasarkan hasil observasi lapangan. Nah, kebetulan emak punya sahabat (best person i ever know) yg bergelut dengan dunia kupu-kupu malam.

Emak beruntung, karena emak jadi satu2nya orang yang bisa tau kisah hidupnya secara detail, dari awal masa kecilnya, remaja, hingga akhirnya terjerat dunia malam. Ada pemberontakan dalam dirinya, ada kembimbangan, ada putus ass, ada kesendirian yang mengurungnya.

Emak menuliskan kumpulan puisi 'kupu-kupu malam' ini sebagai gambaran untuk mengenang sahabat emak itu.. she is a great woman.

Salam rindu dan salam sayang untukmu dimanapun kau berada, sahabatku. :angel:
 
Pelangi itu.
Menundukkan wajahku.
saat guratan keindahannya menantang siang.
Saat itu aku berkata.
Kenapa keindahan itu kau sandingkan dengan panas matahari[/]
Sang pelangi pun berlalu meninggalkanku dengan rintik hujan yang perlahan turun.
Aku terpaku di tanah hitam.
sadar akan kodratku sebagai Manusia.
Yang telah mempertanyakan kehadirannya sebelum hujan.
 


Dimana kau simpan rindumu, lelakiku
Detik berlalu
Tiada sapamu menghampiri
Aku dirundung sepi tanpamu

Masih adakah kasihmu untukku, lelakiku
Menit berlalu
Tiada belai lembut kurasa
Aku terkurung rindu

Lihat aku..!! perempuan pengisi harimu
Aku terluka..!!
Mencintaimu bak memeluk duri
Kau, lelakiku... mimpi indahku
Walau perih aku terluka

Hinakah aku?!!
Hingga kau hanya membisu
Kotorkah aku?
Hingga hanya tatap murka kudapat

Perempuan jalang ini mencintaimu
Merindu putih kasihmu
Luka-luka ini meneriakkan namamu
Mengiba memohon lembut sentuhmu

Aku tak lagi berharga
Suciku terengut malam kelam
Aku tak punya apa-apa
Jiwaku tergadai di neraka jahanam

Setidaknya
Beri aku senyum
Setidaknya
Tatap mata perempuan hina ini
Agar aku tahu
Aku manusia, sama seperti mereka



:rose::rose::rose::rose:
 

Dimana kau simpan rindumu, lelakiku
Detik berlalu
Tiada sapamu menghampiri
Aku dirundung sepi tanpamu

Masih adakah kasihmu untukku, lelakiku
Menit berlalu
Tiada belai lembut kurasa
Aku terkurung rindu

Lihat aku..!! perempuan pengisi harimu
Aku terluka..!!
Mencintaimu bak memeluk duri
Kau, lelakiku... mimpi indahku
Walau perih aku terluka

Hinakah aku?!!
Hingga kau hanya membisu
Kotorkah aku?
Hingga hanya tatap murka kudapat

Perempuan jalang ini mencintaimu
Merindu putih kasihmu
Luka-luka ini meneriakkan namamu
Mengiba memohon lembut sentuhmu

Aku tak lagi berharga
Suciku terengut malam kelam
Aku tak punya apa-apa
Jiwaku tergadai di neraka jahanam

Setidaknya
Beri aku senyum
Setidaknya
Tatap mata perempuan hina ini
Agar aku tahu
Aku manusia, sama seperti mereka


:rose::rose::rose::rose:

Rindu..
Kata yang tak mampu ku ucap
Kata yang rapi tersimpan disudut hati
Tak mampu berandai tentang rindu
Tak kuasa menyampaikan
Walau bersama angin lalu..

Jalang...
Tak pantas ku sandingkan padamu
Duhai bidadari

Akulah sang jalang
Yang mengoyak, merenggut bahagiamu
Menghabiskan butir air di mata mu
Memenggal tidur mu dengan pedih

Aku tak mampu bersuara
Tak dapat menyampaikan

Aku telah kalah

D. A.
 


Mendung menggantung angkuh
Redup sinarnya kian melemah
Senja
Berakhir dalam dalam suram

Tetes rintik mengiring langkah layu
Raganya yang letih kian tertunduk
Lelah
Menatap hampa gemerlap malam

Angin malam menari ria
Menusuk hingga menembus sukma
Dingin
Di pembaringan terkungkung sepi

Duka..
Terasing dalam kelam malam
Perempuan jalang tergilas detik
Pulang..
Ke taman ilusi


:rose::rose::rose::rose:
 


Di ujung senja, tiada yang menantiku
Tiada pelukan pengobat lelah
Terpuruk dalam kesendirian
Sepi seakan belahan jiwaku

