Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Timnas Sepakbola Indonesia

[size=+2]Timnas Uji Coba Hadapi Yordania 27 Agustus[/size]
Doni Wahyudi - detiksport


Detiksport/M Resha

Jakarta - Setelah kesulitan mencari lawan untuk melakoni laga uji coba, timnas Indonesia akhirnya dipastikan menghadapi Yordania pada 27 Agustus mendatang. PSSI sejauh ini masih mencari negara lain untuk dijadikan lawan tanding.

Untuk menghadapi babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014, timnas Indonesia direncanakan menggelar paling tidak dua laga ujicoba. Sayangnya, hingga beberapa hari lalu lawan yang dicari tak kunjung ada.

Setelah Malaysia mengundurkan diri, upaya mendekati Korea Utara juga tidak memberikan hasil menggembirakan. Namun, kini Firman Utina cs punya kesempatan menguji kekuatan mereka menyusul tercapainya kesepakatan dengan Yordania untuk melakukan pertandingan ujicoba.

"Kita sedang berupaya maksimal untuk bisa beruji coba dengan negara lain. Sampai saat ini yang baru siap adalah melawan Yordania, main di Amman tanggal 27 Agustus 2011," ungkap Sekjen PSSI Tri Goestoro dalam rilis yang diterima detikSport.

Meski tanggal laga sudah ditentukan, hingga kini PSSI masih berupaya untuk menggelar laga tersebut tetap di Indonesia. Karena Stadion Utama Gelora Bung Karno belum bisa digunakan lantaran tengah dilakukan perbaikan permukaan rumput, kandidat yang tersedia kini adalah Solo dan Malang.

"Namun, kita juga sedang menjalin komunikasi intensif dengan Yaman dan Yordania untuk bisa bermain di Indonesia. Jika akhirnya ditemukan kata sepakat, kami merencanakan pertandingan itu akan digelar di Solo atau Malang karena SUGBK sedang direnovasi," tuntas Tri Goestoro.

Indonesia akan memulai perjuangan di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 dengan menghadapi Iran pada 2 September mendatang. Pasukan Merah Putih tergabung di Grup E bersama dua negara lainnya yakni Qatar dan Bahrain.

( din / krs )

[size=+2]Akhirnya dapat lawan uji coba juga...[/size]

Satu lagi ama siapa yach???
karena direncanakan sebelum tanding dengan Iran kita menjalani uji coba internasional 2 X...
 
[size=+3]Tiga Negara Berminat Lawan Timnas[/size]

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengungkapkan, ada tiga negara yang sudah menyatakan minatnya untuk berlatih tanding lawan tim nasional Indonesia. Tiga negara itu adalah Tajikistan, Palestina, dan Timor Leste.

"Ini sedang kita atur jadwalnya. Kami masih komunikasikan dengan pelatih soal ini. Kita tetap mengusahakan ada 2 uji coba dalam negeri dan sejauh ini ada 3 negara itu yang berminat bermain di Indonesia," kata Djohar kepada wartawan, Selasa (9/8/2011).

"Jauh hari kita memang sudah komunikasi, baik dari segi fee dan jadwal. Tapi, kita khawatir apakah GBK bisa dipakai atau tidak. Kalau Stadion GBK tidak bisa dipakai, kita gunakan stadion di luar Jakarta," sambungnya.

Djohar sendiri mengakui, "Merah Putih" sudah dipastikan akan berlatih tanding dengan Jordania, 27 Agustus mendatang.

"Nanti setelah bertanding 2 kali dalam negeri, timnas akan berangkat (ke sana). Kita sudah mendapat fasilitas training camp di Aman karena hubungan baik PSSI dengan Jordania. Jadi mereka ingin bantu persiapan kita," jelasnya.

PSSI memang gencar mengupayakan laga uji coba bagi Firman Utina dkk, sesuai dengan permintaan pelatih timnas, Wim Rijsbergen. Laga ujicoba ini dilaksanakan sebagai langkah persiapan jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2014 di Grup E. Di grup ini, Indonesia tergabung dengan Iran, Qatar, dan Bahrain. Di laga perdana, timnas "Merah Putih" akan berhadapan dengan Iran, 2 September mendatang.

Kalau ane boleh usul sebaiknya pilih Tajikistan buat uji coba, kalau gagal lawan Palestina...
Kalau Timor Leste jangan deh.... :p
 
Kualifikasi Piala Dunia 2014
[size=+2]Lawan Iran, Timnas Waspadai Bola Crossing[/size]
Wirawan Kusuma | Aloysius Gonsaga | Senin, 08 Agustus 2011 | 21:24 WIB
Dibaca: 4816
CILEGON, KOMPAS.com - Asisten pelatih Tim Nasional Senior Indonesia, Lestiyadi, menilai Iran yang akan menjadi lawan pada laga pertama di kualifikasi Piala Dunia 2014 di Grup E, mempunyai keunggulan di umpan-umpan silang. Postur pemain yang lebih tinggi membuat Iran punya keuntungan di bola-bola atas.

"Bola crossing merupakan keunggulan Iran. Kami tengah mencari cara bagaimana cegah sayap mereka supaya tidak bisa melepaskan crossing," ujar Lestiyadi kepada wartawan.

Indonesia akan menghadapi Iran di laga perdana, 2 September mendatang. Lestiyadi menilai, hasil seri sudah cukup bagus untuk tim "Merah Putih" karena kualitas Iran berada di atas. Apalagi, pasukan Carlos Queroz tersebut akan didukung oleh pendukung setianya.

"Kami tidak mungkin bermain terbuka dan harus tampil lebih disiplin. Mereka pasti ingin menang dan mencetak gol. Kami sebagai underdog harus bermain sepak bola efektif dan efisien. Target kami tidak kebobolan. Hasil seri sudah cukup bagus," sambungnya.

Lestiyadi kemudian mengungkapkan bahwa faktor stamina tetap menjadi masalah Firman Utina dkk. Untuk segera mengatasi masalah ini pun, katanya, sulit.

"Jadi kami memperbaiki menu gizi saja. Saat ini kami memberi para pemain asupan gizi (yang cukup). Pemain juga tidak mungkin melakukan latihan yang berat, namun agak panjang," jelasnya.

Suka gak suka pastinya bola2 atas bakalan jadi masalah utama...
Semoga taktik meneer Wim bisa membuat hasil draw atau mungkin juga menang lawan Iran :p
 
[size=+2]Tim Nasional Vs Palestina di Stadion Manahan Solo[/size]
Rabu, 10 Agustus 2011 | 13:46 WIB

ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tri Goestoro mengatakan pertandingan uji coba antara tim sepak bola nasional (timnas) melawan tim sepakbola Palestina akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

"Kami sudah konfirmasi, kemungkinan di Solo tanggal 22 Agustus," katanya di kantornya di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2010.

Sebelumnya Tri mengatakan uji tanding tak dilakukan di Jakarta karena saat ini Stadion Gelora Bung Karno masih direnovasi. Rumput di Gelora Bung Karno baru siap digunakan September mendatang.

Uji coba digelar sebagai bagian dari persiapan timnas berlaga di putaran ketiga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 Zona Asia. Lima hari kemudian Firman Utina dkk. dijadwalkan latih tanding melawan tim Yordania. Di penyisihan Pra-Piala Dunia 2014, Indonesa berada di Grup E bersama Iran, Bahrain, dan Qatar.

Akhirnya lawan berikutnya dapat juga
kayaknya kalau ama Palestina mah bisa menang deh :panlok2:
 
[size=+2]Verheijen, Sosok Penting di Belakang Para Pelatih Besar Belanda[/size]
Samsul Hadi | Marcus Suprihadi | Jumat, 12 Agustus 2011 | 08:16 WIB

KOMPAS.com- Siapa Raymond Verheijen, pelatih fisik asal Belanda yang didatangkan untuk memulihkan fisik dan kebugaran pemain timnas? Bagi sebagian besar warga di Tanah Air, ia mungkin sosok yang kurang dikenal. Namanya tidak setenar para pelatih Belanda yang sudah akrab di telinga penggemar sepak bola, seperti Guus Hiddink, Frank Rijkaard, Louis van Gaal, atau Dick Advocaat.

Namun, peran pria berusia 39 tahun itu tidak boleh diabaikan di balik sukses para pelatih besar Belanda itu. Menurut laporan BBC Sport, Verheijen ikut menangani empat timnas berbeda yang total lima kali lolos ke semifinal turnamen besar, yakni Belanda (semifinal Piala Dunia 1998, semifinal Piala Eropa 2000 dan 2004), Korea Selatan (semifinal Piala Dunia 2002), Australia (babak kedua Piala Dunia 2006), dan Rusia (semifinal Piala Eropa 2008).

Beberapa pelatih besar di klub besar Eropa juga memanfaatkan spesialisasinya dalam pemulihan kebugaran pemain. Rijkaard merekrut Verheijen saat melatih Barcelona, klub yang di bawah pelatih asal Belanda itu dua kali juara Liga Spanyol (2005 dan 2006) serta juara Liga Champions (2006).

Ia tidak hanya digunakan Hiddink saat menangani timnas Korsel, Australia, dan Rusia, tetapi juga saat ia melatih Chelsea dalam periode yang singkat.

Dick Advocaat merekrut Verheijen saat menjadi arsitek klub Rusia, Zenit St Peterburg, yang menjuarai Piala UEFA 2008.

Verheijen juga memiliki pengalaman di Liga Inggris. Ia direkrut pelatih Mark Hughes saat melatih Manchester City pada awal musim 2009-2010. Verheijen juga dikontrak sebagai pelatih kebugaran pribadi striker Wales Craig Bellamy.

Pemulihan kebugaran Bellamy, yang sering mengalami cedera, adalah salah satu pencapaian Verheijen yang sering dikutip media. "Berkat Raymond, saya hanya berlatih 50 persen dari apa yang sering saya jalani sebelumnya, tetapi kini saya berlatih dalam kecepatan 120 mil per jam," kata Bellamy, yang dikutip BBC Sport, Oktober 2010.

"Hasilnya, saya tidak pernah merasa sebagus ini. Musim lalu, di Liga Primer (Inggris), saya berada di tiga pemain teratas dalam hal rata-rata kinerja penampilan. Itu sebabnya saya telah meminta Raymond untuk mendampingi saya di klub mana pun. Dia mendampingi saya di Cardiff dua hari setiap pekan untuk mengembangkan periodisasi individu saya. Saya membayar sendiri untuk memanfaatkan jasanya. Bagi saya, berada dalam kondisi fit lebih penting daripada uang."

Verheijen didatangkan PSSI untuk ikut memoles fisik dan kebugaran pemain timnas senior yang akan berlaga di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014. Bukan rahasia lagi, para pemain tim "Merah-Putih" dalam kondisi fisik dan stamina yang rendah. Padahal, mereka akan bertarung melawan raksasa Asia Iran, Qatar, dan Bahrain.

Apakah polesan Verheijen bakal berpengaruh signifikan bagi penampilan Firman Utina dan kawan-kawan, hal itu masih perlu dilihat hasilnya. Apalagi, menurut anggota Komite Eksekutif PSSI Bidang Koordinator Timnas Bob Hippy, ia hanya membantu pemulihan kebugaran pemain timnas selama sepekan hingga 10 hari.

Terlepas dari soal hasil akhir, kehadiran Verheijen di Indonesia bakal bermanfaat untuk lebih mengenal salah satu pendekatan keilmuan soal kebugaran fisik pemain sepak bola di Tanah Air. (diolah dari berbagai sumber)

Semoga masalah kebugaran pemain Indonesia yang selalu loyo pertengahan babak kedua bisa diatasi.
Sayangnya cuma seminggu - 10 hari doang yach???
 
[size=+2]Verheijen: Kemajuan Akan Didapat dalam 3-4 Minggu[/size]
Tjatur Wiharyo | Minggu, 14 Agustus 2011 | 06:25 WIB

KOMPAS/SRI REJEKI
Gunawan Dwi Cahyo dan Ricardo Salampessy yang cedera berlatih secara terpisah di bawah pengawasan fisioterapis. Mereka bersama para pemain lainnya yang tergabung dalam tim nasional Indonesia di bawah bimbingan pelatih Wim Rijsbergen berlatih di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8) sore. Latihan di Solo dan dua kali laga uji coba sebagai persiapan menghadapi Iran dalam Pra-Piala Dunia 2014 pada 2 September.

SOLO, KOMPAS.com - Spesialis pelatih fisik asal Belanda, Raymond Verheijen, menilai, kebugaran fisik para pemain tim nasional Indonesia bisa meningkat signifikan jika berlatih konsisten dalam 3-4 minggu ke depan. Verheijen bergabung dengan timnas senior di Solo, Jawa Tengah, sejak Sabtu (13/8) pagi.

Asisten pelatih timnas Wales itu berada di Indonesia untuk membantu anggota timnas meningkatkan kebugaran fisik para pemain. Dia dijadwalkan bersama timnas sekitar 4-5 minggu.

Verheijen terlibat aktif dalam sesi latihan hari kedua di Stadion Manahan, Solo, Sabtu pukul 15.30-17.30 WIB. Konsultan fisik pribadi Craig Bellamy itu memantau kondisi fisik para pemain dalam pola pertandingan kecil, bermain menekan, merebut bola dan mempertahankan penguasaan bola, serta transisi.

"Saya juga menambahkan extra running tadi di akhir pertandingan," ujar Verheijen yang diunggah di akun twit**ter resmi manajemen timnas Indonesia, skuadgaruda.

Verheijen yang tiba di Kota Solo pada Sabtu pagi mengaku gembira, saat sesi latihan, beberapa pemain mampu belajar cepat dan langsung bisa meningkatkan kondisi fisik. Namun, kondisi fisik beberapa pemain perlu ditingkatkan.

"Saya pernah menangani banyak tim. Saya dapat merasakan, pemain menginginkan yang terbaik untuk membuat sejarah bagi sepak bola Indonesia. Kalau kita bisa konsisten, kita akan dapat kemajuan dalam 3-4 minggu ke depan," kata Verheijen.

Timnas senior menantang Iran di laga pertama kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014 pada 2 September di Teheran. Mereka mengawali latihan di Solo pada Jumat pukul 21.00-23.00 WIB. Latihan malam seperti itu tidak dapat terlaksana di Cilegon, Banten, karena pencahayaan di Stadion Krakatau Steel kurang.

Latihan malam di Stadion Manahan itu disaksikan sekitar 5.000 warga Solo yang antusias berdatangan. Dalam dua hari latihan, para pemain masih menjalankan materi yang sama.

Seusai pemanasan dan berlatih bola-bola silang, para pemain dibagi dalam dua tim, yakni tim oranye dan tim hitam, untuk menjalani latih tanding pada lapangan penuh.

Tim oranye terdiri atas sebagian besar pemain inti saat Indonesia menghadapi Turkmenistan, yaitu Cristian Gonzales, M Nasuha, M Ilham, Zulkifli Syukur, M Roby, Wahyu Wiji Astanto, Boaz Solossa, dan Firman Utina. Tim hitam terdiri dari Hamka Hamzah, Tony Sucipto, Egi Melgiansyah, Benny Wahyudi, Alfred Ferdinand Sinaga, Oktovianus Maniani, Supardi, Bambang Pamungkas, dan Irfan Bachdim.

"Kami masuk tahap taktik dan strategi dengan materi latihan yang lebih berat selain fokus untuk mengembalikan kebugaran pemain," kata asisten pelatih timnas, Liestiadi, Sabtu (13/8).

Pelatih timnas, Wim Rijsbergen, seusai latihan perdana, mengatakan, pihaknya terus mencari komposisi terbaik tim guna menghadapi Iran.

"Kalau tidak berlatih dan tidak bertanding, mana kita tahu tim yang terbaik. Mereka pemain yang bagus dan ini tim yang baik. Namun, masih perlu peningkatan karena yang akan dihadapi adalah tim yang lebih baik," kata Rijsbergen.

Pada sesi latihan lanjutan, satu tim ditangani Rijsbergen dan mendapat materi bola-bola silang. Tim lainnya yang ditangani Verheijen bertanding setengah lapangan. Para pemain berlatih melakukan tekanan, merebut bola, dan transisi.

Dalam dua kali latihan di Solo, dua pemain, yakni Ricardo Salampessy dan Gunawan Dwi Cahyo, berlatih terpisah. Ricardo yang kambuh cedera hamstring kanannya masih butuh dua minggu untuk pulih. Adapun Gunawan mulai Minggu dapat kembali berlatih bersama pemain lainnya. (EKI/ANG)

Semoga Fisik Timnas bisa bugar dalam bermain 2 x 45 Menit nanti lawan Iran
 
[size=+2]23.000 Tiket untuk Uji Coba Timnas vs Timnas U-23[/size]
Ferril Dennys | Aloysius Gonsaga | Senin, 15 Agustus 2011 | 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia menyiapkan sebanyak 23.000 tiket untuk pertandingan uji coba antara tim nasional Pra-Piala Dunia melawan timnas U-23 di Stadion Manahan Solo, Kamis (18/8/2011).

"Jumlahnya 23.000 tiket," tulis Sekjen PSSI, Tri Goestoro, melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (15/8/2011).

Jumlah tiket tersebut dinilai sudah cukup mengingat Stadion Mahan hanya berkapasitas 24.000 penonton. Panitia juga telah menetapkan harga tiket. Tiket termurah seharga Rp 15.000, sedangkan paling mahal mencapai Rp 50.000.

Selain berujicoba dengan timnas U-23, Boaz Solossa dan kawan-kawan akan menjajal kekuatan Palestina di Stadion Manahan, Minggu (22/8/2011). Kedua laga uji coba ini merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebelum tampil di putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014 zona Asia.

Indonesia bersaing dengan Qatar, Iran, dan Bahrain di Grup E. Pada pertandingan pertama, Indonesia akan berhadapan dengan Iran pada 2 September mendatang.

Semoga uji coba nanti perkembangan tekhnik dan stamina pemain meningkat
 
Kamis, 18/08/2011 22:24 WIB
Ujicoba Timnas Senior vs Timnas U-23
[size=+2]Penalti Selamatkan Timnas Senior dari Kekalahan[/size]
Narayana Mahendra Prastya - detiksport



Solo - Tim nasional senior memetik hasil seri 1-1 dalam laga ujicoba menghadapi timnas U-23. Anak buah Wim Rijsbergen sempat ketinggalan 0-1 dahulu sebelum diselamatkan penalti Bambang Pamungkas.

Dalam pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/8/2011) malam WIB tersebut, timnas U-23 memimpin 1-0 di babak pertama lewat gol Septyahadi. Timnas senior membalas di pertengahan babak kedua melalui penalti Bambang Pamungkas.

Di babak kedua, tim besutan Wim Rijsbergen berhasil menunjukkan permainan yang lebih menggigit. Okto Maniani berhasil membuat permainan skuad Garuda senior semakin hidup. Sementara itu anak asuh Rahmad Darmawan juga tampil dengan percaya diri.

Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan ditutup. Selanjutnya timnas senior akan berujicoba melawan Palestina pada 22 Agustus mendatang di Solo.

Jalannya Pertandingan

Di menit-menit awal pertandingan kedua tim bermain terbuka. Namun kedua kesebelasan banyak melakukan salah umpan yang membuat tak satupun ancaman serius datang ke gawang Kurnia Meiga maupun Andri Tani Adyaksa

Peluang pertama dalam pertandingan tersebut tercipta saat tendangan Firman Utina di muka kotak penalti melayang tinggi. Sementara di menit 13 tandukan Hamka Hamzah meneruskan tendangan sudut cuma menyasar ke sisi atas jala gawang.

Dua menit kemudian Boaz Solossa melakukan kerjasama satu-dua dengan Cristian Gonzales, berhasil melakukan penetrasi ke kotak penalti sepakan striker asa Papua itu melayang tinggi.

Namun di menit 25 gawang timnas senior justru bobol. Dari serangan balik di sisi kanan pertahanan timnas senior, Septyahadi melepaskan tendangan keras menggunakan kaki kirinya dan berhasil mengarahkan bola ke sudut atas gawang Kurnia Meiga.

Timnas senior kemudian punya dua peluang bikin gol. Yang pertama adalah tandukan M Ridwan dalam posisi tidak terkawal namun gagal menemui sasaran, sementara sepakan Boaz saat menusuk ke kotak penalti tipis menyamping di tiang jauh.

Timnas U-23 malah nyaris menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit 36 ketika tendangan keras Imanuel Wanggai diblok Meiga.

Di babak kedua, pelatih Wim Rijsbergen mengganti seluruh pemainnya, dengan memasukkan pemain seperti Irfan Bachdim dan Bambang Pamungkas. Sementara pelatih Rahmad Darmawan memasukkan sejumlah pemain salah satunya pemain naturalisasi Diego Michiels.

Empat menit babak kedua berjalan, timnas senior punya kans. Umpan silang Irfan Bachdim disambut oleh Bepe namun upayanya masih melambung. Tendangan bebas pemain bernomor 20 itu di menit ke-55 masih bisa ditepis kiper Adyaksa.

Bepe akhirnya berhasil menjebol gawang lawan melalui eksekusi penalti saat laga berjalan satu jam. Sebelumnya wasit Oki Dwi Putra menunjuk titik putih karena Jajang Mulyana handsball di kotak terlarang.

Menit ke-65, kiper timnas senior I Made Wirawan berhasil mengamankan sebuah umpan terobosan sebelum sempat dikejar oleh Patrick Wanggai.

Tiga menit berselang, I Made Wirawan kembali menyelamatkan gawangnya, kali ini dengan menepis tendangan Ramdhani Lestaluhu.

Tendangan Bepe seperempat jam menuju akhir pertandingan masih terlalu lemah sehingga berhasil ditangkap dengan mudah oleh Adyaksa.

Selanjutnya umpan dari Irfan Bachdim disambut Ferdinand Sinaga, namun masih bisa dihentikan oleh Adyaksa.

Dua menit menuju bubaran, timnas U-23 memiliki peluang matang. Berawal dari serangan balik, Ramdhani Lestalihu yang tak terkawal melepas tembakan datar yang masih tipis di samping gawang I Made Wirawan.
( nar / krs )

Kelihatannya timnas senior menganggap remeh juniornya sehingga hasil akhirnya kurang menggembirakan...
 
[size=+2]Wim Kecewa Permainan Anak Asuhnya[/size]
Muchus Budi R. - detiksport

Solo - Pelatih Timnas Senior, Wim Rijsbergen, mengaku kecewa dengan permainan tim yang diasuhnya. Selain menilai para pemain terlihat meremehkan pertandingan, anak-anak asuhnya itu juga dinilai masih ingin tampil secara individual.

"Masih terlalu banyak berbuat kesalahan. Banyak membuang kesempatan dan peluang. Kami akan segera membuat evaluasi hasil pertandingan ini dari rekaman video," ujar Rijsbergen kepada wartawan seusai pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/8/2011) malam.

Timnas senior memetik hasil seri 1-1 ketika menghadapi timnas U-23. Anak buah Rijsbergen bahkan membutuhkan penalti untuk bisa selamat dari kekalahan.

Pelatih asal Belanda tersebut juga menyesalkan para pemainnya yang mengesampingkan kerjasama tim karena lebih ingin tampil secara individual.

"Akibatnya banyak peluang tidak memberikan hasil maksimal. Bukan permainan baik, tidak maksimal. Apalagi mereka terlihat meremehkan pertandingan ini," lanjutnya.

Sementara itu anggota komite eksekutif PSSI dan koortinator tim nasional Bob Hippy mengatakan bahwa tujuan dari pertandingan tadi adalah menguji fisik pemain.

"Pertandingan ini hanya sebatas menguji fisiik, di partai berikutnya lawan Palestina baru kita akan uji teknik dan pola permainan," terangnya.

Terpisah, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, yang menyaksikan langsung pertandingan Timnas Senior vs Timnas U-23 di Manahan, Solo, mengaku tidak kecewa dengan hasil pertandingan.

"Yang penting adalah semangatnya. Kita melihat sendiri tadi anak-anak tampil bersemangat. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki penampilanm, termasuk pertandingan persahabatan dengan Yordania dan Palestina. Kami yakin masih akan meningkat," ujarnya.
( mbr / nar )

Semoga kesalahan individual tersebut tidak terulang saat ujicoba lawan Palestina 22 Agustus nanti
 
[size=+2]Indonesia vs Palestina Tidak Diberi Poin oleh FIFA[/size]
Andi Abdullah Sururi - detiksport

Solo - Pertandingan ujicoba internasional antara tuan rumah Indonesia melawan Palestina hampir dipastikan tidak dihitung oleh FIFA karena kedua tim bersepakat untuk melakukan pergantian pemain sampai sembilan kali.

Hal itu tertuang dalam siaran pers PSSI yang juga diterima oleh redaksi detiksport, Minggu (21/8/2011), terkait pertandingan tersebut yang akan digelar di Stadion Manahan, Solo, hari Senin besok pukul 20.30 WIB.

Dari hasil pertemuan manajer hari ini, dipimpin Match Commissioner Hanizam Aris (Singapura) di Hotel Novotel, Solo,disepakati bahwa kedua tim boleh melakukan pergantian pemain hingga sembilan kali. Konsekuensinya, hasil pertandingan ini tidak akan masuk dalam perhitungan rangking FIFA.

"Laga uji coba ini baru bisa dihitung sebagai sebuah pertandingan FIFA (dihitung untuk rangking FIFA), apabila kedua tim maksimum melakukan pergantian pemain sebanyak enam kali. Karena kali ini mereka minta sembilan pemain, jadi sifatnya hanya persahabatan saja, tidak akan mendapat poin untuk rangking FIFA," kata Setiono, wasit cadangan asal Indonesia, menjelaskan hasil team managers meeting tersebut.

Kesepakatan lainnya adalah, Indonesia sebagai tuan rumah akan mengenakan kostum berwarna merah-putih-putih, sedangkan Palestina hijau-hijau-merah. Wasit yang akan memimpin pertandingan ini adalah Pechsri Mongkolchai, dibantu dua asisten Kangram Preecha dan Kundiloksirodom Surasak. Semuanya dari Thailand.

Untuk pelaksanaan di lapangan, panitia menyiapkan 800 personel keamanan, plus match steward sebanyak 30 orang.

Penampilan skuad "Garuda" kali ini, walaupun hanya bersifat ujicoba, akan diintip langsung oleh perwakilan dari Qatar dan Iran, yang sudah memastikan akan berada di Solo besok. Qatar dan Iran tergabung bersama Indonesia dan Bahrain di Grup E babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia.

Semoga ujicoba kali ini maximal dan sudah bisa memantapkan starting eleven saat melawan Iran
 
[size=+2]Lawan Palestina untuk Evaluasi Persiapan Timnas Indonesia[/size]
Andi Abdullah Sururi - detiksport



Solo - Pertandingan ujicoba melawan Palestina di Solo hari Senin besok dijadikan Indonesia sebagai evaluasi terkait persiapan tim menghadapi pertandingan pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2014 awal bulan depan.

Setelah mengatasi Turkmenistan di kualifikasi putaran kedua, Indonesia baru melakukan satu pertandingan ujicoba, yakni melawan timnas U-23 di Solo hari Kamis lalu, dengan hasil seri 1-1.

Ujicoba kedua adalah melawan Palestina, juga di Solo, pada Senin (22/8) besok. Setelah itu skuad "Garuda" akan melakoni partai persahabatan di Amman melawan Yordania pada 27 Agustus, sebelum melakukan pertandingan "sesungguhnya" melawan Iran di Teheran pada 2 September.

"Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengevaluasi pemain, baik secara individu maupun permainan (kolektif). Dari ujicoba pertama kemarin melawan tim U-23, terlihat maish banyak kekurangan terutama dalam koordinasi antarlini, taktik individu, serta strategi permainan," demikian asisten pelatih Indonesia, Liestiadi, usai team managers di Hotel Novotel, Solo, Minggu (21/8).

Asisten Wim Rijsbergen itu menambahkan, Palestina memiliki karakter yang mirip dengan tiga negara Timur Tengah yang akan menjadi lawan Indonesia di PPD nanti, yaitu Iran, Qatar dan Bahrain.

"Yang harus diwaspadai dari Palestina adalah stamina. Mereka punya stamina yang bagus, serta kemampuan memanfaatkan postur tubuh mereka. Ini sesuai dengan karakter permainan calon lawan Indonesia nanti, Iran," tukas Liestiadi, seperti tertuang dalam siaran pers PSSI yang diterima detiksport.

"Palestina memang kalah agregat 2-3 dari Thailand di PPD kemarin. Tetapi mereka harus tetap diwaspadai. Mereka juga punya rekor bagus di laga tandang di PPD. Yang terpenting buat kita adalah mengambil pelajaran dari pertandingan besok, untuk perbaikan tim, supaya kita bisa mencuri poin saat melawan Iran."


( a2s / a2s )

Semoga sesuai dengan harapan
 
[size=+2]Rijsbergen Belum Tentukan Formasi[/size]
Andi Abdullah Sururi - detiksport

Solo - Pelatih Indonesia Wim Rijsbergen mengaku belum memutuskan formasi tim yang akan diturunan sebagai starter dalam pertandingan ujicoba melawan Palestina di Solo, hari Senin (22/8/2011) malam besok.

Demikian diungkapkan asisten pelatih Liestiadi setelah mengikuti team managers meeting di Hotel Novotel, Solo, Minggu (21/8).

"Pelatih masih meraba-raba, pemain yang cocok untuk posisi mana. Penempatan atau pemilihan pemain ini nanti harus disesuaikan dengan taktik strategi yang akan dijalankan," tuturnya seperti tertuang dalam siaran pers PSSI yang diterima redaksi detiksport.

Hanya saja, tiga pemain utama, yakni kapten Firman Utina, Ahmad Bustomi, dan Ricardo Salampessy, kemungkinan besar tidak akan dimainkan karena kondisinya belum fit. Menyimpan mereka lebih baik supaya lebih siap untuk pertandingan utama melawan Iran pada 2 September.

Sementara itu penyerang Christian Gonzalez menanggapi pernyataan pelatih Palestina yang akan memberinya perhatian khusus di lapangan. Mendapat pujian seperti itu, Gonzalez merendah.

"Jika dipercaya tampil, saya akan berusaha bermain yang terbaik. Di timnas Indonesia ini banyak pemain bagus seperti Bambang (Pamungkas), Okto (Maniani), ataupun Irfan (Bachdim). Jadi bukan hanya Christian Gonzalez," imbuhnya.[/size]

Come On meneer...
Kami tunggu racikan terbaikmu nanti
 
[size=+2]Lawan Indonesia, Federasi Sepakbola Iran Gratiskan Pertandingan[/size]

TEHERAN, PedomanNEWS.com - Federasi sepakbola Iran (FFIRI) memutuskan untuk tidak menjual tiket saat tim nasional mereka menghadapi Indonesia dalam pertandingan perdana Grup E putaran tiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia. Keputusan tersebut berdasarkan rapat Exco FFIRI.

Dilansir laman FFIRI hari ini, keputusan tidak menjual tiket itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat komite eksekutif (Exco) yang dipimpin presiden federasi Ali Kaffashian.

Dalam rapat tersebut dibahas mengenai persiapan Iran menghadapi Indonesia pada 2 September, serta laga tim junior melawan Suriah.

FFIRI juga membahas masalah pemasaran sepakbola Indonesia. "Dari pertemuan itu diputuskan pertandingan tim nasional Iran dan Indonesia digratiskan," demikian pernyataan di laman FFIRI. (Goal)

Taufik H Karepesina

Maksudnya apaan nih???
Mau bikin teror ente ama pemain timnas gw???
 
[size=+2]Boaz Tinggalkan Timnas[/size]
Agung Setyahadi | Marcus Suprihadi | Senin, 22 Agustus 2011 | 10:13 WIB
Dibaca: 3907

SOLO, KOMPAS.com- Penyerang andalan tim nasional Indonesia Boaz Solossa mengikuti jejak pemain sayap Ian Louis Kabes pulang ke Papua dengan alasan urusan keluarga, dan istrinya sedang hamil besar, Minggu (21/8) malam. Boaz tidak akan memperkuat timnas saat laga kualifikasi Piala Dunia melawan Iran pada 2 September di Tehran.

Boaz berjanji akan kembali bergabung dengan timnas sebelum melawan Bahrain pada 6 September di Jakarta. "Saya sebenarnya ingin bertahan, tetapi sama dengan Kabes, urusan keluarga sudah sangat mendesak, karena itu saya meminta agar diizinkan pulang," ungkap Boaz kepada manajemen timnas.

Media Officer Timnas Dessy Cristina melalui siaran persnya pada Senin (22/8/2011) pagi menyatakan, Boaz meminta izin untuk pulang sementara ke Papua pada Minggu malam atau sehari menjelang laga persahabatan melawan Palestina.

Penyerang klub Persipura Jayapura itu mendatangi kamar pelatih Wim Rijsbergen dan mengutarakan permohonannya agar diizinkan pulang ke Papua karena urusan keluarga yang sangat mendesak. Boaz juga mengaku kondisi istrinya tengah hamil besar.

Rijsbergen, lanjut Dessy, akhirnya mengizinkan Boaz untuk angkat koper dari pemusatan latihan di Solo pada Minggu malam setelah pencetak gol terbanyak Liga Super Indonesia musim lalu itu berjanji akan kembali bergabung dengan timnas sebelum laga Indonesia melawan Bahrain, pada 6 September.

"Tidak bisa dipungkiri, kita memang akan kehilangan Boaz, namun saya percaya dengan materi pemain yang tersisa. Mereka semua memiliki kualitas masing-masing," ujar Rijsbergen.

Dengan keputusan ini, Boaz tidak akan memperkuat Indonesia di partai uji coba melawan Palestina dan Jordania, serta laga penting kualifikasi Piala Dunia melawan Iran.

Rijsbergen akan membawa 23 pemain untuk menghadapi laga uji coba melawan Jordania pada 27 Agustus di Amman. Pemain yang sama akan menjalani laga pembuka grup E kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia zona Asia melawan Iran pada tanggal 2 September.

Aduh mak...
Ada apalagi sih???
Mentang2 jago koq elo bisa seenaknya aja sih???
 
[size=+1]Ini dia misterinya.........
Kepulangan Boaz Salossa dan Ian Kabes mencurigakan
[/size]

[size=+2]Tiga Pilar Tak Tampil Lawan Palestina[/size]
Tjatur Wiharyo | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 09:05 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Tiga pemain pilar tim nasional Indonesia, Firman Utina, Ricardo Salampessy, dan Ahmad Bustomi, tidak bisa tampil saat uji coba melawan tim nasional Palestina pada Senin (22/8/2011) malam. Mereka masih menjalani pemulihan cedera supaya bisa tampil maksimal saat melawan Iran pada laga pertama kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014.

Dokter timnas, Nanang Tri Wahyudi, Jumat (19/8/2011), menjelaskan, mereka masih menjalani penyembuhan cedera. Firman mengalami cedera engkel kaki kanan karena menendang tanah saat uji coba melawan tim U-23 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis malam. "Firman cedera engkel dan masih akan dipantau dalam tiga hari ke depan. Cederanya tidak parah, medium-lah, tetapi harus diterapi," ujar Nanang.

Firman tidak menjalani latihan bersama tim pada Jumat sore. Ia menjalani latihan ringan dan pelenturan otot kaki kanan di bawah pemantauan Nanang dan fisioterapis Matias Ibo.

Gelandang bertahan, Ahmad Bustomi, juga harus diisolasi dan tidak mengikuti latihan pada Jumat sore supaya sakitnya tidak menular. Bustomi mengalami radang kelenjar air liur atau gondong. Bustomi yang menjadi jangkar di lapangan tengah itu digantikan Tonny Sucipto pada uji coba melawan tim U-23. "Bustomi harus diisolasi karena sakitnya bisa menular. Para pemain akan diberi vaksin supaya tidak tertular," ujar Nanang.

Bek tengah, Ricardo Salampessy, masih harus menjalani pemulihan cedera hamstring kaki kanan. Pemain Persipura Jayapura itu sudah mulai menjalani latihan bersama dengan para pemain lainnya. Posisi Ricardo diisi rekan setimnya di Persipura, Hamka Hamzah, saat uji coba timnas yunior.

Pada sesi latihan Jumat sore, para pemain hanya menjalani latihan ringan untuk memulihkan kebugaran. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan melakukan umpan-umpan pendek. Tiap kelompok membentuk lingkaran dengan dua pemain di dalamnya yang harus merebut bola. Latihan ini penuh dengan keceriaan dan tawa pemain saat bola berhasil direbut atau ada pemain yang berbuat kesalahan.

Di akhir sesi latihan, pelatih kepala, Wim Rijsbergen, dan asisten pelatih, Liestiadi, berbincang serius dengan empat pemain asal Papua, yaitu Boaz Solossa, Ian Luis Kabes, Oktovianus Maniani, dan Ricardo Salampessy. Rijsbergen dengan mimik serius mengatakan sesuatu kepada keempat pemain itu yang diterjemahkan Liestiadi.

Liestiadi menegaskan, itu hanya untuk memotivasi keempat pemain supaya tetap semangat karena kondisi di Papua yang berbahaya. Kondisi yang dimaksud Liestiadi adalah penembakan yang sekarang menjadi fokus aparat keamanan. Liestiadi membantah perbincangan di akhir sesi latihan itu terkait dengan masalah indisipliner.

Pada Jumat dini hari, mereka meninggalkan hotel. Mereka berpakaian rapi dan naik taksi meninggalkan hotel. "Itu bukan urusan kami. Mereka, kan, pemain profesional," ujar Liestiadi.


Tentang Palestina, Liestiadi menilai, calon lawan mereka itu memiliki tipe permainan mirip dengan Iran. Pada laga uji coba itu, para pemain bisa merasakan gaya permainan Iran dan beradaptasi untuk menghadapinya pada laga kualifikasi di Teheran pada 2 September. Para pemain akan diliburkan pada Sabtu, dan Minggu mulai latihan lagi untuk menghadapi Palestina.

Timnas Palestina sendiri dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu siang dan langsung menuju Solo sore harinya. Mereka akan menjalani latihan pada Minggu. Palestina membawa 21 pemain dan delapan ofisial yang dipimpin kepala delegasi, Mohammed Abu Srour. Sebagian besar pemain yang ke Indonesia adalah skuad inti saat kualifikasi putaran kedua Piala Dunia 2014. (ANG)
 
Sempat cemas dgn tertinggal terlebih dulu 0 - 1 tapi akhirnya kita bs membalikan keadaan dgn hsl akhir 4 - 1 vs Palestina.

Bravo!
 
Sempat cemas dgn tertinggal terlebih dulu 0 - 1 tapi akhirnya kita bs membalikan keadaan dgn hsl akhir 4 - 1 vs Palestina.

Bravo!

kalau dari kasat mata hasil akhirnya bagus suhu...
Tapi, sebagai manajer dan pelatih sepakbola dikampung, ane masih khawatir dengan lini tengah dan belakang yang kurang begitu padu dalam presisi bertahan dan menyerang...

Semoga uji coba kedua lawan Yordania kekurangan itu bisa dibenahi
 
[size=+2]Bambang-Gonzales Remukkan Palestina[/size]
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Senin, 22 Agustus 2011 | 22:27 WIB


SOLO, KOMPAS.com - Penampilan gemilang Bambang Pamungkas dan Christian Gonzales mempersembahkan kemenangan 4-1 bagi tim nasional Indonesia saat menghadapi Palestina dalam laga persahabatan di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8/2011). Bambang mencetak dua gol dalam laga ini, sementara Gonzales mempersembahkan satu gol dan dua assist untuk tim "Merah Putih".

Tampil di hadapan ribuan pendukung, Indonesia mencoba langsung menekan. Firman Utina dkk membuka peluang pada menit ke-2 melalui tendangan bebas Bambang Pamungkas. Namun, bola masih melenceng tipis ke sisi kanan gawang Palestina.

Usai peluang ini, Palestina malah mendikte permainan Firman Utina dkk. Pemain timnas "Merah Putih" sendiri masih terlihat mencari bentuk permainan terbaik mereka. Lambat laun, timnas Indonesia berhasil mengambil alih kontrol dan balik menekan tim tamu.

Hasilnya, Bambang kembali mendapatkan peluang di menit ke-18. Setelah menerima umpan Christian Gonzales, Bambang sempat mengecoh salah satu pemain belakang Palestina sebelum akhirnya melepaskan tendangan kaki kiri keras dari dalam kotak penalti. Sayang, akurasi masih menjadi masalah.

Di menit ke-22, giliran Bambang yang memberikan umpan manis kepada Gonzales. Tapi, lagi-lagi bola melenceng tipis di sisi kanan gawang Palestina.

Palestina bukan tanpa peluang. Berawal umpan dari sisi kiri, pemain mereka melepaskan tendangan first time yang sayangnya masih belum menemui sasaran. Padahal, saat itu dirinya berdiri dalam posisi yang bebas.

Hingga akhir babak pertama, kedua tim tetap kesulitan menembus pertahanan lawan. Kedua tim juga minim menciptakan peluang sehingga skor 0-0 tetap bertahan.

Di babak kedua, Palestina justru mampu mencetak gol lebih dulu. Umpan terobosan dari tengah, mengarah tepat kepada Sulaiman Obaid yang lolos dari jebakan off-side. Pemain bernomor punggung 9 ini pun langsung melambungkan bola di atas kepala kiper Markus Horison yang sudah telanjur maju. Markus pun hanya terpaku melihat bola masuk ke gawangnya.

Tertinggal satu gol tak membuat Indonesia meningkatkan permainannya. Namun, pasukan Wim Rijsbergen ini masih tampil tanpa determinasi tinggi dan kerap melakukan kesalahan mendasar, seperti salah umpan.

Namun, timnas Indonesia tetap mampu mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-65. Bola hasil tendangan bebas Firman Utina memang berhasil diblok oleh kiper Palestina, Mohammed Shbair. Namun, bola muntah berhasil dimanfaatkan oleh Hariono untuk menjebol gawang Palestina dengan sundulan.

Sayang, usai mencetak gol Hariono harus ditarik ke luar lapangan karena cedera. Saat menyundul bola, kepala Hariono berbenturan dengan kaki dari pemain Palestina sehingga pelipisnya berdarah. Posisi Hariono pun digantikan oleh Toni Sucipto.

Gol hariono ternyata membangkitkan semangat para pemain Indonesia. Hasilnya, tuan rumah berbalik unggul pada menit ke-72. Umpan silang dari Muhammad Ridwan berhasil disambar dengan tendangan kaki kiri oleh Gonzales. Bola pun meluncur mulus ke dalam gawang tim tamu.

Bambang memperbesar keunggulan tuan rumah pada menit ke-77. Menerima umpan terobosan dari Gonzales, Bambang berhasil lolos dari jebakan off-side dan menundukkan Shbair lewat tendangan menyusur tanah. Indonesia unggul 3-1.

Palestina sempat mengancam lewat kaki Sulaiman Obaid. Tendangan kerasnya memang mengarah ke gawang Indonesia, namun bola masih bisa diblok oleh Markus Horison.

Jelang pertandingan berakhir, Bambang mencetak gol keduanya. Menerima umpan pendek dari Gonzales, Bambang melesakkan bola dengan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti. Shbair yang sudah berupaya untuk memblok tak bisa berbuat banyak ketika bola menembus gawangnya untuk keempat kalinya.

Gol ini pun menjadi gol terakhir yang tercipta dalam pertandingan ini. Indonesia akhirnya membawa modal penting jelang lawatannya ke Jordania (laga persahabatan), 27 Agustus nanti, dan Iran (Kualifikasi Piala Dunia 2014), 3 September 2011.

Hasil uji coba yang bagus....
Semoga pertahanan dan komunikasi antar pemain bisa dibenahi dilaga berikutnya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd