- Daftar
- 8 Nov 2016
- Post
- 2.837
- Like diterima
- 719
Sampurasun Kang @praharabuana maaf baru sempet buka Kang.Udah kenal koq sama Om @BL4CKDEV1L ...tinggal janjian ketemuan, deh .. #eehh
Notifnya ketumpuk kayaknya...
Ditunggu Kang ketemuannya... #eehh
Sampurasun Kang @praharabuana maaf baru sempet buka Kang.Udah kenal koq sama Om @BL4CKDEV1L ...tinggal janjian ketemuan, deh .. #eehh
Rampes Om @BL4CKDEV1L ..Sampurasun Kang @praharabuana maaf baru sempet buka Kang.
Notifnya ketumpuk kayaknya...
Ditunggu Kang ketemuannya... #eehh
Permisi, Neng @merah_delima, aku mau urun share, ya.
------–-------------–-----------------------------------------
TENTANG "BERGEMING" DAN "ACUH"
Dewasa ini dalam praktik pemakaian bahasa Indonesia, cukup banyak pemakai bahasa menggunakan bentuk tidak bergeming, misalnya dalam kalimat demonstran tidak bergeming ketika air disemprotkan.
Pemakaian bentuk tidak bergeming seperti dalam kalimat di atas sebenarnya juga termasuk dalam bentuk yang salah kaprah jika yang dimaksudkan adalah diam saja alias tidak bergerak.
Sebenarnya, dalam bahasa Indonesia bergeming artinya 'tidak bergerak sama sekali’. Maka, kalau dikatakan demonstran tidak bergeming ketika air disemprotkan, makna yang sesungguhnya adalah tidak tak bergerak sama sekali. Jadi, perpaduan dua negasi ‘tidak’ itu menjadikan bentuk positif, ‘bergerak’ atau ‘tidak diam saja’.
Oleh karena itu, jika yang dimaksud adalah diam saja atau tidak bergerak, bentuk yang benar adalah demonstran bergeming ketika air disemprotkan, artinya demonstran tidak bergerak ketika air disemprotkan. Namun, bila pada kata bergeming diletakkan kata tidak sehingga menjadi tidak bergeming, kalimat itu sesungguhnya demonstran tidak diam saja atau tidak bergerak ketika air disemprotkan.
Kasus yang hampir sama juga terjadi pada kata acuh. Kata ini sering disamakan artinya dengan ‘tidak peduli’, padahal acuh bermakna ‘peduli’ dan bermakna ‘tidak peduli’ ketika didampingi oleh kata ‘tidak’. Jadi, kalimat dia tidak acuh terhadap lingkungan, berarti ‘dia tidak peduli terhadap lingkungan, sedangkan kalimat dia acuh terhadap lingkungan maknanya adalah dia peduli terhadap lingkungan, bukan dia tidak peduli terhadap lingkungan.
------–-------------–-----------------------------------------
Sekian dari aku, semoga bermanfaat.
Ini sudah ketemu Kang hehehe..
Nah.... brarti akang jua cucok jadi pengampu kelas bahasa dimari... berbagi ilmu ke kita2.... xixixixixixixixi...Itulah kenapa ane merasa bangga ketika berhasil dapat nilai A dalam pelajaran Bahasa Indonesia, ketika kuliah dulu.
Karena Bahasa Indonesia itu tidak semudah bayangan orang.
Dan bukti lainnya bahwa Bahasa Indonesia itu sulit, adalah fakta bahwa ane menjadi satu-satunya siswa seangkatan dan sejurusan yang berhasil dapat nilai A.
Hihi . .
Siap, Neng.Nah.... brarti akang jua cucok jadi pengampu kelas bahasa dimari... berbagi ilmu ke kita2.... xixixixixixixixi...
Kakak guru @rosi_69 kapan ngisi jam ngajar dimari ya...Halooww numpang lewat dulu di thread sis seksi @merah_delima
Permisiii...
Mau coba sharing peribahasa yah, karena akhir2 ini suka memerhatikan bbrp peribahasa yg menggelitik dan bermakna kebudayaan.
Sungkem dulu ke yg punya thread @merah_delima
-----
Peribahasa punya tiga jenis: bidal, ungkapan, dan perumpamaan.
3. Perumpamaan: peribahasa yang biasanya diawali kata bak, bagai, atau umpama.
- Bagai enau dalam belukar melepaskan pucuk masing-masing
Bagaikan tanduk bersendi gading
Bagai anjing menyalak di ekor gajah
Bagai diiris dengan sembilu
Bagai denai gajah lalu
Bagai air di daun talas
Bagai beliung dengan asahan
Bak pinang dibelah dua
Besar bagai diambal-ambal, tinggi bagai dianjung-anjung
Bagai buah masak ranum, dihinggut perdu luruh sendiri
Seperti durian dengan mentimun
Seperti orang buta kehilangan tongkat
Sepertinya maksud beliau, silahkan mengartikan ndiri oommm..mohon ijin buat suhu2 dimari....
nubie baru baca sedikit..
ga paham juga...
penasaran juga....kok di bagian yg ketiga ini tidak sekalian dengan artinya ya...
atau mungkin disuruh mengartikan sendiri...
wah mungkin tiap orang bisa berbeda -beda mengartikannya...
Sepertinya maksud beliau, silahkan mengartikan ndiri oommm..
Dan biasanya.. artinya uda pakem dari sononya..alias tidak berdasarkan hasil kreasi pemikiran kita sendiri
Hehehe sengaja om @n_p biar menggigit
Sami-sami, Kang..Makasih banyak, Om @BL4CKDEV1L
Senangnya nongkrong di sini, makin banyak guru yang berbagi ilmu kepada kita.
Duh... saya jadi malu, dipanggil 'guru' oleh seorang guru...Sami-sami, Kang..
Guru ane 'kan, Kang PB
Dan ternyata selama ini penulisan dialog ane di cerbung salah
Mana sudah nyampai part XIV dan juga di part awal 1-7 salah ejaan EYD/PUEBI yang sampai sekarang belum ane edit karena malas