Malam membayang pelan
Bisik-bisik rindu mengusik peraduan
Terpuruk dalam nestapa
Luka kian teriris dalam

Hening...
Dalam hampa mataku terpejam
Berharap tiada mimpi menyapa
Aku ingin pergi sendiri
Dalam tidurku yang terakhir


:rose::rose::rose::rose:
 


Berikan aku kedustaanmu
Karena aku tak punya apa-apa
Aku dan hidupku terbuang
Sebatang kara dalam jalan panjang

Berpura-puralah mencintaiku
Karena dunia membenciku
Hanya tubuhku yang mereka inginkan
Bukan hati hitam kelam ini

Berdustalah kau mengasihi aku
Karena dunia ini membenciku
Hanya birahi liar yang mereka beri
Bukan cinta untuk jiwa sesat ini

Jadikan aku perempuanmu
Jadikan aku berharga
Aku lelah menjadi binatang jalang..!!!
Aku ingun menjadi manusia...!!!

Lelakiku...
Jadikan aku ratu hatimu walau sesaat
Jadilah makna dalam hariku
Dan ketika senja menyapa
Pergilah...
Aku akan diam


:rose::rose::rose::rose:
 


Aku akan mencintaimu, selamanya
Dengan semua hinaku
Disudut gelap ruang hariku
Aku akan bersujud mengiba padaNya
Agar cerah harimu

Aku akan mengingatmu, selamanya
Dengan semua pahit getir hidupku
Aku akan melantumkan bait permohonan
Aku ingin kau hidup
Melewati masa dalam bahagia

Ribuan abad tak kan memupuskan rasaku
Ribuan perih rasa dan air mata tak kan menundukan tegarku mencintaimu
Ada aku dalam setiap detikmu
Ada senyumku dalam tiap tangismu

Pergilah...
Damai akan melingkupi harimu
Cerah mentari akan menghangatkan jiwamu
Melangkahlah dengan tegap
Aku ada disisimu dalam lantunan doa

Aku akan mencintaimu
Selamanya


:rose::rose::rose::rose:
 


Bidadari menari gemulai
Polos tubuhnya meliuk manja
Panas, liar
Para iblis berdecak kagum, tersenyum
Menikmati kesesatan putri semesta

Malam membelai mesra
Jemari nista beraksi sesukanya
Raganya yang fana terjamah
Setan pun tertawa
Jiwa sang putri terikat padanya

Kecupan demi kecupan menghujan
Sekujur tubuhnya panas terbakar
Birahi berpesta pora
Tatapan jalang memerah
Angkara kelam kian mendekat

Merintih pelan dalam temaram bintang
Perempuan terbuai bisik rayu
Gelinjang tubuh seakan kejaran ombak
Silih berganti membelai pantai

Mendesah
Merintih
Seisi semesta turut berdendang


Peluh menetes deras
Berpacu dengan indah gerasang neraka
Perempuan hilang dalam mimpi
Raganya mengejang
Menyambut mimpi yang kosong


:rose::rose::rose::rose:
 


Tanpa suratan makna, detik berlalu
Aku terkurung rindu
Renyah tawa kesendirian mengalun riuh
Aku hanya diam
Menantimu di ujung senja

Hari terlewati, menit berlalu
Asaku perlahan memudar
Merdu dendang dewi sunyi menghujam
Aku masih sendiri
Menantimu di ujung senja

Sinar senja menutup tirai hari
Perlahan
Gelap merayap memeluk semesta
Dan aku masih sendiri
Menantimu di ujung senja

Lelakiku...
Arahkan langkahmu padaku
Pulanglah
Lelah hati ini menahan rindu

Jangan biarkan malam berlalu
Jangan biarkan kesendirian menyapaku
Pulanglah
Peluk aku dalam keheningan malam


:rose::rose::rose::rose:
 


Ibu...
Aku lelah
Tiada daya tersisa
Penantianku hampir berakhir
Disini
Di ujung senja ini

Ibu...
Aku tak mampu lagi melangkah
Tersungkur dalam temaran sinar jingga
Peluh dan air mataku menyatu
Rinduku ingin pulang
Kepelukanmu

Ibu...
Dalam debu aku tersungkur
Menatap perginya mentari di ujung barat
Bias sinarnya perlahan padam
Hilang
Berganti kabut duka

Dalam gelap sunyi berdendang
Mengitariku
Menertawakan jiwa malang yang sekarat

Ibu...
Inikah akhir kisahku...?


:rose::rose::rose::rose:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd